Part 5

7.3K 468 25
                                    

-Author POV-

"Bolehkan aku tau siapa yang membuatkan teh ini untuk ku?"

"Ahh... iya tuan, kebetulan yang menyajikan itu adalah pemilik dari kedai ini."

"Siapa namanya?"

"Hanna, tuan."

Ekspresi wajah Kyuhyun terlihat benar-benar kaget saat mendengar Taehyun menyebutkan nama Hanna. 'Apakah benar Hannie-ku yang dimaksud pria ini?' Pikir Kyuhyun dalam hatinya.

"Bolehkah aku bertemu dengannya?"

"Halla-ah.. dimana nunna?" ucap Taehyun sedikit berteriak pada Halla yang sedang berdiri dimeja kasir.

"Hanna eonni? Dia pergi keklinik." Jawab Halla kemudian kembali melanjutkan kegiatannya melayani para pelanggan yang ingin membayar pesanannya.

"Hanna nunna sedang pergi keklinik, tuan. Apa ada pesan untuk Hanna nunna?" Tanya Taehyun dengan wajah polosnya.

"Klinik? Apa dia sedang sakit?" Kyuhyun tidak menggubris pertanyaan dari Taehyun, malahan dia kembali bertanya pada Taehyun.

"Ani... Hanna nunna sedang hamil dan hari ini sudah waktunya dia untuk memeriksakan kandungannya."

"Dia sudah menikah?"

"Ani... nunna datang ke Boseong dalam keadaan hamil empat minggu. Ada apa tuan?"

"Apakah jauh jarak antara klinik dengan kedai ini?"

"Ani.. sekitar 2km saja." Jawab Taehyun sambil menerawang, memikirkan berapa jarak sebenarnya antara klinik dengan kedai.

"Ini uang tehnya, kembalinya ambil saja." Ucap Kyuhyun sembari meletakkan uang 10 won lalu beranjak pergi meninggalkan kedai.

Kyuhyun masuk ke dalam mobilnya. Kebetulan ia datang kekedai itu hanya sendirian tanpa supir, tanpa sekertaris. Supir dan sekertarisnya pergi ke tempat pabrik lebih dulu. Sedangkan dia sendiri memang sengaja untuk menyetir mobil sendiri untuk mampir ke kedai. Kyuhyun memutar balikkan mobilnya pergi kearah klinik.

Disisi lain ada Hanna dan Suho yang sedang pergi ke klinik dengan sepeda yang biasanya dipakai Suho. Suho sudah terbiasa membonceng Hanna dengan sepedanya. Hanna juga senang tiasa memeluk pinggang Suho untuk berpegangan agar dia tidak jatuh.

"Oppa... perutku sudah membesar dan berat badanku sudah naik dengan drastis. Apa oppa masih kuat memboncengku seperti ini?" Tanya Hanna sembari menyandarkan kepalanya dipunggung Suho.

"Tentu aku kuat... aku akan melakukan apa saja untukmu. Cha... kliniknya sudah dekat." Jawab Suho. Ia mengayuh sepedanya sedikit lebih cepat lagi karena mereka sudah cukup dekat dengan klinik tempat biasanya Hanna memeriksakan kandungannya.

Hanna turun dari sepeda dengan pelan. Setelah menunggu Suho memarkirkan sepedanya, mereka berdua pun masuk kedalam klinik, kebetulan Hanna sudah membuat janji dengan sang dokter sehari sebelum mereka periksa. Jadi, Hanna bisa langsung periksa.

"Nonna Hanna, apa kabar?" sapa dokter Jung.

"Nde.. keadaanku baik dokter."

"Bagus lah kalau begitu. Kita cek tekanan darahmu duluya."

"Nde.."

Dokter mengambil alat sfigmomanometer konvensional atau tensimeter dari yang berda di ujung mejanya. Dokter Jung mengangkat tangan kiri Hanna secara horizontal dan membuat siku Hanna sejajar dengan jantung. Lalu Dokter jung memasangkan bagian selubang tensimeter pada Hanna. Dokter Jung mulai memompa karetan kecil yang tersambung dengan selubang yang terbalut cukup kencang di tangan Hanna.

By My Side [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang