ONESHOT - 1

223K 12.3K 3.8K
                                    

RAMANDAPITA ABYAN DEV

• • •

"Teman Pulang Bukan Berarti Dekat"

by. wulanfadi

24 Desember 2016

"I want you forever even we were not together." –Bad Things, MGK ft. Camilla Cabello.

• • •

(Semua oneshot dibuat sebelum Alden pergi)

DARI sekian banyak hal melelahkan di hidup Pita, menjadi anggota OSIS adalah salah satunya. Pita harus siap rapat kapan pun dimana pun–oke ini lebay, mereka biasanya rapat di ruangan OSIS, kok. Pita juga putar otak untuk memikirkan ide terbaik. Entah itu untuk pensi bulan depan atau kegiatan yang lainnya. Kadang Pita nyaris menyerah ketika terjadi persiteruan antara anggota atau menghadapi senioritas kakak angkat ketika ldk–latihan dasar kepemimpinan yang diadakan untuk anggota OSIS baru.

Seperti hari ini, rapat sedang berjalan tidak lancar karena satu pihak terus saja memaksakan kehendak. Pita nyaris pusing, apalagi ketuanya. Akhirnya tidak ada kata final di rapat, dilanjutkan minggu depan. Ketua pun membubarkan rapat.

Pita nggak sabar nonton drama Korea di rumah.

Tapi semua kelelahan itu sirna ketika Pita melihat Juan tengah menunggunya di koridor. Cowok itu tengah memainkan ponselnya–akhir-akhir ini Juan lagi kecanduan Candy Crush. Ketika Juan melihat Pita, cowok itu langsung memasukkan ponselnya dan berjalan menuju parkiran.

Dari belakang, Pita mengekor seperti anak ayam.

"Lo bawa motor?" tanya Pita membuka percakapan. Cengiran selalu muncul di wajahnya ketika dia berhadapan dengan Juan.

Juan bukan cowok yang membuat kamu meleleh karena sikap manisnya. Juga bukan cowok dingin yang bikin kamu penasaran setengah mati apa yang dia pikirkan. Juan ya Juan. Dia selalu apa adanya.

"Hm," balas Juan. "Gue lupa bawa dua helm. Lo aja yang make punya gue."

Mereka akhirnya sampai di tempat parkir. Juan benar-benar menyodorkan helmnya pada Pita. Tentu saja Pita menggeleng.

"Nanti rambut gue kusut kalo pake helm," ucap Pita sembari melihat helm itu tidak suka.

"Oh ya, boleh kok helmnya gue yang pake," kata Juan. "Tapi nanti siap-siap kepala lo pecah kalo kita kecelakaan."

Bayangan itu membuat Pita bergidik ngeri. Cepat-cepat dia mengambil helm dari tangan Juan. Sementara Juan mengulas senyum miring yang tipis.

"Ayo," Juan mulai menaiki motor bebeknya. Menyalakan mesin. Pita mengikutinya dari belakang dan berpegangan pada sisi motor. "Gue ngebut dikit, ya? Abis ini gue harus nganterin katering Nyokap."

Ngebut dikit menurut Juan itu ngebut banget. Pita melotot karena ucapan cowok itu. Masa iya Pita harus meluk Juan? Ya kali.

"Ya udah, tas lo ke belakangin," gerutu Pita.

Tas Juan yang tadinya ada di depan kini dia pindah ke belakang. Cowok itu benar-benar paham tentang Pita. Karena sesuai dugaan Juan, Pita langsung memeluk tasnya.

I Wuf UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang