"Mwo?"
Seolah petir menyambar kediaman Ny. Jeon, kini Sana dan Jungkook terkejut karena sambaran yang dikeluarkan oleh ucapan Ny. Jeon. Mereka saling tatap dengan tatapan khawatir.
"Dan ada satu lagi yang ingin eomma katakan selagi kalian semua ada disini hari ini. Aboejineun." ucap Ny. Jeon menahan tangisnya.
"Wae? Aboejineun?" tanya Wonwoo penasaran.
"Penyakit gagal ginjal nya semakin parah. Pengobatan tidak mempan dilakukan. Satu-satunya cara lain adalah transplantasi ginjal yang cocok." ucap Ny. Jeon akhirnya tidak bisa membendung air matanya lebih lama lagi.
"Dia tidak mau mengikuti perkataan eomma untuk beristirahat dirumah." lanjut Ny. Jeon terisak. Melihat itu Sana merasa empati dan mulai memegang pundak Ny. Jeon berusaha menenangkan.
"Kenapa eomma baru mengatakn ini semua!?" kesal Jungkook.
"Eomma tidak mau merusak suasana, dan appa melarang eomma menceritakan ini pada kalian berdua, tapi nampaknya appa mu juga sangat senang melihatmu bersama Sana. Awalnya dia tidak mau dioperasi tapi kali ini tepatnya kemarin ia setuju untuk melakukan operasi. Dia berkata ia ingin sehat di hari pernikahanmu." ujarnya dengan air mata jatuh membasahi pipi merahnya.
Sana melihat Jungkook yang begitu terpukul dengan kabar ini. Mereka tidak tahu apa yang meski dilakukan, tidak mengerti kenapa semua ini terjadi begitu tiba-tiba.
"Jadi kapan appa mau dioperasi?" tanya Jungkook.
"Setelah kalian bertunangan." ujar Ny. Jeon.
***
Setelah berbicara dengan Ny. Jeon dan berpamitan dengannya dan juga Wonwoo, Jungkook berniat mengantar Sana pulang. Terjadi kecanggungan didalam mobil. Untuk kesekian kalinya mereka tidak tahu harus berbuat apa.
Kini semuanya sudah terlanjur terjadi. Ini sangat membingungkan bagi keduanya. Sekarang tinggal bagaimana keputusan mereka berdua.
"Jungkook-ssi? Bagaimana ini?" tanya Sana memulai perbincangan serius mereka.
"Mian Sana-ya. Aku belum sempat memberitahu mereka. Aku tidak tahu semuanya akan menjadi seperti ini. Aku tidak tahu penyakit appa memburuk, dan sekarang kau menjadi salah satu orang yang terlibat." ujar Jungkook dengan raut wajah penuh bersalah dan kebingungan.
"Aboejineun. Eommonim mengatakan bahwa ia mau di operasi setelah kita bertunangan?" ucap Sana.
"Ne, ahh aku juga tidak tahu. Baiklah kita tetap pada pendirian kita. Aku yang akan menjelaskan semuanya dan aku akan tetap memaksa appa untuk operasi apapun caranya." jelas Jungkook.
"Anni, ayo kita lakukan. Tunangan." ucap Sana tiba-tiba membuat Jungkook meminggirkan mobilnya dan mengerem mendadak.
"Micheosso?" Ucap Sana begitu mobilnya berhenti mendadak.
"Eommonim mengatakan bahwa aboeji senang melihat kita berdua dan mau dioperasi setelah itu. Aboeji sangat baik padaku sejak pertama kali bertemu. Aku tidak tahu bahwa ia sakit. Ayo kita lakukan. Tunangan." ucap Sana meyakinkan.
"Yaa! Ireona. Tidak ini bukan ide Bagus. Aku akan tetap memberitahu mereka yang sebenarnya. Kecuali kau menyukaiku." ucap Jungkook.
Sana terkejut mendengar perkataan terakhir yang dikatakan Jungkook. Ia ragu, bibirnya ingin mengatakan 'iya' sedangkan hatinya 'belum bisa'.
"Ya! Jeon Jungkook. Pikirkanlah kesehatan aboejimu. Beliau mau dioperasi setelah kita bertunangan." ucap Sana dengan nada sedikit dinaikkan. "Jika kau memang tidak mau kita memiliki hubungan apapun selain atasan dan pegawai, kita bisa mengakhirinya setelah kita bertunangan dan setelah aboejimu di operasi. Untuk sekarang pentingkan dulu nyawa aboeji. Aku akan membantumu." ucap Sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Mr.Right (Completed)
Fanfictioncast: Minatozaki Sana Jeon Jungkook Hidup adalah Kesusahan yang harus diatasi. Rahasia yang harus digali. Tragedi yang harus dialami. Kegembiraan yang harus dibagikan. Cinta yang harus dinikmati, dan Tugas yang harus dilaksanakan. Begitu juga deng...