Happy reading
Tok Tok Tok
Tidak ada jawaban dari dalam ketika So Eun mengetuk pintu kayu kamar putrinya. Wanita itu memutuskan untuk menerobos masuk. Tidak biasanya Tzuyu belum turun untuk sarapan. Padahal sepuluh menit lagi bel masuk sekolah pasti sudah berbunyi.
"Jui-ah.."panggil So Eun ketika melongokkan kepalanya dan malah mendapati suasana kamar yang masih gelap gulita. Gordennya bahkan belum dibuka. So Eun melangkahkan kakinya mendekati ranjang Tzuyu. Meletakkan kedua tangannya di samping pinggang, wanita itu berdecak kesal saat melihat putri semata wayangnya masih asyik bergelut di bawah selimut.
So Eun menarik selimut yang membungkus tubuh Tzuyu secara paksa. Namun wanita itu tidak bisa menandingi tenaga Tzuyu. Usahanya sia-sia. Terbukti dengan tubuh Tzuyu yang masih nyaman terlelap. Meski dalam keadaan tidurpun, insting merebut selimutnya masih bekerja.
So Eun tidak menyerah. Wanita itu membuka tirai jendela dengan cepat. Ia juga membuka jendela itu lebar-lebar sehingga udara dingin pagi hari masuk dengan bebas hambatan.
"Ireonaaaaa!"ucapnya keras.
Tzuyu hanya merespon dengan membuka separuh matanya. "Eomma..biarkan aku tidur. Aku sakit."gumam Tzuyu parau. Mata So Eun terbelalak. Wanita itu langsung meletakkan punggung tangannya di kening Tzuyu.
"Ah benar..kau demam."
So Eun mengelus rambut Tzuyu dengan lembut. Setelah menutup kembali jendela, dan merapatkan selimut pada putrinya, So Eun beranjak untuk mengambil kompres. "Tidak biasanya kau sakit. Eomma ingat terakhir kali kau sakit 6 bulan yang lalu."gumam So Eun heran.
"Aku hanya kehujanan Eomma.."
"Bahkan kau tidak pernah sakit setiap kali Eomma mengajakmu bermain hujan."
Sejak kecil So Eun memang gemar mengajak Tzuyu bermain hujan. Dan karena itu Tzuyu kebal terhadap air hujan. Jadi mustahil jika putrinya tiba-tiba saja jatuh sakit hanya karena terkena hujan.
"Mungkin daya tahan tubuhku memang sedang buruk..aku juga manusia yang bisa sakit."erang Tzuyu karena So Eun terus melontarkan pernyataan aneh seakan-akan dirinya kebal terhadap serangan virus apapun.
So Eun mengangkat sebelah alisnya tinggi-tinggi. "Baiklah..Lanjutkan tidurmu dan jangan pikirkan yang lain."ucap So Eun sebelum melangkah menuju pintu.
Tzuyu menyibakkan helaian rambut yang ia gunakan menutupi wajahnya. Lebih tepatnya menutupi lingkar hitam dan bengkak dari kedua kelopak mata. Ia sudah menangis semalaman. Semenjak Myungsoo menghubunginya, air mata itu tidak berhenti meleleh. Padahal Tzuyu yakin ia sudah sangat lelah menangis. Ia berusaha keras untuk berhenti.
Ia terus saja bermimpi, melihat bayangan Myungsoo yang sedang bercumbu dengan Suzy tiba-tiba saja melintas setiap kali ia memejamkan mata. Semalaman ia terus terjaga. Tzuyu yakin bayangan itu hanya mimpi. Yah ini pasti hanya mimpi.
***
"Dia tidak masuk hari ini."gumam Sae Ron dengan tangan bertopang dagu menatap sebelah bangkunya yang kosong. Wajahnya tampak lesu. Meskipun Tzuyu lebih banyak menggambar dibandingkan ikut berbincang bersama teman-temannya ketika di dalam kelas, tetapi melihat tidak ada yang membuat ulah pada hari ini cukup berpengaruh pada semangat teman satu kelasnya.
"Apa kemarin itu dia pura-pura bahagia?"tanya gadis manis berpipi gembil yang ikut berkumpul mengelilingi bangku Tzuyu.
"Kenapa kau masih saja bertanya? Seperti tidak tahu saja bagaimana tergila-gilanya gadis itu pada wali kelas kita."cibir Oh Sehun yang baru saja kembali dari ruang guru untuk mengumpulkan tugas para murid.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM MYUNGSOO √[COMPLETED]
FanfictionKim Tzuyu terlahir sebagai seorang gadis yang ceria. Memiliki bakat menggambar di atas rata-rata. Dengan kemampuan membangkang yang luar biasa. Dalam otaknya hanya tersemat satu nama. KIM MYUNGSOO Tapi apa jadinya jika pria itu sudah memiliki seor...