Aku Harus Menjadi Cantik

20 1 0
                                    

Ah menyebalkan...mengapa aku sejelek itu... Apa mungkin memang benar, kak yere mempermainkan aku? Jika dipikir iya juga. Kak yere yang super ganteng, populer, pintar mau sama aku itu adalah hal yang mustahil.
Batin steffani...

Hari ini adalah hari terakhir masuk sekolah, besok sudah libur kenaikan kelas. Akhirnya steffani bisa naik ke kelas dua. Entah mengapa steffani sempat takut tidak naik kelas karena semakin lama steffani merasa kinerja otaknya makin menurun alias makin lemot...tapi untung saja naik kelas. Hehe.

"hey gaessss" teriakan chellia yang cempreng menggema memanggil teman-temannya.

"apaan chel?" jawab jesi.

"sepulang sekolah kita jalan-jalan yuk" jawab chellia

"boleh jalan jalan kemana nih?" kata si vera menimpali.

"nonton yuk. Ada film bagus nih" jawab chellia.

"boleh yuk yuk, siapa aja nih yang ikut?" kata jesi.

Chellia, vera, axella, dan marsya mengangkat tangannya menandakan mereka ingin ikut pergi. Tapi tidak dengan axel dan steffani. Axel jelas tidak akan mau mengikuti para ladies rempong ini ke mall, mungkin dia kapok. Tapi steffani sepertinya ada masalah sesuatu, dia hanya diam saja dari tadi.

"steff, kamu ikut ndak? Diem aja dari tadi kenapa sih?" tanya marsya

"ah engga deh sya, aku lagi nggak pengen kemana-mana" jawab steffani lemas.

"kenapa atuh neng? Kamu sakit? Atau lg ada masalah?" tanya jesi.

"nggak cm lg gapengen aja next aja deh yaa aku ikut, sekarang up dulu. maaf ya gaes"

Ya, memang hari ini steffani tidak seperti biasanya. Ia lesu, dan tidak bersemangat. Mungkin karena dua murid tukang gibah kemarin di uks.

####

Kriiiinggg

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Steffani yang sedang lesu pun segera meninggalkan kelas dan ingin cepat-cepat pulang karena ia benar-benar tidak mood sama sekali.

"Steeff" suara kaisar memanggil steffani menghentikan langkah steffani. Namun steffani hanya diam, ia bingung harus menjawab apa. Isi otaknya sedang kacau saat ini.

"steff maafin aku. Aku emang bodoh. Gara-gara perasaanku aku jadi bikin kamu nggak nyaman sama aku"

"maaf sar aku cuma nggak nyangka aja..." akhirnya steffani memberanikan diri untuk berbicara dengan kaisar.

"iya steff, maaf. Aku tau aku salah. Tapi nggak seharusnya kamu cuekin aku beberapa hari ini kan. Oke kalau kamu nggak nyaman dengan perasaanku. Aku minta maaf. Aku nggak akan bahas soal perasaan ku ke kamu, dan aku bakal coba buat hilangin perasaan aku kekamu. Tapi please. Jangan cuek ke aku steff. Kita kan masih bisa sahabatan?"

Steffani yang mendengar kaisar memohon kepadanya hanya menangis karena bingung harus menjawab apa...

"steff...jangan nangis.... Maafin aku"

"nggak sar aku yang minta maaf harusnya...."

"iya iyaa yaudah jangan nangis disini. Gimana kalau kerumahku aja. Ntar aku belikan terang bulan deh"

Steffani hanya mengangguk dengan ajakan Kaisar.

Mereka berdua pun menuju ke parkiran untuk pulang kerumah Kaisar.

Saat hendak sampai diparkiran, steffani mendengar seseorang memanggil namanya.

"dek steff??"

"ah kak shoffi"

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang