Sisi Lain Darinya

51 0 0
                                    


"Selamat siang tuan"

"Selamat siang bi. Bi imah aku minta tolong bikinkan minum sama makanan ya buat temen aku"

"Ah tuan bawa teman? Siapa tuan? Bibi senang sekali akhirnya tuan mau berteman dengan orang lain selain Tuan Herman"

"Haha iya bi, itu anak nya ada di luar. Tadi udah aku suruh dia masuk tapi nggak masuk masuk"

"Baiklah tuan biar saya persilahkan teman tuan untuk masuk"

"Oke bi"
.
.
.

"Ah nona, temannya tuan Kaisar. Silahkan masuk non......"
"Non Fani??" lanjut bi Imah kaget saat melihat Steffani.

"Eh ibu imah? Bu imah tinggal disini"

"Iya non, ini rumah tuan Kaisar. Saya cuma pembantu disini"

"Pembantu? Kaisar?"

"Iya non. Ah silahkan masuk non biar bibi bikin kan minum dan makanan"

"Ahh nggak usah repot repot bu, saya cuma..."
Belum sempat Steffani bicara bi Imah sudah menggandengnya masuk dan menyuruh nya duduk. Steffani sangat kaget karena bertemu bu Imah di rumah Kaisar. Mereka pun bercengkrama cukup lama hingga Kaisar keluar dari kamarnya.

"Bi imah, Steffani kalian ngapain?"

"Ah ini tuan, perempuan cantik yang menolong saya menyebrang jalan saat dipasar. Dan mengantar saya naik becak sampai kerumah. Saya tidak menyangka kalau non fani juga temannya tuan Kaisar"

"Oh jadi gitu bi, iya dia kebetulan satu kelas denganku. Aku mau minta ajarin dia Fisika"

"Begitu rupanya baiklah tuan dan Non fani, silahkan naik saja ke atas ke kamar tuan Kaisar . biar saya buat kan minuman dan makanan"

"Ah jangan bu imah disini aja, nggak baik dikamar berdua dua an"

"Apa maksud lu berdua dua an? Lu kira kita pacaran? Jangan GR! Ogah gue ama lu, lu gendut kaya winnie the pooh hahaha"

"Eh kok kamu nyebelin ya sar, lagian siapa yang GR! Yaudah yaudah ke atas aja! Terus siapa yang kamu maksud kaya winnie the pooh????"

"Kamu lah. Siapa lagi? Kan yang gendut kamu kan?"

"Eh awas kamu sar!!!!!"

"Hahahaha, saya senang sekali melihat non fani dan tuan Kaisar sangat akrab. Baik lah segeralah belajar non Fani tenang saja, tuan Kaisar anak yang baik. Ia tidak akan macam macam"

"Baiklah bu imah. Oh iya bu panggil saya Steffani saja , jangan pakai non hehehe"

"Ah tidak apa apa non, non fani kan teman tuan Kaisar jadi saya harus menghormati non fani"

"Nggak usah bu imah. Cukup Fani aja , biar akrab. Saya yang lebih muda dari bu imah, saya yang harus menghormati bu imah"

"Baiklah saya panggil Nak Fani saja seperti saat kita bertemu dipasar. apa boleh?"

"Boleh bu, silahkan"

Steffani tersenyum dan segera naik ke kamar kaisar karena dahi kaisar sudah mulai mengkerut menunggu Steffani dan bi Imah yang masih berbincang bincang.

"Ah saya lega melihat sedikit perubahan dari tuan kaisar. Saya harap fani bisa merubah tuan kaisar menjadi anak yang lebih baik lagi dan melupakan masa lalunya" gumam bi Imah.

####

Cukup lama mereka belajar dan sudah beberapa soal mereka kerjakan. Tak tanggung tanggung Kaisar menanyakan soal yang ia tak mengerti begitu pula dengan Steffani yang juga menanyakan beberapa soal yang ia tidak bisa pada kaisar.

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang