Sebagai mahasiswa semester lima yang sudah mulai dihantui pertanyaan tentang KKN dan skripsi, seharusnya sih, Alesha fokus sama kuliahnya. Harusnya. Tapi, bisa apa Alesha kalo dipaksa jadi asisten koordinator divisi di salah satu acara terbesar fakultas? Apalagi divisinya diketuai sama Galih, temen baik Alesha yang track record-nya di dunia organisasi udah nggak main-main. Gila aja nolak.
Selain karena kerjaannya nggak terlalu susah dan kebetulan orang-orang di dalam divisinya ngebantu banget, jadi Alesha nggak ngerasa kesusahan sama sekali sih. Justru yang bikin Alesha pusing sekarang bukan karena divisinya, tapi divisi lain.
Entah gimana ceritanya jadi nggak ada cewek sama sekali untuk body checking. Ya, Alesha dan Galih sih nggak masalah kalo harus mengerahkan stafnya buat bantuin, tapi yang jadi masalah disini adalah divisi publikasi sendiri kekurangan orang buat live report. Gila aja live report sambil body checking. Kendor kali biji mata.
"Gini aja deh, lo live report dari bawah aja, jadi bisa bolak-balik gitu, Ca. Gimana?" tanya Irfan.
Alesha langsung ngehela nafas, "ya ampun. Anak ticketing nggak bisa apa?"
"Eca.. udah ah, bantuin gih," tegur Galih.
"Ya udah. Tapi sekarang gue live report buat next match sama kick off dulu. Sementara ada yang pegang kan?"
Galih langsung senyum dan ngacak-ngacak rambut Alesha, "gitu kek dari tadi."
Alesha langsung manyun, "capek tau, Gal."
"Iya, nanti kalo ada yang dateng langsung gue kabarin biar lo bisa live report aja. Apa sementara mau gue pegang dulu aja Twitter?"
"Eh, apaan. Lo udah pegang Instagram sama Snapchat. Nggak ah."
Irfan langsung nimbrung, "hadeh, hadeh, pacaran aja udah sono lu berdua."
Galih langsung ketawa, "kelar ini langsung gue deketin, Fan, tenang aja. Sekarang biar profesional dulu."
"Ih, emang gue mau sama lo?"
"Kalo sekarang nggak mau, nanti gue bikin mau."
"Widih, widih, keras!" kata Irfan. "Gal, Ca, udah mau kelar tuh. Lo nggak live report dulu apa?"
"Oh, iya."
Begitu kelar live report buat full time dan tim selanjutnya mulai masuk lapangan, Alesha langsung aja live report buat next match. Yang bikin Alesha kesel adalah harus bolak balik untuk body checking kalo ada penonton cewek, padahal pertandingannya lagi seru banget ditinggalin mulu kan jadi nggak seru.
"Eh, eh, mana nih yang body checking?"
Denger ada yang nyebut soal body checking, langsung aja Alesha lari ke pintu depan. Taunya butuhnya cowok dan kebetulan bener-bener lagi nggak ada cowok. Makin kesel aja Alesha.
"Permisi, kak, tiketnya?"
Begitu balik badan, Alesha langsung ambyar rasanya. Udah ganteng banget, tinggi lagi, sampe Alesha jadi deg-degan alay nggak karuan.
"Pemain," katanya sambil nunjukin id-card yang langsung Alesha baca namanya dengan sigap.
"Oh.. bawa rokok, kak? Minum? Parfum?" tanya Alesha yang nggak bisa pegang-pegang alias body checking.
KAMU SEDANG MEMBACA
χρονομέτρηση (chronométrisi)
ChickLitχρονομέτρηση (chronométrisi) n. timing hanya sekedar kisah mengenai dua anak adam dan hawa yang dipertemukan pada waktu yang salah, tapi akankah mereka dipertemukan lagi pada waktu yang tepat? halftimedreamer©2016 pic cr: pinterest