Fifteenth

1K 129 8
                                    

Kau duduk gelisah dibangkumu, sedari tadi kau menunggu balasan pesanmu yang kau kirim pada Baekhyun. Kau sangat ingin berbicara dengannya mengingat kemarin kau tak sempat melakukannya. Kau kembali menatap ponselmu yang bahkan tanda-tanda pesan masuk saja tidak ada. Kau mendesah pelan dan meletakkan ponselmu.

Kau mengarahkan pandanganmu ke pintu, kau melihat Yeonrin yang sudah datang, berjalan kearahmu dan mendudukkan dirinya disampingmu. Kau tersenyum padanya, namun dia hanya memalingkan wajahnya tanpa berniat untuk menatapmu.

"Yeonrin ?" Kau memangginya berniat ingin mengakhiri perseteruan ini, namun dia sama sekali tak mendengarmu.

Kau mendesah pelan dan menganggukkan kepalamu. Kau paham betul kalau Yeonrin sudah marah begini dia tak akan mau diganggu oleh siapapun. Namun jujur, kau sangat ingin berbaikan dengannya.

"Yeonrin ?" Kau memanggilnya lagi, kali ini kau sengaja memegang kedua tangannya agar dia menatapmu.

"Apa sih !?" Yeonrin melepaskan tangannya darimu.

"Aku minta maaf soal kemarin, kumohon jangan marah lagi ya ?" Kau tersenyum tipis padanya namun dia kembali memalingkan wajahnya.

"Aku tak butuh maafmu." Kau memejamkan matamu erat, menahan emosimu yang sedikit terpancing. Entah kenapa, kau saat ini sangat mudah terpancing emosi.

"Aku benar-benar minta maaf Yeonrin, aku tak bermaksud membentakmu kemarin. Kau tau kan, aku itu hanya ingin kau mempercayaiku, aku hanya ingin kau sadar bahwa Sehun itu memang mencintaiku. Aku bingung kenapa kau marah seperti ini." Yeonrin tersenyum remeh kearahmu.

"Bingung ? Harusnya kau sadar kenapa aku seperti ini." Yeonrin membalikkan badannya dan menatap kedepan.

"Yeonrin, aku masih ingin bicara." Kau kembali membalikkan badannya menatapmu.

"Apa lagi ?" Dia melipat kedua tanganya didepan dada.

"Kenapa kau seperti ini ?" Kau bertanya pelan.

"Kenapa apanya ?" Dia balik bertanya.

"Apa kau, menyukai Sehun ?" Kau memicingkan wajahmu menatapnya, namun seketika itu tawanya pecah.

"Apa ? Coba kau ulangi ? Aku, menyukai Sehun ? Oh astaga, pikiran macam apa itu ?" Kau menggeleng pelan.

"Aku serius, kenapa kau seperti ini ?" Kau menggeram, emosimu mulai terpancing.

Yeonrin hanya mengangkat bahu, dia terlalu malas untuk bicara denganmu. Kau menatap tajam kearahnya, namun dia hanya menganggapmu remeh dengan pandangannya.

"Jawab aku ! Apa kau menyukainya, huh ? Yeonrin, tolong katakan yang sebenarnya kenapa kau seperti ini ? Apa kau menyukainya ? Apa kau menyukai Sehun !? Hah !?"

"Ya ! Aku menyukai Sehun ! Kau puas ?" Yeonrin memukul meja keras yang mana membuat semua pasang mata menatap kearah kalian.

"Aku tak percaya kau seperti ini." Kau berdiri dan mulai pergi meninggalkan Yeonrin yang hanya menatap diam kepergianmu.

)))))-(((((

Seminggu berlalu, hubunganmu dan Sehun terlihat semakin membaik, dia sangat menyayangimu dan selalu ada disisimu bahkan dia selalu menunggumu didepan pintu kelas saat bel pulang akan dibunyikan. Kau sangat senang akan hal itu, yang mana kau tak perlu khawatir akan hal buruk yang akan menimpa hubunganmu.

Namun lain halnya dengan Yeonrin dan Baekhyun. Hubunganmu dengan mereka berdua semakin memburuk, Yeonrin tak pernah lagi manyapamu, bahkan saat kau akan menyapanya dia akan berlalu pergi meninggalkanmu. Begitupun dengan Baekhyun, sudah berulang kali kau mencoba ingin berbicara dengannya, tapi kesempatan itu tak pernah ada. Seolah sekarang ada tembok besar yang menghalangimu dengan Baekhyun dan Yeonrin.

Kau tersenyum tipis dan menyingkirkan pikiran buruk yang selalu mengganggu pikiranmu. Kau berjalan pelan memasuki rumah besar ini, itu rumah Sehun. Ya, sekarang kau akan berkunjung kerumahnya. Mengingat Sehun ingin membantumu menyembuhkan phobiamu kembali.

"Kau sudah datang ?" Baru saja kau akan menekan bel, Sehun sudah lebih dulu membuka pintunya.

"Ya." Kau mengangguk dan tersenyum.

"Masuklah." Kau mengangguk dan mengikuti langkah sehun. Dia membawamu kesuatu ruangan, awalnya kau bingung, namun saat pintu ruangan itu terbuka kau baru sadar, jika didalam sana terdapat berbagai alat musik, dan salah satu dindingnya dilapisi kaca yang besar.

"Kita akan latihan disini ?" Kau bertanya.

"Ya, ini adalah ruanganku, aku biasanya berlatih dance disini. Dan soal alat musik itu, itu punya Chanyeol hyung, dia selalu bermain musik disini. Sebenarnya ini bukan ruangan pribadiku, lebih tepatnya ini ruangan pribadi kami. Ya kau tau lah." Kau tersenyum tipis dan mengangguk.

"Uhm, ya." Kau mendudukkan dirimu disalah satu kursi disana.

"Kau mau berlatih sekarang ?" Kau menatap Sehun lama.

"Baiklah." Kau akhirnya mengangguk.

Sehun berjalan kearah pemutar musiknya, kau melihat Sehun memasukkan flashdisknya dan menekan sesuatu di sana.

Tak lama musik pun terdengar, namun kau langsung terkejut, jantungmu tiba-tiba saja berpompa lebih cepat, keringatmu juga bercucuran. Musik itu terputar sangat keras dan tentu saja kau terkejut.

"Baby ?" Sehun seketika mematikan musiknya dan berlari kearahmu, Sehun melepaskan tanganmu yang kau gunakan untuk menutup telingamu.

"S-Sehun." Kau bergetar, Sehun langsung saja memelukmu.

"Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf. Aku tak tau jika volumenya sebesar itu." Kau mengangguk dalam pelukan Sehun, namun tanpa kau sadari Sehun tersenyum jahat.

"Tak apa." Kau langsung saja melepas pelukanmu dan menghapus airmatamu yang turun. Kau kembali merasakan ketakutan itu, bayangan kejadian 3 tahun yang lalu itu terputar kembali dalam otakmu, mendadak kau kembali merasa takut dengan musik.

"Maafkan aku. Sungguh aku benar-benar minta maaf." Kau kembali menganggukkan kepalamu.

"Sudah, aku tak apa Sehun." Kau tersenyum tipis.

"Kau mau melanjutkannya ?" Kau menatap Sehun takut dan menggeleng.

"Tidak, aku mau pulang." Sehun mengangguk paham.

"Baiklah, ayo aku antar kau pulang." Kau berdiri dan mengikuti langkah Sehun.

)))))-(((((

Baekhyun mendadak menghentikan mobilnya, tiba-tiba saja dia memikirkan tentangmu. Entah kenapa, Baekhyun merasa ada sesuatu yang terjadi padamu. Segera saja Baekhyun mengeluarkan ponselnya dan menatap foto kalian yang menjadi wallpapernya, Baekhyun ingin sekali menghubungimu namun dia urungkan niat itu.

"Aku sadar akan posisiku, aku tak akan mengganggumu lagi. Aku percaya kau bahagia dengan keputusanmu." Baekhyun tersenyum miris dan mengusap pelan wajahmu yang berada di foto tersebut.

Baekhyun mendesah pelan, sudah seminggu ini dia selalu mengabaikan pesan dan teleponmu bahkan dia juga selalu menghindarimu disekolah. Baekhyun hanya tak ingin kehadirannya mengganggu kebahagiaanmu.

"Aku merindikanmu, sangat." Baekhyun memejamkan matanya erat dan membayangkan senyumanmu yang selalu melintas dalam pikirannya.

Tiiinn!!!

Baekhyun terlonjak kaget, dia baru sadar jika sedari tadi dia berhenti ditengah jalan. Baekhyun meletakkan ponselnya di dashboard dan mulai menjalankan mobilnya sebelum dia kena klakson lagi. Bahkan Baekhyun baru ingat, kalau tujuannya saat ini adalah kerumah sakit.

_-_-_-_-_-_-_

To be continue...

Apa Yeonrin beneran suka Sehun ? Ada yang tau kenapa Baekhyun ke rumah sakit ? Dan ada yang tau apa rencana Sehun ?

Vote + comment ya!!!

Thx.

Melophobia [Sehun EXO Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang