Jisoo ingin rasa-rasanya mengutuk laki-laki di sampingnya ini. Jelas saja, ternyata Taeyong dan perempuan tadi memperebutkan kursi di samping Jisoo. Padahal sudah terpampang nyata, bahwa tempat duduk itu milik perempuan tadi, tapi lelaki itu tetap memaksa untuk duduk disana. Entah kenapa, Jisoo juga heran melihatnya, perempuan tadi langsung mengalah begitu Taeyong membisikkannya sesuatu.
"Ngapain sih lo? Segitunya mau duduk di samping gue," Taeyong terkekeh mendengar omelan perempuan itu.
"Lebih nyaman aja kalau di samping lo," Taeyong mengucap dengan ringan. Sementara Jisoo sedang mati-matian menahan degupan jantungnya.
Di lain sisiTaeyong, merasa semuanya seperti dejavu. Ia dan Jisoo sudah mengalami hal yag sama; berada dalam satu pesawat dan duduk bersebelahan. Lelaki itu tersenyum simpul, terserah itu dejavu atau bukan, selama berada di samping Jisoo, ia merasa semua akan baik-baik saja.
===
Dua jam pertama, mereka hanya membisu. Entah itu Jisoo tengah tertidur, ketika perempuan itu bangun, ia malah menemukan Taeyong yang tertidur. Bedanya, Jisoo tidak ikut-ikutan tertidur juga, tetapi ia malah asik memandangi wajah lelaki itu.
Mahluk yang tengah bersamanya ini memang satu diantara ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Jisoo tidak bisa mengelak lagi. Sepertinya ia sudah jatuh terlalu jauh ke dalam pesona seorang Lee Taeyong.
"Nggak usah diliatin mulu," Suara laki-laki itu mengejutkan Jisoo, "gue tau gue emang ganteng."
"Apaan sih lo," Jisoo buru-buru membalikkan badannya. Sementara Taeyong hanya tertawa melihat perilaku menggemaskan perempuan itu.
Tak lama kemudian, seorang pramugari mengantarkan makanan untuk Taeyong dan Jisoo, yang sudah dipesan oleh laki-laki itu sesaat sebelum ia jatuh tertidur.
"Udah, Jis. Makan dulu," Taeyong meyodorkan makanan ke meja perempuan itu.
Mendengar makanan, sontak Jisoo langsung membalikkan badannya. Ia memang sudah lapar sedari tadi, hanya saja terlalu gengsi untuk memesan makanan terlebih dahulu. Hhh, dasar cewek.
"Lo nggak capek apa bolak-balik New York-Jakarta? Kerjaan juga sama, ngurusin dokumen-dokumen juga," Tanya Taeyong di sela-sela kegiatan makan mereka.
"Enggak, Yong. Lagian gue kalau nggak bolak-balik New York-Jakarta nggak ada kesibukan,"
"Gue kasi kerjaan tambahan deh, biar nggak bolak-balik mulu," Jisoo mengernyit mendengar ucapan laki-laki di sampingnya. Maksudnya apaan coba?
"Apaan sih lo," Jisoo pura-pura tidak peduli, padahal ia yang paling penasaran maksudnya apa, "omongan lo nggak pernah jelas."
"Jadi istri gue aja biar lo nggak bolak balik lagi," Jisoo tertawa renyah mendengarnya, namun langsung tersedak begitu menyadari makna perkataan lelaki itu. Buru-buru Taeyong menyodorkan meminuman kepadanya.
"Hah?"
"Gue tau ini super duper nggak romantis. Gue tau kita baru kenal dekat 3 harian, I may sound crazy, but will you marry me?"
#proposegoals
soalnya di pesawat gitu. kapan lagi coba?
KAMU SEDANG MEMBACA
fly | taeyong x jisoo
Fanfictionketika pesawat menjadi saksi bisu perjalanan cinta mereka. ©2016 jisoossi