Semenjak hari itu, Taeyong jadi semakin sering uring-uringan. Entah kepada Yuta, Jennie, bahkan kepada Ibunya. Hal itu mengundang kekhawatiran dari berbagai pihak.
"Halah, Yong. Kayak nggak ada cewek lain aja di dunia," Yuta mengungkapkan kelelahannya memperhatikan sikap temannya itu.
"Sunbae, perempuan masih banyak. Masih ada aku dan yang lain," Jennie berusaha menenangkan sambil mencari kesempatan dalam kesempitan. Hh.
Bahkan Ibunya juga ikut mengkhawatirkan anak sulungnya itu.
"Kamu kenapa toh, Le? Perempuan di luar banyak masih banyak," Ibu pilot muda itu berucap samil menepuk pundak Taeyong pelan, "Anak temen Ibu juga masih banyak."
Taeyong meringis mendengar ucapan ibunya. Ia sadar bahwa ia sedikit berlebihan perihal hubungannya dengan Krystal. Inilah akibat terlalu cinta, terlalu banyak menghayalkan masa depan bersama.
Harusnya ia meminta perempuan itu untuk kembali lagi kepadanya. Tapi kakinya tiba-tiba lumpuh dan mulutnya langsung kelu begitu memikirkan itu. Namun Taeyong selalu mengakui bahwa 2 tahun bersama perempuan itu benar-benar kenangan yang menyenangkan. Terlalu sedih untuk berakhir tragis seperti ini.
Ia harus bangkit dan move on.
"Kalau cantik sih, boleh aja." Gurau Taeyong berusaha menenangkan hati ibunya.
Ibunya tersenyum penuh arti. Kemudian, perempuan itu meraih ponselnya dan langsung menghubungi sahabatnya.
===
Jisoo melangkah tergesa-gesa ke ruang tunggu keberangkatan. Pasalnya, ia hampir terlambat sepersekian menit, begitu kata petugas di depan. Syukurlah, ternyata hingga detik ia tiba di ruangan itu, operator masih belum mengabarkan keberangkatan.
"Perhatian kepada seluruh penumpang GreenAir keberangkatan..."
Jisoo langsung masuk ke pesawat setelah melewati beberapa prosedur. Seperti biasa, ia duduk di kelas bisnis atau ya, VIP. Terdapat 2 tempat duduk, dan perempuan itu memilih yang paling dekat dengan kaca. Ia senang menikmati indahnya bumi ciptaan Tuhan Yang Maha Esa ini. Tidak perduli dimana seharusnya ia duduk, toh biasanya ia duduk sendiri karena kursi sebelahnya kosong alias tanpa pemilik.
Perempuan itu masih asik melirik keluar jendela tanpa menyadari bahwa telah ada yang menduduki kursi di sebelahnya. Laki-laki.
"Mbak, sebenarnya kursi saya yang di dekat jendela." Jisoo menoleh ke sumber suara dan boom!
Taeyong.
Iya Taeyong, pilot muda yang waktu itu.
Taeyong duduk di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
fly | taeyong x jisoo
Hayran Kurguketika pesawat menjadi saksi bisu perjalanan cinta mereka. ©2016 jisoossi