& u

4.8K 755 34
                                    

Hari ini Taeyong masih dalam masa cutinya. Ia memang sengaja mengambil cuti lama demi menenangkan hatinya, siapa sangka kurang dari seminggu lukanya sudah nyaris sembuh? Sekali lagi, terima kasih sebesar-besarnya untuk seorang Kim Jisoo.

Lelaki itu kini tengah berbaring di kamarnya. Menunggu panggilan sakral dari seorang perempuan yang katanya akan memberikan jawabannya hari ini. Rasanya Taeyong ingin langsung saja melaju ke rumah perempuan itu, tapi, bodohnya ia tidak meminta alamat perempuan itu. Hhh.

Tiba-tiba saja ponsel Taeyong bergetar. Laki-laki itu melonjak kegirangan, namun hal itu segera luntur, begitu ia mengetahui bahwa bukan Jisoo yang menelponnya.

"Ada apa sih Yut-"

"Selamat siang, apa benar ini dengan saudara Taeyong?

"Iya." Taeyong menelan ludahnya gugup, ketika mengetahui bahwa itu bukanlah Yuta.

"Kami dari pihak rumah sakit..."

===

Entah sudah keberapa kalinya perempuan itu, namun panggilannya itu selalu tersambung ke operator. Rasa kesal sudah menyelimuti benak seorang Kim Jisoo, belum lagi pikiran-pikiran negatifnya yang terus mendera perempuan itu. Jangan-jangan Taeyong berubah pikiran atau jangan-jangan laki-laki itu sudah tidak menyukainya, dll. Terlalu banyak jangan-jangan yang dipikirkan Jisoo.

Namun semuanya langsung sirna begitu panggilannya itu diangkat oleh seseorang di seberang sana.

"Yong kok kamu-"

"Maaf, Ibu. Kami dari pihak rumah sakit. Pemilik ponsel ini sedang mengalami kecelakaan dan sedang ditangani."

Tiba-tiba saja dunia Jisoo terasa berputar-putar.

===

Langkah kakinya kian memburu. Jisoo bahkan lupa bahwa kakinya mudah lelah jika ia berlari terlalu kuat. Pikirannya kalut, ia takut sesuatu terjadi kepada Taeyong. Pintu UGD dimasukinya dengan berlari.

Langkahnya berhenti. Detak jantungnya pun seakan-akan berhenti. Lelaki itu masih terpampang nyata dihadapannya. Tidak ada kurang sedikitpun. Tetap tampan dan bersahaja seperti sediakala dan tengah menemani seorang laki-laki yang seperti baru mengalami kecelakaan.

Buru-buru Jisoo memeluk Taeyong. Tanpa diminta, air matanya langsung luluh begitu saja. Sementara Taeyong kebingungan bukan main melihat kelakukan perempuan itu, namun tetap senang karena mendapat pelukan dari seorang Jisoo. Dasar lelaki.

Salahkah jika Jisoo senang bahwa bukan Taeyong yang kecelakaan?

"Jis, kamu kenapa?" Tanya Taeyong saat Jisoo mulai tenang.

"Gue nggak peduli entah pihak rumah sakitnya salah sangka apa gimana," Jisoo mengelap air matanya, kemudian dengan mantap berkata,

"Yong lo harus cepet-cepet nikahin gue."

FIN

Thank you for stayng through this unfaedah story!

fly | taeyong x jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang