Jisoo masih tidak menyangka. Laki-laki yang telah mengisi pikirannya belakangan ini kembali bertemu dengannya.. bahkan duduk di sampingnya.
Astaga. Jisoo baru sadar bahwa ia mengacuhkan Taeyong.
"Maaf, Mas. Mau tukaran aja apa gimana?" Wah. Jisoo jaim kelewat batas.
"Yaudah nggak apa. Jangan panggil Mas, berasa tua gue." Begitu kata 'gue' meluncur dari bibir Taeyong, kegugupan di antara mereka langsung cair begitu saja.
Pembicaraan mereka mengalir dengan sendirinya. Mulai dari perkenalan, pertemuan aneh mereka di depan toilet bahkan hingga alasan Taeyong pergi ke New York.
"Gue pengen ketemu teman lama aja. Sekalian refreshing sih, capek harus megang tanggung jawab 118 orang mulu." Omongan lelaki itu tidak sepenuhnya benar, tidak sepenuhnya salah. Kata-kata Ibunya masih terngiang di benaknya.
"Ada anak temen Ibu. Cantik, mandiri, pinter, pokoknya kamu pasti suka, Le," Ibunya mengatakan dengan nada antusias, "Tapi dia kerjanya di New York. Bolak-balik Jakarta. Kamu samperin aja, sekalian refreshing, lupain Krystal."
Tapi nggak mungkin kan Taeyong bilang ke Jisoo dia ke New York mau lupain mantannya?
"Lo sendiri gimana?" Suara Taeyong membuyarkan lamunan Jisoo yang sedari membayangkan apakah Taeyong ke New York untuk bertemu pacarnya yang cantik itu.
"Urusan kerjaan sih. Biasalah." Jisoo menjawab sekenanya.
Lalu mereka membicarakan hal lain. Buku, film, tempat bagus di New York, makanan, sampai mereka tidak menyadari bahwa malam sudah tiba.
"Tidur, Jis. Udah malem." Taeyong berucap sembari melanjutkan buku yang ia baca.
"Lah. Lo sendiri malah baca buku." Jisoo mengejek ucapan Taeyong yang tidak selaras dengan aksinya.
"Emang susah tidur kalau di pesawat. Kecuali lo mau nidurin gue."
Jisoo langsung mengadap ke arah Jendela. Mengabaikan ucapan Taeyong. Menutup mata dengan paksa. Sambil berusaha menenangkan jantungnya yang berkoar-koar.
Sementara Taeyong tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
fly | taeyong x jisoo
Fiksi Penggemarketika pesawat menjadi saksi bisu perjalanan cinta mereka. ©2016 jisoossi