Hari sudah mulai petang. Di saat seperti ini seperti biasa Myungsoo tampak sibuk di dapurnya. Membuat beberapa omelete keju untuk makan malam bersama gadisnya. Myungsoo melirik jam tangannya sekilas. Tampak gelisah sedari tadi. Seharusnya Suzy sudah datang sejak setengah jam yang lalu.
"Merindukanku?"ucap sebuah suara tepat ditelinganya. Myungsoo tersenyum tipis. Membalikkan tubuhnya dan memberikan pelukan hangat pada gadis itu.
"Sangat.."balas Myungsoo dalam. Pria itu melepaskan pelukannya dan kembali tersenyum.
"Ommelete kesukaanku..seperti biasa, kau selalu tahu Oppa.."girang Suzy sambil memotong kecil ommelete itu dan memasukkannya ke mulutnya. "Hhmmm mashitaaa..."
"Dasar..tidak sabaran sekali."Myungsoo mengambil dua piring di hadapannya dan membawanya ke meja makan. Meletakkan satu di depan Suzy dan untukknya sendiri. Myungsoo lalu menarik kursi untuk Suzy dan mempersilahkan gadis itu duduk. Suzy tersenyum senang dan dengan cepat melahap ommelete itu hingga habis. Myungsoo hanya tersenyum kecil melihat cara makan tunangannya yang seperti tidak bertemu makanan selama seminggu.
"Bagaimana harimu hari ini oppa? Menyenangkan?"tanya Suzy setelah meneguk orange juicenya.
Myungsoo mengendikkan bahunya. "Menyenangkan."gumam Myungsoo setelah agak lama berpikir saat mengingat kejadian tadi.
"Apa yang terjadi? Ada hubungannya dengan murid kesayanganmu itu?"gurau Suzy.
"Selalu ada.."sahut Myungsoo sambil mengerling nakal.
"Ha..ha..haa..sudah kuduga.."balas Suzy. Myungsoo mengangguk saja sambil memasukkan potongan ommelete dan mengunyahnya perlahan.
"Apa yang dia lakukan?"tanya Suzy penasaran.
Myungsoo tak langsung menjawab. Pria itu masih mengunyah makanannya dan setelah itu menelannya. "Hanya membuat anak pemegang saham terbesar di sekolah sekarat."jawabnya santai.
"Jinjja?? Sekarat?? Aigoo... sungguh perempuan yang tangguh,"seru Suzy tampak berbinar.
"Kalau setan kecil itu mendengar ucapanmu, bisa dipastikan kalau dia tak akan berhenti mengikutimu,"ucap Myungsoo sambil bergidik.
"Ceritakan padaku!"seru Suzy tak sabar.
#flashback
Myungsoo,Woohyun dan Sungyeol berlari dengan kencang menuju lapangan. Sudah banyak siswa yang berkumpul di sana. Dengan susah payah Myungsoo menembus kerumunan para siswa yang sedang bersorak di sekitarnya. Bukan malah melerai perkelahian.
BUGHH
Terdengar suara pukulan dari arah depan.
"RASAKAN ITU PRIA MESUM SIALAN!! KAU PIKIR BISA SEENAKNNYA MEMEGANG TUBUHKU HAAAAH!!" Teriak Tzuyu di atas seorang siswa lelaki yang sudah tak berdaya dengan darah mengucur deras dari pelipis dan mulutnya.
BUGH BUGH BUGH
Tzuyu masih memukulnya dengan membabi buta. Myungsoo yang menyaksikannya sempat mematung sesaat sebelum dia sadar berlari ke arah Tzuyu.
"KIM TZUYU LEPASKAN DIA! KAU BISA MEMBUNUHNYA!"seru Myungsoo meraih tubuh Tzuyu dan mendekapnya erat dari belakang. Tzuyu meronta minta dilepaskan. Myungsoo dengan susah payah menyeretnya untuk menjauhi tubuh si siswa mesum tadi.
"Ya Tuhan! Apa yang kau lakukan."heboh Woohyun. Kepalanya tak berhenti bergerak melihat Tzuyu dan Myungsoo lalu ke siswa mesum secara bergantian. Kim Sae Ron berdiri tidak jauh dari tempat Tzuyu menghajar pria itu sambil menangis keras.
"YAAAAK KALIAN SEMUA! KENAPA TIDAK MELERAI? MALAH MENYORAKI! KALIAN PIKIR INI TARUNG BEBAS?"Tunjuk Woohyun pada semua siswa yang masih bersorak menyemangati Tzuyu. "BUBAAAAR! KEMBALI KE KELAS MASING-MASING!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM MYUNGSOO √[COMPLETED]
FanfictionKim Tzuyu terlahir sebagai seorang gadis yang ceria. Memiliki bakat menggambar di atas rata-rata. Dengan kemampuan membangkang yang luar biasa. Dalam otaknya hanya tersemat satu nama. KIM MYUNGSOO Tapi apa jadinya jika pria itu sudah memiliki seor...