part 20

6.5K 407 11
                                    

Hari ini sungguh melelahkan. Aurel, Revana dan Keisya menjalani pemotretannya sepanjang hari.

pikiran Aurel masih berkabut. tetapi ia tetap profesional walaupun beberapa kali ditegur oleh fotografer karena foto Aurel tidak maksimal.

"lo kenapa sih Rel? cerita deh" Keisya menempatkan bokongnya di samping Aurel. kini mereka sedang berada di basecamp karena mereka berfoto outdoor.

"gue kenapa emang?" tanya Aurel lebih tepatnya ke dirinya sendiri.

"lo nggak profesional Aurel!" Revana tampak jengah dengan sikap Aurel yang berubah.

"gue balik, gue capek" Aurel menyambar kunci mobilnya.

"hey nona Aurel, bagaimana denganku?" tanya asisten baru Aurel. ya, sekarang mereka sudah memiliki asisten karena jadwal mereka yang sudah mulai padat.

"naik taksi saja" Aurel melenggang begitu saja.

Aurel menginjak pedal gas dengan geram. pikirannya masih kacau. ia sungguh sangat lelah. ia ingin bertemu Devano tetapi jadwalnya yang padat 1minggu kedepan tidak memungkinkan ia bertemu dengan Devano.

Aurel berhenti di salah satu restoran cepat saji. ia baru menyadari. ia belum makan sejak makan malam kemarin. belum ada asupan yang masuk ke tubuhnya selain air putih.

ia masuk ke dalam restoran cepat saji itu. lalu mengantri untuk memesan makanannya. memang tidak begitu ramai tetapi tidak sepi juga restoran itu.

"kau Aurelia Kyline model terkenal itu?!" pekik seorang gadis kecil, sekitar berumur 8tahun membuat sekitarnya menyadari kehadiran Aurel.

"ya, ada apa?" Aurel berjongkok menatap anak kecil itu sambil tersenyum hangat.

"bolehkah aku berfoto denganmu? kau sangat menakjubkan! aku ingin menjadi sepertimu ketika aku dewasa nanti!" seru anak kecil itu dengan berseri-seri.

"tentu boleh, kau akan menjadi sepertiku ketika kau dewasa nanti. siapa namamu?" tanya Aurel mengelus kepala anak kecil itu.

"namaku Vina" Vina mengeluarkan tabletnya lalu berfoto ria dengan Aurel. setelah Vina banyak yang mengantri untuk meminta foto kepada Aurel.

setelah merasa cukup, Aurel segera memesan makanannya dan duduk dipojok restoran. tak sengaja ia menatap punggung seseorang yang familiar. entah siapa itu Aurel tak begitu memikirkannya.

Aurel makan sambil bermain ponselnya. kini, followers instagramnya pun melonjak pesat. ada beberapa tawaran pekerjaan yang segera Aurel menyuruh Santi mengurusnya.

setelah selesai, Aurel beranjak pergi. ia ingin pulang tetapi jika ia pulang tidak bersama Keisya dan Revana, para orang tua akan bertanya yang bermacam-macam.

Aurel menghela nafas. ia melajukan mobilnya ke salah satu mall terdekat. sepertinya ia butuh hiburan disini.

setelah sampai, ia masuk ke dalam mall itu. tak sedikit yang meminta foto dengannya. Aurel menuruti mereka karena kata Santi itu akan membantu Aurel semakin naik daun.

telepon masuk, Aurel mengangkatnya tanpa membaca siapa sang penelpon.

"ha-"

"AURELIA KYLINE BURKE ALVARO BALIK KELOKASI ATAU AKAN KUCINCANG KAU?" belum sempat Aurel menyapa sang penelepon ia sudah dipotong dengan pekikkan keras itu.

Aurel menjauhkan teleponnya melihat nama sang penelepon. Santi.

"ada apa?" tanya Aurel membuat Santi mengelus dada disebrang sana.

"balik ke lokasimu! produser majalah itu ingin bertemu denganmu! karirmu terancam!" Aurel mendengus mendengar ucapan Santi.

Aurel mematikan teleponnya lalu keluar dari mall dan balik ke lokasi. pasalnya Santi sangat galak, melebihinya. Santi adalah laki-laki lembut yang jika sudah marah lembutnya tidak akan keluar.

nama asli Santi adalah Rico. walaupun begitu Santi tetap bersikukuh menyuruh Aurel memanggilnya Santi.

setelah Aurel sampai di lokasi, ia disambut oleh siraman rohani dari Santi yang hanya bisa membuatnya menghela nafas pasrah.

"selamat malam Aurel" itu, produser muda yang mengangkat nama Aurel, Keisya dan Revana.

"selamat malam pak Raymond" Aurel tersenyum menjabat tangan Raymond.

"langsung saja, ada apa dengammu? kau harus bersikap profesional Aurel! jangan membawa masalah pribadimu kesini! saya sudah berusaha mengangkat namamu, jangan kecewakan saya" ucap Raymond yang hanya bisa membuat Aurel diam.

pasalnya, para fotografer dan kru melaporkan sikap aneh Aurel ke pak Raymond. tak seperti biasanya, Aurel yang selalu perfeksionis menjadi Aurel yang tidak profesional.

"maaf, saya tidak akan mencampuri urusan pribadi dengan pekerjaan" ucap Aurel.

"baiklah, saya pergi dulu. selamat malam" pamit pak Raymond lalu pergi.

hola
w gaada rencana masukin Santi a.k.a Rico sama Raymond tapi yasudalah
ingat vomment ya
kl ngak gua tampol nih *SOTOYLUAUTHOR*
WKWKWKWKWK
okede
vomment men:*
lopyu:3

Triplets In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang