TZUYU 19

1.7K 144 1
                                    

"Anyeong Nona Bae!"serang Tzuyu di suatu pagi di hari minggu. Sejak Myungsoo memberitahukannya tentang kehamilan Suzy, hampir setiap hari Tzuyu menyatroni apartemen mereka. Dia sangat serius pada ucapannya tentang akan menganggap anak Myungsoo adalah anaknya juga. Sikap protektifnya bahkan lebih parah dari Myungsoo yang notabene suami Suzy sendiri.

"Anyeong Tzuyu Eomma,,"balas Suzy dari atas ranjangnya. Ia terlihat lemah dan pucat karena sedang mengalami morning sickness. Mulutnya terasa pahit, perutnya mual, dan ia sudah beberapa kali muntah sejak ia bangun.

"Kau belum makan apapun?"tanya Tzuyu khawatir. Myungsoo yang berdiri di belakangnya hanya tersenyum. Ia memutuskan keluar dari kamar dan meneruskan kegiatannya mencuci baju. Sebagai suami siaga, sudah sepatutnya ia yang mengambil alih tugas Suzy ketika istrinya itu sedang dalam kondisi tidak berdaya akibat kehamilannya.

Suzy menggeleng pelan. "Tidak nafsu makan. Tzuyu Eomma membawa apa?"tanyanya manja khas anak kecil. Ia sudah membiasakan diri memanggil Tzuyu dengan sebutan Eomma atas permintaan gadis itu.

Tzuyu mulai mengeluarkan sesuatu dari dalam paper bag yang dibawanya. "Aku membawa puding mangga dan jambu. Kata Eomma rasa asamnya bisa menetralkan rasa mual. Teksturnya juga lembut, jadi kau tidak perlu mengunyahnya."ucap Tzuyu sambil membuka pembungkus puding. Ia lalu menyuapi Suzy dengan telaten. Wanita itu tampak mengernyit beberapa kali. Menahan diri untuk tidak memuntahkan apa yang masuk ke mulutnya. Dan berhasil. Tiga puding yang dibawa Tzuyu sudah habis tidak bersisa. Sepertinya bayi dalam perut Suzy menyukai pemberian Tzuyu.

"Dia selalu makan apapun yang kau bawa."gumam Suzy sambil mengelus perutnya.Tzuyu ikut mengelusnya. Ini sudah memasuki bulan keempat kehamilan Suzy. Mereka berdua saling melempar senyum.

"Dia akan sangat manja padamu nanti."sambung Suzy.

"Tentu saja Nona Bae, aku akan selalu memanjakannya."jawab Tzuyu.

"Tetapi jangan terlalu dimanjakan. Dia juga harus belajar mandiri."sahut Suzy.

"Kalau itu sudah pasti tugasmu untuk mengajarinya."jawab Tzuyu dengan cengiran lebar. Suzy ikut tersenyum tipis sangat tipis.

"Ah besok adalah jadwalnya untuk check up. Apa kau mau ikut?"tawar Suzy.

"Lalu Myungsoo Saem?"tanya Tzuyu ragu. Apakah tidak mengapa jika dirinya ikut? Apa tidak akan mengganggu?

"Besok dia ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan. Dia hanya akan mengantar dan menjemput kita. Bagaimana? Kau mau menemaniku Tzuyu Eomma?"tanya Suzy lagi dengan menampilkan aegyonya.

Tzuyu mengangguk semangat. Ia juga ingin melihat seperti apa bentuk bayi usia 4 bulan di dalam perut. Ia sudah pernah melihat di buku. Tapi tentu saja itu akan berbeda jika melihatnya secara langsung.

Tidak lama kemudian Myungsoo memasuki kamar dan duduk di sebelah istrinya. Tzuyu yang duduk di tepi ranjang mengalihkan perhatian dengan memasukkan tempat bekas puding ke dalam paper bag ketika Myungsoo mengecup bibir Suzy sekilas. Meski sudah terbiasa melihatnya, kenyataannya itu tetap meninggalkan cubitan kecil di hati Tzuyu. Sedikit sakit namun segera hilang.

"Kau sudah mengerjakan PRmu?"tanya Myungsoo pada Tzuyu.

Gadis itu menatapnya dengan bingung seolah bertanya 'PR yang mana?'

Myungsoo mendengus sebal. Ia membuka tasnya, membuka buku Fisika miliknya, lalu menunjukkan 10 lembar berisi tugas Essay yang ia tugaskan pada muridnya untuk dijadikan PR.

"Kau lupa pada ini?"tanya Myungsoo tajam.

Tzuyu menepuk dahinya pelan. Lalu mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya. Tugas sebanyak itu. Mana mungkin bisa selesai dalam waktu satu hari?

KIM MYUNGSOO  √[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang