Kau mendudukkan dirimu di rooftop, seperti yang kalian janjikan kemarin, saat ini kau sedang menunggu Baekhyun untuk kembali dalam mode menyembuhkan phobiamu. Kau bertekad bahwa kali ini kau benar-benar tak akan mengecewakan Baekhyun. Kau tersenyum tipis dan menatap langit yang mulai gelap itu.
"Lama menunggu ?" Kau menoleh dan mendapati Baekhyun yang tersenyum padamu dan mendudukkan dirinya disebelahmu.
"Tidak." Kau ikut tersenyum menatapnya.
"Apa kau benar-benar siap kali ini ?" Baekhyun bertanya padamu, kau mengangguk mantap.
"Aku tak akan mengecewakan oppa, aku benar-benar ingin menghilangkan phobia ini." Baekhyun tersenyum dan mengusak rambutmu.
Jantungmu berdebar seketika, bukan apa tapi jujur saja, itu pertama kali seorang lelaki mengusap rambutmu selain keluargamu. Kau menatap Baekhyun dan ikut tersenyum.
"Baiklah, apa kita akan langsung mulai ?" Tanyanya -lagi.
"Ya." Kau mengangguk.
"Dengarkan aku, ok ? Jangan menutup telingamu, jangan pikirkan masa lalumu cukup fokus dengan yang aku nyanyikan." Kau kembali mengangguk.
(Song : Eyes, Nose, Lips - Taeyang)
'Mianhae mianhae hajima, naega chorahaejijanha.'
Kau menghembuskan mapasmu pelan, kau sangat tak ingin mengecewakan Baekhyun. Benar-benar tak ingin, kau menatap Baekhyun yang sedang bernyanyi, dan memfokuskan dirimu pada apa yang dinyanyikannya.
'Ppalgan yeppeun ipsullo, eoseo nareul jugigo ga, naneun gwaenchanha.'
Kau tetap memfokuskan pikiran dan pandanganmu pada Baekhyun.
'Babocheoreom wae.'
'Neoreul jiuji motae.'
Tanpa kau sadari, keringatmu mulai bercucuran, namun kau tetap bersikukuh pada tekadmu.
'Neon tteonabeoryeonneunde.'
Badanmu bergetar, kau menggenggam erat kedua tanganmu. Ini sudah hampir setengah lagu, dan ini sebuah kemajuan.
'Neoui nun ko ip, nal manjideon ne songil.'
'Jageun sontopkkaji da, yeojeonhi neol neukkil su itjiman.'
Perlahan bayangan masa lalu itu kembali muncul dalam pikiranmu, kau benar-benar tak bisa fokus lagi sekarang. Kau mengangkat tanganmu dan menutup kedua telingamu, namun belum sempat itu terjadi Baekhyun sudah menahan tanganmu.
'Kkeojin bulkkoccheoreom, tadeureogabeorin.'
Baekhyun tersenyum padamu, dia memegang erat kedua tanganmu dan mulai menurunkan tanganmu. Dia tetap melanjutkan nyanyiannya dan menatap kedalam matamu.
'Uri sarang modu da.'
Kau menggeleng pelan. Dia menangkap ketakutanmu, tapi dia mengangguk dan terus memegang erat kedua tanganmu, dia bahkan tersenyum dan melanjutkan nyanyiannya.
'Neomu apeujiman ijen neol chueogira bureulge.'
Baekhyun berhenti bernyanyi dan melepaskan tanganmu, dia menghapus airmatamu yang bahkan kau sendiri tak sadar jika kau sudah menangis.
"Ini kemajuan." Baekhyun tersenyum. "Kau bisa menahan dirimu."
"Tapi aku masih menangis, aku masih bergetar, dan bayangan itu masih muncul." Kau menggeleng dan menundukkan kepalamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melophobia [Sehun EXO Imagine]
أدب الهواةApa lagi yang bisa diharapkan olehmu ? Kau hanyalah seorang gadis biasa, menderita Melophobia, dan kesepian. Seseorang hadir dalam hidupmu, namun seperti sebelumnya mereka hilang lagi seperti abu yang ditiup angin. Sehun, ya namja itu memporak-poran...