Diklat Gabungan Part III

44 0 0
                                    

Aku sudah tidak tahan lagi. Tak dapat kupungkiri.
Kini aku telah jatuh hati padamu...

Kak Jeremy...

####

Outbound diklat gabungan akhirnya telah selesai, kini saatnya seluruh peserta untuk beristirahat dan bersih diri. Beberapa memilih untuk langsung mandi beberapa juga masih bersantai santai di depan villa. Steffani yang masih duduk di pojok villa yang menjadi tempat tidur para guru, termenung bingung dengan kejadian hari ini. Pikirannya benar benar sudah kacau dan membuatnya tidak bisa berfikir lagi dengan jernih. Detak jantungnya yang masih berdegup dengan kencang kini sudah tidak bisa ia tahan lagi. Steffani sudah tidak bisa memungkiri, kini ia jatuh cinta pada senior tampannya tanpa memikirkan pantas tidak nya ia dengan fisik seperti itu jika menyukai Kak Yere yang mempunyai sejuta fans disekolah.

Entahlah...

"Steff!"
Si cewek pendek nan imut Chellia dan beberapa cewek cewek lainnya membubarkan lamunan steffani.
Tapi steffani tidak menjawab panggilan Chellia , ia hanya mengangkat alisnya seolah berkata ada apa?

"Steffani kamu kenapa? Kamu nggak papa kan????" Tanya Vera sambil memegang dan menggerak gerakan pundak Steffani agar Steffani mau menjawab pertanyaan teman temannya.

"Nggak papa kok rek" akhirnya Steffani menjawab dengan terpaksa.

"Yakin? Nggak papa tapi kok kamu lemes gitu, terus kamu juga aneh banget tadi steff"

"Aneh kenapa?"

"Ya aneh! Kamu tadi jatuh kesandung tali rafia waktu outbound terus kak yere nolongin kamu, eh kamunya lama nggak berdiri berdiri malah ngelihatin kak yere terus. Kak yere juga beberapa kali ngajak ngomong kamu tapi kamu malah diem aja. Yang ada kamu malah lihatin kak yere terus. Kan aneh" jelas si bawel Chellia.

"Oh gapapa kok aku cuma pusing"

"Yakin cuma pusing? Kayanya nggak deh. Kamu aja kalau sakit panas tinggi disekolah masih bisa bawel sama bercanda bareng kita. Lah ini kamu cuma pusing tapi diem mulu. Kan aneh!"

"Pusingnya parah Chellia. Udah aku nggak papa kok"

"Nggak mungkin steff pasti ada apa apa . ayo sini cerita sama kita!"

"Dibilangin aku nggak apa apa! Udah aku mau mandi" steffani yang sudah tidak selera untuk berbicara lagi langsung berdiri meninggalkan teman temannya.

"Steff! Kamu suka kan sama Kak Yere?!" Tanya Chellia yang tiba tiba menyanyakan pertanyaan yang membuat Steffani menghentikan langkahnya.

"Kamu suka kan sama Kak Yere?"
Tanya Chellia sekali lagi.

Steffani masih terdiam dan kembali duduk sambil menundukan kepalanya. Seketika ia menangis tanpa sepatah kata apapun .
Ini pertama kalinya Steffani menangis didepan teman temannya.

"Yaampun Steffani, kenapa nggak cerita ke kita sih. Mungkin kita bisa bantuin kamu" Hibur Jesi.

"Selama ini aku nahan perasaanku. Karena aku gamau lagi jatuh cinta. Aku takut sakit hati lagi" Akhirnya Steffani bicara meskipun sesekali ia menangis.

"Kenapa ditahan steff sayang? Kamu mau jatuh cinta sama siapa aja boleh kok. Jangan takut sakit hati. Cinta itu indah kok"

"Gimana aku ga nahan. Aku sadar aku siapa. Aku ini cuma Steffani. Yang jelek, gendut, jerawatan, bodoh, nakal . Bener bener nggak pantes suka sama Kak Yere yang nyaris perfect! Makanya aku berusaha supaya nggak jatuh cinta sama dia. Selama ini aku tahan perasaanku. Dan sekarang kayanya aku udah bener bener nggak bisa nahan lagi. Parasnya terlalu kuat sampe bisa bikin aku kaya orang o'on gini"

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang