part 14

8.2K 527 16
                                    

Aurel kesal dengan Devano. karena Devano selalu menyuruhnya mengikuti Devano.

Aurel duduk dipinggir lapangan sekolah. Devano sedang bermain futsal. Aurel disuruh duduk disana menunggu Devano selesai.

"lama banget sih" gerutu Aurel yang mulai kesal.

"cewek lo setia banget nungguinnya" ucap Elang, tim futsal Devano.

Aurel memutar bola matanya kesal. dia pikir Aurel mau menunggu Devano jika karirnya tidak terancam?

"Keisya sama Revana mana?" tanya Daren yang baru muncul bersama Valentino.

"Aurel!!!!!" baru saja nama mereka disebut. mereka sudah datang dengan penampilan acak-acakan, panik, heboh.

"apa?" tanya Aurel.

"itu..mommy....DI KANTOR OM SIMON!" ucap Keisya.

"ya, terus?" tanya Aurel masih santai.

"pasal itu" Revana memperagakan ciuman dengan tangannya.

"what?! terus gimana? mommy bilang apa? om simon? gila gue harus gimana? mommy gue datang ngak? aduh, daddy ada datang? kalau misalnya gue dibunuh gimana? aduh gimana dong?" Aurel menghujam banyak pertanyaan dengan heboh.

seluruh tim futsal yang memang belum bubar menatap mereka. Devano duduk dengan santai mengelap keringatnya.

"Devano! tanggung jawab dong!" teriak Keisya.

"om Simon om kalian ya?" tanya Daren dengan polos membuat Aurel mengutuk dirinya sendiri.

"bukan...?" Aurel sendiri ragu dengan jawabannya.

para anggota futsal mulai berbincang-bincang tentang Aurel. berita Aurel diwawancarai media sudah tersebar luas. ditambah lagi mereka keceplosan tentang om Simon. siapa mereka sebenarnya?

Aurel sangat panik. wajahnya pucat ia menggigit jempolnya sangking paniknya.

tiba-tiba Devano menarik tangan Aurel. Aurel yang panik pun ikut saja. Keisya dan Reva yang tak kalah panik juga mengikuti mereka.

Devano memasuki ruangan Simon setelah ia mengetuk pintunya. didalam ada Simon, Audi, Kyra dan Anna.

"pak, tante saya pacar Aurel. saya bertanggung jawab atas semua yang saya lakukan" ucap Devano dengan satu tarikan nafas dan tegas.

"baik, telepon kedua orangtuamu" ucap Simon.

Devano mengangguk lalu menelepon orangtuanya. Kyra menatap Aurel dengan tatapan tajam. pasalnya Kyra paling galak tentang karir anak dan dua keponakan kesayangannya itu.

Aurel yang takut dimarahi sangat gelisah. ia mengigit kuku jempolnya dan memikirkan segala kejadian buruk yang akan. menimpanya ketika ia sampai di rumah.

"orangtua saya akan segera sampai. kebetulan mereka berada di dekat sekolah" ucap Devano dengan sopan.

jika saja Aurel sedang tidak berfikir macam-macam ia akan mengatakan bahwa Devano juga bisa ngomong paanjang lebar.

tak lama kemudian pintu terbuka. dua orang masuk ke dalam ruangan itu. wanita cantik dan laki-laki tampan.

tiba-tiba wajah Audi, Kyra dan Anna berubah menjadi sumingrah. Aurel yang melihatnya pun heran.

"Selina?!" pekik mereka bertiga secara bersamaan.

"woi gila, kalian masih idup?" tanya Selina.

mereka bertiga tidak kesal, melainkan mereka langsung berpelukan dengan Selina.

dan yang terjadi selajutnya, mereka berempat sibuk bergosip ria sampai lupa tujuan awal mereka datang ke sekolah.

Aurel menghela nafasnya. mommy dan kedua tantenya itu selalu begini jika sudah terlibat kedalam topik gosip.

"mommy" rengek Aurel membuat mereka berhenti bergosip ria.

"apa?" tanya Audi.

"itu anak lo di? bukannya dia model ya?" tanya Selina.

"ya kali bukan anak gue, iye model" ucap Audi.

"bandel kayak lo gak dia?" tanya Selina.

"ya bandel la, kalau ngak gue mana ada duduk disini nunggu orang tua bocah ntu" ucap Audi sungguh berbeda sekali dengan saat awal Devano melihat wajah dinginnya.

"lah, itu anak gue kali. ganteng ngak?" tanya Selina.

"ganteng la, kalau gue masih sma udah gue gebet" ucap Kyra antusias.

"lo ada selingkuh kagak pas udah nikah?" tanya Selina.

"ish, mulut lo itu kurang gue cabein ya. nanti kalau gue kepancing buat selingkuh gimana? lo mau tanggung jawab?" cibir Kyra dengan kesal.

"ya, mana tau kan"

"eh, itu si Gio?" tanya Anna.

"yaiyala" ucap Selina.

Simon kesal, dia itu kepala sekolah tapi tidak dihargai.

Aurel kesal, ketiga mommynya menyuekinnya bahkan mommynya tidak menyuruhnya memperkenalkan diri pada Selina.

Devano kesal, kenapa mamanya bisa bersikap seperti itu?

Gio kesal, Selina menyuekinnya. bahkan saat Anna menanyakkan Gio,  Selina mengabaikannya.

"ehem"

hai peeps:)
maaf banget ya udah lama ngak update cerita ini
ini udah update kok:*
maafin ya hehe
btw happy new year buat readers setia *udah lewat 12 hari* *gajelaslu*
doain gue bisa sering update yash!
maacih:*

Triplets In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang