Ini sudah pertemuan kedua Tzuyu dalam mengikuti pelajaran tambahan dari Sungyeol. Myungsoo tidak perlu lagi mengawasi mereka, karena Tzuyu sudah berjanji tidak akan kabur. Walaupun sebenarnya Tzuyu lebih suka Myungsoo ikut menemani belajar. Tapi apa boleh buat, Tzuyu tak tega melihat Myungsoo yang pada pertemuan sebelumnya telihat kelelahan. Bahkan pria itu sampai ketiduran.
"Saem, hari ini aku biarkan anda yang memilih topeng apa yang anda suka," ucap Tzuyu riang sambil menunjukkan beberapa topeng lucu yang telah dibawanya dari rumah. Sungyeol yang baru saja datang rasanya ingin kabur saja. Walaupun wajah datarnya masih sama seperti sebelumnya, kali ini bibir itu membentuk sedikit lengkungan ke bawah. Kemajuan besar bukan?
"Tidak ada yang lebih konyol?" tanya Sungyeol datar. Matanya melirik 5 topeng itu satu persatu. Ada topeng Donald duck, Scooby Doo, Kamen Rider, Ultraman, dan Power Ranger merah. Tzuyu mengernyit. Padahal ini lebih baik dari kemarin. Yang Tzuyu bawa hari ini adalah topeng pria, seharusnya Sungyeol senang kan?
"Ini tidak konyol Saem, lihat anda akan terlihat lebih keren jika memakai topeng Kamen Rider ini! Macho sekali saem," ucap Tzuyu sambil memasang topeng itu ke muka Sungyeol. Gadis ini tak perlu kesulitan karena badannya yang tinggi mampu menjangkau Sungyeol dengan mudah.
"Pada akhirnya kau juga kan yang memilih," pasrah Sungyeol. "Awas kalau nilaimu tidak bagus."
"Aku tidak akan mengecewakan Myungsoo songsaengnim," ucap Tzuyu sambil menganggukan kepalanya.
"Myungsoo lagi," ucap Sungyeol bosan. Pasalnya topik pembicaraan Tzuyu hanya tentang Myungsoo.. Myungsoo.. Dan Myungsoo saja.
"Siapa lagi?" tanya Tzuyu enteng. Dan mereka pun memulai pelajaran hari ini berdua saja.
"Saem, apa anda punya kekasih?" tanya Tzuyu jahil. Tzuyu sangat penasaran, apa ada wanita normal yang mau dengan pria muka datar yang jorok dan jauh dari kata menyenangkan ini.
"Itu bukan urusanmu."
"Dilihat dari jawaban anda, sepertinya tidak punya ya," ujar Tzuyu berspekulasi sendiri.
"Tidak usah sok tahu."
Tzuyu terkekeh. "Aku memang tahu, sekali lihat saja pasti ketahuan."
"Kau benar-benar mengganggu!"
"Belajarlah tersenyum saem. Aku tahu, wanita memang cenderung menyukai pria cool dan tidak banyak bicara, tapi pada kasus anda ini bukan lagi masuk dalam hitungan cool, melainkan sudah masuk level beku," terang Tzuyu panjang lebar. Sungyeol masih tidak bergeming.
"Anda masih mencintainya kan?" tanya Tzuyu lagi. Dalam topeng itu Sungyeol sudah membulatkan mata. Gadis ini, bisa tahu atau hanya asal menebak?
"Dia sangat mencintai anda saem. Itu sebabnya, dia masih mempertimbangkan tawaran perjodohan dari orang tuanya." Pandangan Tzuyu tak lepas dari manik mata Sungyeol.
"Kalau anda tidak segera menentukan sikap, bukan tidak mungkin kalau anda akan kehilangan dia," ucap Tzuyu lagi. Di balik topeng itu keringat memenuhi wajah Sungyeol. Perasaan takut itu muncul. Tzuyu telah menyadarkannya. Betapa dia tak peduli pada gadis yang dicintainya. Bahkan hingga gadis itu bilang padanya kalau akan dijodohkan, dirinya masih belum memberinya jawaban pasti. Sikap ini yang membuatnya semakin terpuruk. Hati dalam level beku. Sungyeol sadar itu. Dirinya tak bisa begini terus. Gengsi tinggi itu harus dilenyapkan, perasaan malu dan tak percaya diri itu seharusnya dia hilangkan.
"Dia mencintaimu saem. Saat ini dia sedang menunggumu," gumam Tzuyu. "Datanglah padanya saem jangan ragu lagi."
Seperti mantra sihir. Kata-kata Tzuyu tadi membawa Sungyeol berlari. Berlari keluar mengejar cintanya. Bahkan saat ini pria itu tersenyum. Pria tanpa ekspresi dengan topeng Kamen Rider itu berlari dengan tersenyum.
Kim Tzuyu menyorakinya dari belakang.
"SEMOGA BERHASIL SAEM! AKU MENDUKUNGMUUUUU!" teriak Tzuyu senang. Sungyeol melambaikan tangan sejenak dan kemudian terus berlari mengejar cintanya.
"Andai aku juga bisa mengejar Mu seperti itu," ucap Tzuyu lirih pada bayangan Myungsoo yang muncul di depannya.
#####
Woohyun tampak berlarian di lorong kelas. Beberapa kali tubuhnya menabrak para siswa yang berjalan berlawanan arah darinya.
BRAK
Woohyun membuka pintu ruang guru dengan keras. Kontan saja semua guru langsung mengalihkan pandangan mereka pada Woohyun.
"Ada apa guru Nam?" tanya salah seorang guru.
"Kim Myungsoo, dimana dia?" tanyanya panik. "Anda melihatnya?"
"Guru Kim sepertinya sedang ke toilet," jawab Sungyeol. "Ada apa? Panik sekali?" tanyanya lagi. Tidak biasanya pria ini ingin tahu.
Woohyun tak menjawab. Dia hanya membutuhkan Kim Myungsoo sekarang. Saat akan pergi tiba-tiba Myungsoo masuk ke ruangan itu.
"Myungsoo! Tzuyu! Di lapangan!" ucap Woohyun terengah-engah sambil mencengkeram lengan Myungsoo.
"Ada apa dengan Tzuyu?" tanya Myungsoo heran.
"Iya ada apa dengannya?" sambung Sungyeol. Pertanyaannya ini tentu saja mendapat tatapan aneh dari Myungsoo dan Woohyun.
"Aaaiiisshhh tidak usah banyak tanya! Ayo ikut aku!" tarik Woohyun pada lengan Myungsoo. Sungyeol yang penasaran pun ikut berlari mengikuti mereka berdua. Disusul teriakan para siswa yang melakukan hal yang sama. Berlarian menuju lapangan.
"Kudengar dia babak belur!" ucap beberapa siswa yang berlari mendahului mereka.
"Benar! Kudengar juga pelipisnya sampai sobek," ucap siswa lain.
"Ini kasus berat. Seharusnya dia tidak melakukan hal itu," ucap siswa laki-laki.
"Ini kasus PELECEHAN SEKSUAL!"
"PELECEHAN SEKSUAL? KIM TZUYU? " pekik Myungsoo. Mereka bertiga saling berpandangan. Kemudian berlari secepat kilat membelah lautan siswa yang telah memenuhi tempat kejadian.
"Kim Tzuyu. Semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk padanya. Ku mohon Tuhan," batin Myungsoo.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM MYUNGSOO √[COMPLETED]
FanfictionKim Tzuyu terlahir sebagai seorang gadis yang ceria. Memiliki bakat menggambar di atas rata-rata. Dengan kemampuan membangkang yang luar biasa. Dalam otaknya hanya tersemat satu nama. KIM MYUNGSOO Tapi apa jadinya jika pria itu sudah memiliki seor...