part10

11K 636 8
                                    

"Rerel Nana Sasya!" teriak Kyra menggelegar.

mereka tau jika mommy Kyra meneriaki mereka dengan nama seperti itu berarti Kyra sedang marah.

"kenapa mom?" tanya Keisya cengengesan.

"mommy kangen ya sama kita?" tanya Aurelia.

"kangen palamu meletak. ini kerjaan siapa?" tanya Kyra.

"dia" mereka bertiga saling menunjuk membuat Kyra semakin kesal.

"gaada yang ngaku uang jajan gak ada" ancam Kyra membuat mereka bertiga takut.

"aku yang buat mom" Keisya mengaku.

"ah enggak, aku yang buat" ucap Revana.

"kalian jangan boong demi gue deh. aku yang buat kok mi" ucap Aurelia.

"Rerel, Nana dan Sasya mommy gamau tau pokoknya kalian beresin. dan mommy gak mau liat kalian dibantu bibi" pinta Kyra lalu melenggang pergi.

"apaan coba? ngapain gajiin pembantu kalo gitu? dasar tante-tante kerjaannya cuma lenggak lenggok" cibir Keisya kesal.

"itu mak lo begok" Aurel menokok kepala Keisya.

"ohiya, lupa gue sangking keselnya" Keisya melempar sampah-sampah snack ke kantung plastik.

"gue berjanji gak mau nonton malam lagi sama kalian" gerutu Revana.

"gak usah, kita bisa nonton sendiri" balas Keisya.

"kita?" Aurelia menaikkan sebelah alisnya

"gue sama lo begok" cibir Keisya.

"ogah, gue ngikut Revana" ucap Aurel membuat Keisya kesal.

"oke, cukup tau aja kita" ucap Keisya melempar sampah-sampahnya sembarangan tempat.


***


"minggir" bentak Aurel ke beberapa perempuan yang mengerumuninya.

"lo jangan sok hebat deh" ucap seorang perempuan yang sok cantik. siapa lagi kalau bukan Fania.

"minggir" pinta Aurel datar.

"kalau gue gak mau?" tanya Fania menantang.

Aurel menggeram. emosinya sudah diubun-ubun "jangan mancing emosi gue" Aurel berusaha tidak emosi.

"jadi? gue takut gitu sama lo?" Fania semakin menantang Aurel.

"mau lo apa?" tanya Aurel geram.

"gue mau lo sama dua sodara kampungan lo jadi pembantu gue"

"jangan harap" Aurel berjalan menabrak Fania hingga terjatuh.

"cewek miskin! jangan belagu deh" teriak Fania membuat Aurel berhenti. sedangkan para dayang-dayang Fania hanya diam melihat Fania dan Audi.

Aurelia membalikkan badannya menatap Fania. ia berjalan perlahan ke arah Fania dan mendekatkan wajahnya ke telinga Fania.

"gue peringatkan! lo belum tau gue siapa? kalau belum gue kasih tau deh. gue........ Aurelia Kyline Burke Alvaro. cucu satu-satunya keluarga Burke dan pewaris satu-satunya keluarga Burke" Aurel berbisik pelan dan menghembuskan nafanya pelan ke telinga Fania membuat Fania merinding.

"ohya, yang lo bilang sodara kampungan, yang satu Revana Kellwyn Lexandrian Alvaro dan satu lagi Olivia Keisya Anderson Alvaro"

"g..gue gak percaya"

Aurel menarik tangan Fania dengan kasar. "gue peringatkan, jangan ikutin atau hidup kalian akan menderita"

Aurel membawa Fania ke ruang rahasia. Aurel menempelkan sidik jarinya ke tembok dan pintu ruangan terbuka.

"kalau lo memang keturunan Burke lo pasti tau kan sidik jari ruangan rahasia? kalau gak tau gue bilang deh. ruangan ini cuma bisa dibuka oleh satu-satunya pewaris harta Burke" ucap Aurel.

"g..gue tau"

"okey cukup sampe sini bye" Aurel tersenyum manis tetapi mencekam ke Fania membuat Fania semakin takut.

Aurel berputar dan berjalan pergi sambil menggeleng melihat kelakuan Fania. sebenarnya Aurel tidak ingin membuka jati dirinya tetapi Fania sendirilah yang memaksanya secara tidak langsung.

"kenapa lo senyam senyum?" tanya Keisya.

"iye kek orang gila lo" ucap Revana.

Aurel tersenyum misterius.

"permainan baru aja dimulai"

gimana?

jelek ya?:(

next?

vote and comment yash

maacih

Triplets In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang