Aurel sangat kesal karena Mikel telah memulangkan mobilnya dengan kedua saudara idiotnya itu. ia sangat tau tipikal Revana dan Keisya.
sudah 15menit mobil Mikel berjalan menjauhi sekolah. tapi tak ada satupun dari mereka yang berbicara.
Aurel sibuk dengan pikirannya. ia memikirkan bagaimana menendang bokong Mikel sampai ia terhempas ganteng dari mobil ini.
sedangkan Mikel sedang merangkai kata-kata untuk berbicara dengan Aurel.
"eum...bagaimana kalau kita mampir di mall dulu?" tanya Mikel.
Aurel menatap Mikel datar lalu mengendikkan bahunya. ia tidak menolak tidak juga menerima.
"yaudah gue anggap itu jawaban setuju" mobil Mikel memasuki sebuah mall.
setelah itu Mikel dan Aurel turun dari mobil. dengan santainya Mikel merangkul Aurel.
"eh, ikan dugong enak beut lo main ngerangkul-rangkul! dasar om-om mesum" Aurel menyingkirkan tangan Mikel dari bahunya.
"enak aja lo bilang gue om-om!" balas Mikel tak terima.
"memang benar kan lo om-om? lo sederajat sama mak gue" Aurel menjulurkan lidahnya.
"diam, jangan berisik" Mikel mempererat rangkulannya dan membawa Aurel ke salah satu restoran jepang.
Aurel hanya mengikuti Mikel pasrah. ia malas beragumen dengan Mikel yang ujung-ujungnya membuat ia kesal.
mereka pun duduk dan memesan makanan. setelah itu mereka menunggu tanpa ada satupun yang membuka pembicaraan.
"lo suka makanan jepang?" tanya Mikel membuka pembicaraan.
"biasa aja" jawab Aurel enggan.
tapi kayaknya dia yang mesennya banyak deh, Batin Mikel.
"woi om ini lo yang bayar kan?" tanya Aurel saat makanan mereka telah datang.
"om-om pala lo peyang. umur gue baru 25tahun" ucap Mikel tak terima dibilang om-om.
"ya.ya" balaa Aurel sambil melahap seluruh makanan yang ia pesan.
setelah selesai makan Aurel dan Mikel berjalan entah kemana tujuan mereka yang jelas mereka sedang berdebat dengan pikiran masing-masing.
"menurut lo kalau seorang om suka sama ponakannya salah ngak?" tanya Mikel membuat Aurel bingung.
"hah? emang om-om mana yang suka sama ponakannya?" tanya Aurel kembali.
"ya, ada lah pokoknya" balas Mikel.
Aurel mengendikkan bahunya. "masa bodo. ngapain gue mikirin om sama ponakan orang" ucap Aurel.
"berarti lo mau mikirin om lo sendiri?" Mikel tersenyum sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"lah, gue bilang ngapain gue mikirin om orang. bukan berarti gue mau mikirin om sendiri. lah, apaan dah kata-kata gue ngak jelas" Aurel sendiri bingung dengan ucapannya.
"lo mikirin gue kan? bilang ae"
"suram ah. gue mau pulang" Aurel berjalan meninggalkan Mikel.
***
"Aurel, kok lo baru pulang?" tanya Revana.
"lo jalan sama pacar lo ya?" tanya Keisya.
"apaan sih?" balas Aurel kemudian membaringkan tubuhnya dikasur.
"jangan bilang lo jalan sama om Mikel?" poor Aurel. ucapan Keisya sangat benar.
"lo pacaran sama om lo sendiri?" tanya Revana heboh.
"omaigat! kalau mommy-mommy tau pasti bakal kena marah lo terus dihukum. ngak boleh bawa mobil, ngak boleh kesalon, ngak boleh kel--"
"--berisik! lagian siapa yang mau pacaran sama om sedeng sok ganteng itu?" potong Aurel saat Keisya berbicara panjang lebar.
"ya..mana tau lo mau" ucap Keisya.
"serah lu pada lah" ucap Aurel lalu masuk ke kamar pribadinya. hari ini dia akan tidur sendiri.
Aurel memikirkan ciuman pertama yang dicuri oleh Devano. ada sedikit getaran yang belum pernah Aurel rasakan saat Devano menciumnya. tanpa sadar Aurel memegang bibirnya sendiri dan tersenyum kecil.
Apakah ini yang disebut jatuh cinta? Aurel juga tidak tahu pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets In Love
Teen FictionSEQUEL SIX TROUBLEMAKER--tiga anak kembar dari keluarga Alvaro yang menyembunyikan identitasnya di sekolah. nerd? big no! mereka hanya menyembunyikan nama keluarga mereka. tidak benar-benar kembar. ayah mereka yang kembar tapi entahlah ketiganya ham...