Aurel dan Devano sudah sampai disalah satu mall ternama. seperti biasa, banyak pasang mata yang menatap mereka kagum dan iri.
ada juga yang meminta foto dengan Aurel. dan ada yang meminta foto dengan Devano. padahal Devano bukan siapa-siapa. aneh bukan?
"mereka teriakin nama kamu kayak bintangnya itu kamu" Aurel cemberut. bukan karena masalah terkenal tapi, entahlah ia sangat tidak suka para gadis itu meneriaki nama Devano.
"maklumlah orang ganteng" ucap Devano percaya diri yang dihadiahi pukulan oleh Aurel.
"ayo lah" Aurel berjalan mendahului Devano. ia kesal dengan fansnya yang menghambat waktunya dengan Devano. memang fans yang membuatnya terkenal sekarang. tapi, bisakah mereka tidak mengganggu privasi?
"maaf" Devano memeluk pinggang Aurel posesif membuat Aurel sedikit terkejut.
"nonton yuk!" ajak Aurel. ia memutuskan untuk melupakan kekesalannya.
"yuk!" mereka berjalan ke bioskop. membeli tiket dan masuk ke dalam studio.
Aurel memilih menonton film horror. ia pecinta film horror walaupun ia sangat takut sewaktu menonton.
disepanjang film, Aurel menonton dibalik celah telapak tangannya. sedangkan Devano sibuk memeluk Aurel dari samping. mencium tengkuk Aurel dan memainkan rambutnya.
sesungguhnya, Devano hanya ingin menghabiskan waktu memeluk Aurel bukan menonton film.
"makan yuk" Devano menggandeng tangan Aurel berjalan masuk ke restoran jepang.
Setelah memesan, mereka menunggu pesanan mereka datang.
"kamu udah packing?" tanya Devano membuat Aurel sadar dari lamunannya.
"ha? udah kok" Aurel menyesap minumannya.
"besok pesawat jam berapa?" tanya Devano lagi.
"nanti jam 1malam" jawab Aurel, Devano mengangguk.
"maaf aku nggak bisa anterin kamu" Devano tampak merasa bersalah.
"nggapapa kok" Aurel tersenyum hangat.
Devano menggenggam tangan Aurel. menatap Aurel dengan tatapan lembut.
"aku takut" ucap Devano.
"takut apa?"
"aku takut...takut kamu pergi terus nggak bakal kembali lagi" mata Devano menyorotkan kesedihan.
"a..aku bakal kembali kok" sesungguhnya, Aurel ragu dengan ucapannya itu.
Devano menghela nafas. tak lama, makanan mereka datang. mereka makan dalam diam.
"ayo" mereka pun melenggang keluar dari restoran. memutari mall dan bermain permainan.
"foto box yuk!" Aurel menarik tangan Devano dengan semangat.
Setelah mereka masuk ke dalam foto box. Aurel menggesekkan kartu dan mereka mulai berfoto.
mereka berfoto dengan berbagai pose. mereka benar-benar tidak ingin melewatkan satu detikpun kebersamaan mereka.
mereka tertawa lepas melihat hasil foto dari mesin itu. setidaknya mereka bahagia sebelum mereka harus berpisah.
"kemana lagi nih?" tanya Devano mencubit kedua pipi Aurel gemas.
"ih, sakit tau!" Aurel menangkup kedua pipinya sambil cemberut.
"iya deh, maaf" Devano menarik hidung Aurel membuatnya semakin kesal.
"Devano!" rengek Aurel mengusap hidungnya yang memerah.
"apa sayang?" kini, bukan hanya hidung Aurel yang memerah. kedua pipinya juga ikut memerah.
"loh, yang aku cubit hidung kok pipinya ikutan merah?" Aurel bersumpah akan membuang Devano ke rawa-rawa.
"gatau deh, keselin" Aurel menghentakkan kakinya dan meninggalkan Devano.
"maaf sayang" Devano menggenggam tangan Aurel dan berjalan menuju lobby. pipi Aurel memanas.
tiba-tiba telepon Aurel berbunyi. Aurel terpaksa melepaskan genggaman Devano.
"halo?"
"apa? oke" Aurel dengan cepat membuka berita di ponselnya.
"kenapa?" tanya Devano yang penasaran.
Aurel menunjukkan sebuah Artikel kepada Devano. Devano membacanya dengan seksama.
Aurelia Burke, model cantik dan muda yang sedang naik daun itu akan menetap di Los Angeles. lantas, bagaimana hubungannya dengan pemuda tampan yang diketahui namanya Devano itu?
"Saya dan kedua saudara saya akan pindah ke Los Angeles secepat mungkin" ucapnya disalah satu acara televisi pada tanggal 13 Mei 2018.
"gue bahkan nggak nonton acara tv itu" Ujar Devano dalam hati.
"udah, nggak usah diambil pusing. kita pulang atau kemana nih?" tanya Devano.
"pulang aja deh, udah jam 8. nanti mommy cari" Devano mengangguk.
Sepanjang perjalanan pulang ke rumah Aurel, Devano dan Aurel bercerita, bernyanyi, tertawa. mereka sangat bahagia. seandainya kebahagiaan mereka tidak pernah berakhir.
"udah sampai" Aurel menghela nafas. sangat berat baginya untuk meninggalkan kebahagiaan yang baru mereka mulai.
tanpa Devano duga, Aurel memeluknya erat. ini pertama kalinya Aurel yang mulai memeluk Devano. bahkan Devano merasa tubuh Aurel bergetar dan baju Devano mulai basah.
"jangan nangis" Devano mengusap kepala Aurel lembut. memberikan ketenangan bagi Aurel.
"kita bakal ketemu lagi kok, aku janji" Devano mencium kepala Aurel lama.
"kamu janji?" Aurel terisak didalam pelukan Devano.
"iya, aku janji" Devano mencium kening, kedua pipi, kedua mata dan hidung Aurel.
"ini, bakal aku ambil waktu kita ketemu nanti" Devano menunjuk bibir Aurel lalu mendekap Aurel kedalam pelukannya lagi.
Aurel melepaskan pelukannya dan mencium pipi Devano membuat Devano terkejut. bahkan Devano merasakan tegangan ditubuhnya.
"sampai jumpa, aku bakal kangen sama kamu" Aurel memaksakan senyumannya. Devano mengacak rambut Aurel lalu Aurel turun dari mobilnya.
Aurel melambaikan tangannya dan Devano pun mulai melajukan mobilnya.
"aku tidak yakin dengan janjiku Aurel" gumam Devano setelah mobilnya melesat pergi.
"aku takut Devano" ucap Aurel saat mobil Devano sudah pergi.
heyo guys
up malam' nihh
wkwkwkwk
nanti next part khusus Audi dkk sama anak'nya ini deh
KHUSUS BUAT KALIAN AW:)
ingat vote comment yak
makasihh:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets In Love
Teen FictionSEQUEL SIX TROUBLEMAKER--tiga anak kembar dari keluarga Alvaro yang menyembunyikan identitasnya di sekolah. nerd? big no! mereka hanya menyembunyikan nama keluarga mereka. tidak benar-benar kembar. ayah mereka yang kembar tapi entahlah ketiganya ham...