Diklat Gabungan Part I

66 2 0
                                    

"Dek Steffani?"
Tiba tiba seseorang yang terdengar tidak asing suaranya memanggil steffani. Lantas Steffani menoleh dan ternyata sumber suara itu kini telah duduk disamping Steffani.

####

Kak Yere! Kenapa dia ada disini? Apa dia.....senior PMR?
Aaaahhhh kenapa sih? Tapi ini pertama kalinya Kak Yere menyapa Steffani setelah kejadian kotak makan.
Pikiran Steffani mulai kacau saat melihat Kak Yere yang tiba tiba saja duduk di samping Steffani.

"Ahh Kak Yere? Kok bisa ada disini?"

"Iya dek, aku kan juga anggota PMR"

"Ohh Kak Senior"

"Haha iya, tapi aku senior yang baik kok ga kaya yang lain"

"Emang yang lain jahat?"

"Nggak sih, baik juga. Cuma aku yang paling baik hehehe"

"Hahaha Kak Yere narsis juga ya"

"Sekali sekali narsis gapapa kan? Hehe"

"Iyadeh haha"

"Eh aku duduk sini nggak papa kan dek?"

"Nggak papa kok kak"

"Oke makasih dek"

"Iya sama sama"

Mendadak mereka berdua jadi canggung. Steffani benar benar mengontrol detak jantuknya yang dari tadi berdebar debar saat melihat senyum Kak Yere. Ia benar benar tidak ingin berbesar kepala ataupun menaruh perasaan pada Kak Yere karena ia tau, Pangeran sama rakyat jelata itu cuma ada di dongeng. Ia sadar, tidak mungkin dengan fisiknya yang seperti bukan cewek pacaran dengan Kak Yere yang Ganteng nya ga bisa di ukur , karna saking gantengnya.

"Oh iya dek"

Setelah sekian lama bercanggung ria , Kak Yere membuka percakapan kembali. Tapi tetap saja, Steffani harus mengontrol perasaannya setiap kali melihat senyum Kak Yere yang membuat nya meleleh.

"Iya kak?"

"Kamu kok tiba tiba ikut PMR kenapa? Tertarik sama PMR? Atau dipaksa Chellia sama temen temen mu ikut?"

"Nggak kok kak, aku tertarik aja ikut PMR"

Tertarik? Yang benar saja. Kenapa tiba tiba mulut Steffani berbicara sendiri seperti itu? Padahal ia berniat selesai diklat langsung keluar kenapa bilangnya tertarik?
Ahh...Steffani sudah mulai kehilangan fokusnya.

"Oh iya tertarik?? Alhamdulillah deh. Kamu nggak salah kok kalau tertarik sama PMR. PMR itu asik dek. Selain kamu bisa belajar tentang pertolongan pertama kamu juga bisa belajar berorganisasi dan belajar banyak hal lain yang berguna buat kamu"

"Iyasih hehe. Ya semoga aja aku bisa belajar dengan baik"

"Iya dek. Kamu nggak akan nyesel kok. Soalnya seru. Dan usahakan kamu jangan sampai keluar dari PMR ya. Tetep bertahan di PMR. Soalnya menjaga anggota biar tetep utuh itu susah banget dek"

"Iya kak pasti. Aku nggak akan keluar kok dari PMR"

"Makasih ya dek" kata Kak Yere sambil melemparkan senyum mautnya pada Steffani. Otomatis steffani juga membalas senyuman Kak Yere.

Nggak akan keluar? Otakku pasti sudah benar benar meleleh sampai aku bisa bilang nggak akan keluar dari PMR. Padahal aku males banget ikut begituan. Ya Gustiiii, ini kenapa makhluk ciptaan engkau senyumnya kaya ada magic magic nya gitu sih. Senyumnya bikin aku nggak tahan . Aku nggak tahan sama senyumnya. Aku bener bener nggak tahan! Please! Aku nggak mau baper sama senyumnya! Ayo Steffani kamu pasti bisa melawan senyum mautnya! Kamu pasti bisa!!!!
Batin Steffani.

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang