"morning" sapa triplets sedari menuruni anak tangga.
"morning kids" balas Marvin.
"morning" balas Arya.
"mor--"
"mornang morning pala lu pade peyang cepetan makan udah telat" potong Audi saat Levin hendak membalas sapaan triplets.
"Mike are you ready?!" teriak Audi.
"mom bisa gak kecilin suaranya?" tanya Olivia menutup telinganya.
"ngak bisa" balas Audi selow.
"Audi can you help me?" terdengar suara laki-laki berteriak dari atas.
"sure, are you okay?" tanya Audi sambil menaiki anak tangga.
"siape sih?" tanya Revana.
"adik sepupu emak kalian" balas Keisya.
"adik sepupu?" tanya triplets secara bersamaan.
"iya, dia baru umur 28tahun. dia tinggal du Jerman dan dia datang ke indonesia untuk--"
"gananyak" potong triplets lagi-lagi bersamaan.
"sarapan dulu" ucap Audi sedari menuruni anak tangga bersama seorang laki-laki.
"oke kids ini adek sepupu mommy. dia--"
"lo?" "lo?" pekik Aurelia dan laki-laki itu secara bersamaan.
"kalian udah kenal?" tanya Anna.
"belum" "belum" balas Aurelia dan laki-laki itu lagi-lagi bersamaan.
"jangan ikut-ikut" "jangan ikut-ikut" ya lagi-lagi bersamaan.
"diam!" "diam-"
"lu berdua asik samaan ntar jodoh dah" cibir Revana asal.
"ogah gue sama om-om" balas Aurelia.
"ogah gue sama bocah" balas laki-laki itu.
"udah jangan ribut! kids ini
Mikel Antonio Burke. dan Mike ini anak gua Aurelia Kyline Burke Alvaro ini anaknya Anna, Revana Kellwyn Lexandrian Alvaro dan ini anak Kyra Olivia Keisya Anderson Alvaro" celetuk Audi panjang lebar."oke mom we have go to school now bye mom bye dad" pamit Revana karena malas mendengar ucapan Audi yang panjang lebar.
"eh iya kita mau sekolah bye mom by dad" lanjut Olivia mengejar Revana.
"gue ditinggal? Aurel pergi byee semua jangan kangen" teriak Aurelia sambil berlari mengejar Revana dan Olivia.
~~~~
"kita terlalu pagi datang sekolah" ucap Aurelia saat sampai di kelas.
"wih tdk kita ada yang duduk" ucap Olivia.
"tdk? apaan?" tanya Revana tak mengerti.
"tempat duduk" balas Olivia santai.
"elu yang goblok atau gue sih?" balas Revana kesal.
"woi buta, tuli, bisu lo minggir gak?!" tanya Aurelia memukul meja.
"butaaaaaaa tuliiiiii bisuuuuuu minggir!!" teriak Aurelia pas di telinga Devano.
"Ucok lo tuli beneran ya?" tanya Aurelia menatap wajah Devano.
"Devano Aurel Devano" ucap Revana yang berada di sebelah Aurelia.
"terserah, Ucok lo tau gak gue lagi capek? lagi stress Ucok tolong perhatian dikit napa" ucap Aurelia memelas.
"Ucok sama Devano jauh bet dah" gerutu Valentino yang duduk di depan.
"emang Ucok sama Devano terpisah ya?" tanya Darren dengan polosnya.
"muak gue sama lo Dar!" ucap Valentino keluar dari kelas.
"Ucok minggir gak lo?!" pekik Aurelia menjambaki rambut Devano.
"tangan" gumam Devano terdengar oleh Aurelia.
"apa lo ngomong tadi? lo udah bisa ngomong cok? dari mana lo belajar? kok udah bisa ngomong? hebat lo cok" celoteh Aurelia.
"tapi kan cok lo ngomong ngak jelas"
"tangan minggir" gumam Devano lagi.
"apa? yang jelas yang jelas" Aurelia mendekatkan telinganya di wajah Devano.
"tangan minggir" suara Devano semakin mengecil membuat Aurelia semakin mendekatkan telinganya di wajah Devano.
"apa gue gak dengar?" semakin dekat telinga Aurelia di wajah Devano.
"hey kalian! jangan pacaran di sekolah!" terdengar suara guru yang sangat asing di telinga mereka.
"eh elu sape? ngapain elu disini?" tanya Aurelia saat mengetahui siapa yang menegur mereka.
"saya guru disini" balas guru itu.
"denger ya Mikel Antonio gua gak sudi punya guru kayak elu!"
"kalian berdua saya hukum berdiri di lapangan atau saya telefon orang tua kalian?" ancam Mike.
"gak usah lo perintah gue juga gak mau masuk kelas lo" ucap Aurelia dengan sombong keluar dari kelas menuju lapangan.
"ini semua gara-gara si bambang udah tuli, bisu, buta, hidup lagi" sejak tadi Aurelia mengeluarkan sumpah serapahnya untuk Devano.
"Devano Jelden Pratama" ucap seseorang membuat Aurelia menoleh.
"ya itu la pokoknya gara-gara lo gue dihukum" balas Aurelia memeletkan lidahnya.
sudah 2 jam mereka berdiri di tengah lapangan. tidak ada yang memulai percakapan. hanya keheningan yang melanda mereka berdua.
"eh Dennis beliin minum la gue haus" Aurelia memulai percakapan mereka.
"Devano" balas Devano datar tanpa menoleh.
"ya itu la pokoknya. beliin minum la" pinta Aurelia.
memang tidak salah Aurelia meminta tolong. wajah Aurelia kini sudah memerah seperti tomat ditambah lagi ia tak tahan jika berlama-lama di bawah terik matahari. kulitnya akan memerah dan dia bisa dehidrasi.
"gak" balas Devano singat, padat, jelas(?).
brugh
"pura-pura" ucap Devano saat Aurelia tergeletak di aspal.
"jangan pura-pura" Devano mulai panik dan mendekati Aurelia.
"gilak beneran" ucap Devano menggendong Aurelia ala bridal style dan membawanya ke UKS.
gila
akhirnya gaes gue update
ntaps😂
gue agak kecewa, kenapa?
karna kalian ada yang baca cerita gue tapi gak di vote:(
tinggallah jejak jika anda membaca #eak
*apaansih😑*
udah ye segitu dulu
maap kalo pendek bet
ingat vote and comment yach
thankyou:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets In Love
Teen FictionSEQUEL SIX TROUBLEMAKER--tiga anak kembar dari keluarga Alvaro yang menyembunyikan identitasnya di sekolah. nerd? big no! mereka hanya menyembunyikan nama keluarga mereka. tidak benar-benar kembar. ayah mereka yang kembar tapi entahlah ketiganya ham...