"AAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRGGGHHHHHHHHHHHHH! Sialan kau Kim Myungsoo!"
Kedelapan gadis cantik itu menutup telinganya rapat. Sudah sejak tadi Tzuyu terus saja berteriak-teriak dan mengumpat di dalam kamar.
"Lain kali, jangan biarkan pria itu masuk kemari!" itu gerutuannya yang ke 35 kali sejak kepulangan Myungsoo. Chaeyoung sampai enggan mendekati Tzuyu karena takut terkena omelan dari gadis yang hampir dua tahun dikenalnya tanpa emosi ini.
Tzuyu juga makan dalam jumlah besar. Ia membeli es cream vanila banyak-banyak sambil terus mengusap pipi kiri bekas ciuman kilat Myungsoo tadi.
"Apa itu sifat asli Tzuyu?"bisik Dahyun pada Jungyeon yang sedang memasak mie instan di dapur. Jungyeon mengendikan bahu.
"Meskipun itu bukan sifat aslinya, kau pasti akan marah bukan jika seseorang menciummu tanpa ijin,"sahut Jihyo yang sibuk dengan cemilannya dan ikut bergabung di dapur.
"Kalau aku sih tidak,"celetuk Sana dengan wajah polosnya. Semua kepala berputar ke arah gadis itu. "Hei, pria yang bernama Kim Myungsoo itu sangat tampan. Ketampanannya bahkan bisa disejajarkan dengan aktor dan boy band di negara ini."
"Benar..dia sangat tampan dan juga..berkharisma..siapapun gadis yang bisa mendapatkannya pasti sangat beruntung,"sambung Momo dengan mata berbinar.
"Tapi dia sudah punya seorang anak,"desah Mina kecewa.
"Jika putrinya secantik Christina, siapapun pasti tidak akan keberatan. Anak itu juga tidak nakal,"sanggah Nayeon.
"Pantas saja si pengusaha coklat bernama Kim Do Yeon itu sangat murka ketika melihat Tzuyu dan Tuan Kim pergi berdua,"imbuh Jihyo sambil mengunyah.
"Dan wanita itu juga yang akan kita hadapi setelah ini,"desah mereka berbarengan. Manager dan juga seluruh isi Management sudah menerima ultimatum dari pihak Kim Do Yeon. Dan tinggal menunggu waktu sampai berita itu menjadi viral di seluruh media massa di Korea esok hari.
"Tapi setidaknya..kita bisa melihat Tzuyu hidup kembali,"gumam Jungyeon yang diamini teman-temannya. Mereka semua beralih menatap ke arah Tzuyu.
Tzuyu yang masih memasang wajah kesal tampak memukuli jas Myungsoo yang digantungnya sebagai pelampiasan. Gadis itu terus memaki. Namun kemudian tampak memeluknya dengan penuh kerinduan.
***
"Eomma!"panggil Christina keras dari seberang sambungan telepon. Di belakangnya banyak suara berisik.
"Hai sayang,..ehm." Tzuyu memperbaiki suaranya yang serak. "Ada apa Chris? Merindukanku eoh?"tanya Tzuyu dengan lembut. Oke semarah apapun dia pada Myungsoo, Tzuyu tidak akan bisa mengabaikan putri cantiknya.
"Eommaaaa..kenapa tidak datang kemari? Chris kira Eomma akan pergi bersama Appa menengok Suzy Eomma,"rajuk Christina dengan suara manja dan nada kecewa.
"Menengok Suzy Eomma?"tanya Tzuyu bingung. Gadis itu sudah akan merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya setelah seharian ini tenaga dan pikirannya tersita oleh satu nama itu.
"Huum. Hari ini kan peringatan Suzy Eomma kembali ke surga."jawaban polos Christina membuat kepala Tzuyu kembali pening. Jadi hari ini? Apa itu sebabnya Myungsoo mengajaknya pergi tadi siang? Tidak lain dan tidak bukan untuk bertemu Suzy?
"Apa Appa ada di sana? Appa juga tidak datang kemari."
Apa? Tidak mungkin. Mana mungkin Myungsoo melewatkan hari peringatan kematian Suzy? Wanita yang sangat dia cintai.
"Tidak Chris, Appamu tidak bersamaku."
"Ommo..lalu Appa di mana? Semua orang tidak tahu. Lalu Chris harus tanya pada siapa?" tampak suara Christina yang berubah serak dan terisak. Gadis kecil itu menangis mencari Appanya. Sebenarnya apa yang Myungsoo pikirkan? Mengapa ia berbuat seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM MYUNGSOO √[COMPLETED]
FanfictionKim Tzuyu terlahir sebagai seorang gadis yang ceria. Memiliki bakat menggambar di atas rata-rata. Dengan kemampuan membangkang yang luar biasa. Dalam otaknya hanya tersemat satu nama. KIM MYUNGSOO Tapi apa jadinya jika pria itu sudah memiliki seor...