warm;

4.2K 751 16
                                    

Taeyong mengeluarkan kartu kreditnya--dengan maksud membayar oleh-oleh yang dipilih Jisoo tadi. Namun perempuan itu buru-buru mencegahnya,

"Gue aja yang bayar," Jisoo memberikan kartunya kepada kasir itu dengan cepat, takut keduluan Taeyong, "anggap aja kenang-kenangan gue buat Ibu lo."

Taeyong menatap perempuan itu dengan tampang 'maksud lo apa'. Dengan cepat Jisoo memegang tangan laki-laki itu, menenangkan.

"It's okay. Biar gue aja yang bayar."

Tanpa disadari siapapun, degupan jantung keduanya sedang berlomba-lomba.

===

Setelah membeli oleh-oleh tadi, Taeyong memutar mobilnya ke arah apartment Jisoo. Hari sudah malam dan Jisoo memiliki flight esok pagi, jadi, Taeyong tidak mempunyai pilihan lain selain mengantar tour guide satu-satunya itu. Padahal, lelaki itu sudah mulai merasa nyaman dan mulai sedikit demi sedikit terbuka dengan perempuan itu.

Ban mobilnya berdecit, menandakan sang pengendara menginjak pedal rem. Taeyong melirik ke arah Jisoo, perempuan itu tengah tertidur. Kalau begini, Taeyong jadi tak tega membangunkannya.

Baru ketika Taeyong hendak mengangkat tubuh Jisoo, perempuan itu tiba-tiba sudah sadar dari tidurnya,

"Lo mau ngapain, Yong?!" Taeyong gelagapan. Posisinya sekarang benar-benar tidak menguntungkan. Ia tegah mengalungkan lengan Jisoo dilehernya.

"I-itu gue mau ngelempar lo keluar," asal Taeyong, "soalnya lo nggak bangun-bangun padahal udah sampe dari tadi."

Jisoo meringis ketika ia mendapati bahwa mereka sudah berada di depan gedung apartementnya. Lagi-lagi Taeyong mendapati perempuan itu dalam keadaan terburuk, salah satunya saat Jisoo tengah tertidur.

Jisoo buru-buru keluar dari mobil apalah itu, ia tidak tau dan tidak peduli mereknya. Kemudian menatap sosok yang belakangan ini mengisi harinya. Jisoo mulai bertanya-tanya,

Apa yang akan terjadi dengan mereka di masa depan?

Akankah tetap bertemu seperti ini?

Apakah semuanya akan berakhir begitu Jisoo kembali ke Jakarta?

Pikiran Jisoo kalut. Ia masih mau memperjuangkan segalanya. Walaupun laki-laki itu acts like nothing happened, ketika malam itu Jisoo mabuk berat dan tidak sengaja menyatakan rasa sukanya. Iya, Jisoo ingat semuanya, beberapa waktu ketika ia bersiap-siap untuk bekerja pagi tadi.

He's worth the fight. He's worth her fight.

Entah mendapat keberanian darimana, Jisoo tiba-tiba saja melingkarkan tangannya di tubuh Taeyong, memeluk laki-laki itu. Menyesapi segala kehangatan itu, sebelum semuanya kembali seperti semula.

"Thanks for everything,"  Jisoo berucap, masih tengah memeluk Taeyong, "and see you again."

Sementara Taeyong hanya membeku sambil mendengarkan ucapan perempuan itu dengan seksama.




fly | taeyong x jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang