Taeyong melangkah ke bandara dengan tergesa-gesa. Ah, semua gara-gara Yuta. Andai saja lelaki itu tidak lambat pasti tidak akan begini.
Jadi, di jalan tadi mereka mengalami kemacetan yang luar biasa. Padahal hotel yang mereka tempati hanya berjarak 2 km. Tetap saja, macet adalah macet.
Taeyong mengutuk Yuta dalam hati. Bagaimana bisa temannya itu bersantai-santai padahal sebentar lagi mereka akan segera tugas dan menanggung nyawa 118 penumpang?
Pilot muda itu segera bertemu dengan crew pesawat yang lain dan melakukan briefing. Tentu dengan Yuta juga.
===
Perempuan itu menunggu-nunggu kapan pesawatnya itu akan berangkat. Huh. Menunggu memang hal paling mengerikan yang harus dilakukan.
Ia sudah dari tadi berada di dalam pesawat tapi crew kabin tidak menunjukkan tanda-tanda pesawat akan segera berangkat.
Bagaimana dengan meetingku?
Perempuan itu memijat kepalanya pelan. Ia harus mencuci wajah untuk menyegarkan pikirannya. Untung saja, ia duduk di bangku VIP. Jadi, ia bisa ke toilet tanpa hambatan. Satu-satunya hal yang disyukurinya saat itu.
Akan tetapi, takdir memang tidak kemana. Baru ia hendak masuk ke dalam toilet, perempuan itu harus berpapasan dengan seorang pilot.. err muda?
Lelaki itu tersenyum singkat. Tanpa mengetahui bahwa jantung perempuan dihadapannya berdebar berkali-kali lipat dari normal.
Lee Taeyong, bisiknya ketika ia tidak sengaja melirik nametag pilot muda itu.
Jejakmu sangat berarti bagiku. #eaa
KAMU SEDANG MEMBACA
fly | taeyong x jisoo
Fanfictionketika pesawat menjadi saksi bisu perjalanan cinta mereka. ©2016 jisoossi