BRUMMMM! BRUUUMMM!
Sebuah mobil Land Rover berhenti di kaki bukit. Mobil itu membawa keluarga Amberson. Keluarga yang sangat bahagia, terdiri dari empat anggota. Persis seperti keluarga yang biasa kita lihat dalam film-film horor. Satu ayah, satu ibu, dan dua orang anak; satu laki-laki dan satu perempuan. Tetapi yang perlu diingat adalah bahwa kisah ini bukan kisah horor sama sekali. Kisah ini menceritakan tentang Eris Amberson, seorang anak perempuan satu-satunya di keluarga Amberson, yang baru saja melepaskan kehidupan penuh ketenangannya di jantung Aberdeen, Skotlandia, ketika ayahnya, George, membeli sebuah rumah di New Jersey.
Pindah rumah memang suatu hal yang biasa dialami semua orang, namun kebanyakan dari mereka tidak sekalian pindah kewarganegaraan atau pindah ke luar pulau. Skotlandia bagi Eris adalah tempat yang sempurna, begitu penuh dengan pria-pria ramah yang tidak segan mengajak minum dan bersenda gurau, serta alamnya indah. Tidak seperti New Jersey. Rumah yang mereka beli cukup dekat dengan kota. Itulah sebabnya Eris semakin tidak menyukainya. Meski demikian, ia tidak menyangkal pilihan ayahnya.
Tetapi rupanya, ibunya sepakat dengannya.
"George! Kita tidak bisa menanam apa pun di sekitarnya! Tanahnya terlalu landai!" ujar ibu Eris sambil menepuk dahi. Matanya menjelajahi sisi demi sisi rumah yang akan mereka tempati. Rumah itu sama sekali tidak menarik, kecuali mereka melakukan beberapa perombakan. Catnya sudah luntur, digantikan oleh lumut dan kerak yang bermunculan seperti urat nadi. Atapnya yang tersusun dari genteng mungkin dulunya tampak rapi, tapi sekarang ada beberapa yang hilang dan bocor. Pilar yang menyangganya pun sudah terlilit oleh tanaman rambat. Dindingnya sebagian dari kayu, sebagian lagi dari tembok. Arsitekturnya dulu mungkin cukup mewah, tetapi sekarang, kalian mungkin akan berpikir bahwa desainnya terlihat amat kuno. Pernahkah kalian melihat arsitektur zaman penjajahan atau zaman perang saudara? Ya, begitulah bentuknya. Tingkatnya dua, masing-masing tingkat berjendela panjang-panjang dan sangat lebar, sehingga kalian bisa melewatinya dalam sekali loncatan. Kacanya memang tampak indah dengan motif mozaik, tetapi debu yang menutupinya terlampau tebal. Kedengaran familier? Hm, sudah kubilang kalian akan mengingat beberapa rumah di film horor, dan tidak ada kata lain yang cocok menggambarkan seperti apa rumah yang dibeli George Amberson.
"Sudahlah, Sally. Aku melakukan seperti yang kau katakan. Aku mencarikan kalian rumah yang lokasinya strategis dengan harga yang murah! Apakah belum cukup?" kata ayah Eris. "Kita toh hanya tinggal di sini selama tiga tahun, tidak lebih! Setelah Eris sudah kuliah nanti, dia tidak perlu tinggal lagi di sini, bukankah begitu, Eris?"
Eris mendengus. "Ayah membeli rumah ini dengan harga 10 juta dolar, bukan? Menurutku terlalu mahal."
"Aku mau mengoreksi!" ujar Phil, kakak laki-laki Eris, yang sedari tadi tiduran di atas jok mobil belakang. "Bukankah harusnya aku duluan yang akan meninggalkan rumah ini? Aku sebentar lagi kelas tiga SMA, Yah."
"Memang benar," sahut ayahnya. "Tetapi adikmu ini, dia tidak pernah berhenti cemberut sepanjang perjalanan. Tak bolehkah Ayah sedikit menghiburnya?"
"Ayah, aku tidak cemberut! Aku hanya sakit perut!" ujar Eris mengelak.
"Seperti di film-film horor saja, ada saja anak yang terganggu ketika pindah rumah!" goda Phil sembari menyodok punggung adiknya. "Lalu, si anak yang terganggu tadi mulai bertemu dengan hantu utama dalam filmnya! Kemudian, ia akan ditarik menuju dunia arwah, lalu... lalu..."
"Phil!" tegur Mr Amberson. "Hentikan ocehanmu! Itu semua omong kosong!"
"Ya, film-film bodoh! Benar, kan, Eris?" kata Phil. "Meskipun kisah-kisah tentang pangeran, putri, dan peri juga sama bodohnya! Seperti... uhm... siapa itu namanya, cewek cantik dengan rambut sepanjang dua puluh kaki..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfworld: Kerajaan di Bawah Bumi
FantasyEris Amberson, seorang remaja Skotlandia yang berasal dari keluarga nomaden, baru saja pindah ke New Jersey dan sibuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru ketika tiba-tiba ia menemukan sebuah kunci ajaib. Tanpa disangka-sangka, sejumlah kejadian...