Bab 7

1.2K 134 1
                                    

Kini Sana sudah bersama Jungkook di dalam mobil menuju kediaman keluarga Jeon. Sana sungguh gugup dan tidak menyangka hari seperti ini akan datang lebih cepat, dan yang lebih tidak disangka yang akan ia temui adalah orang tua Jeon Jungkook.

Kaki Sana tidak bisa diam memperlihatkan jelas kini ia sedang gugup. Jungkook juga merasakan hal yang sama, dia merasa tidak enak membawa Sana kedalam masalah pribadinya.

"Maaf Sana-ssi, kau jadi ikut terlibat dalam hal seperti ini." Ucap Jungkook sambil tetap menatap kedepan.

"Ahh ne, tapi kenapa kau bisa berpikir seperti ini?" tanya Sana.
"Masalah diriku dan Krystal, sejak saat itu eomma benci pada Krystal dan karena Krystal aku belum menemukan seseorang lagi sehingga eomma berpikir bahwa aku belum bisa berpindah hati darinya. Ia selalu mengatur jadwal kencan buta untukku, yah tapi dari kebanyakan kencan buta yang direncanakan eomma tidak ada satupun yang aku suka. Dan kemarin ia bersihkeras menyuruhku datang ke kencan buta yang telah dia buat, tentu saja aku menolak. Aku rasa aku sudah bisa untuk memilih siapa yang aku sukai, benarkan?" Jelas Jungkook melihat Sana sekilas.

"O arraseo. Tapi bagaimanapun itu, ini sangat tiba-tiba buatku. Apa yang harus aku lakukan nanti?" Tanya Sana.

"Aku ingin meminta bantuanmu Sana-ya." Ucap Jungkook. "Aku ingin kau berpura-pura menjadi kekasihku untuk malam ini. Othe?" pinta Jungkook.

"Bantulah aku, aku tidak mau dijodohkan lagi dengan para kenalan eomma yang kebanyakan dari mereka hanya ingin hartaku. Mungkin setelah eomma bertemu denganmu ia akan berpikir bahwa aku sudah bisa melupakan Krystal. Ne?"

Sana terdiam sejenak. Jadi yang Jungkook mau adalah hanya kepura-puraan saja. Sekarang sudah jelas bagi Sana bahwa kali ini perasaannya hanya sepihak saja. Rasa kecewa dirasakan Sana kali ini, pupus sudah harapannya yang menyukai Jungkook hanya seorang diri.

Sebenarnya jika Sana tahu, bukan hanya dirinya uang merasa seperti itu. Jungkook memang menyukai Sana. Tapi Jungkook tidak mau memperlakukannya seperti ini, yang ia mau adalah ia memperkenalkan Sana secara formal pada kedua orang tuanya dan mengakui perasaannya jika waktu nya sudah tepat. Jika saja kejadian tadi siang tidak menyudutkannya. Jika saja Krystal tidak ada disana. Jungkook juga merasa tidak enak pada Sana, kini harapan untuk mengakui perasaannya hanya sebatas agar dirinya tidak terikat oleh eomma nya.

Sana tidak bisa menolak keinginan Jungkook karena kini mereka sudah terlanjur berada didepan kediaman keluarga Jeon.

"Baiklah, apa yang harus aku lakukan?" Tanya Sana.

"Ahh gomawo. Yang harus kau lakukan hanyalah mengakui bahwa kita sepasang kekasih dan sudah menjalin hubungan cukup lama. Hanya untuk hari ini aku harap kau mengerti." Jelas Jungkook dengan puppy eyes nya.

Sana mengangguk, ia menarik nafas dalamnya dan mulai keluar dari mobil mengikuti Jungkook. Sebelum ia masuk ponsel Sana berdering menandakan ada pesan masuk dan itu dari Kai.

Kai : Sana-ya, kau sangat cantik tadi. Aku senang kau mau berbicara padaku lagi. Aku harap hal yang baik akan terjadi kedepannya. Selamat beristirahat Sana.

Hati Sana kembali berdetak kencang. Sebenarnya dia tidak mengerti dengan perasaannya yang dimiliki saat ini. Tubuhnya selalu merasa bersemangat apabila ia bersama dengan Jungkook, tapi kali ini tubuh dan hatinya tidak bisa menentukan siapa yang menjadi prioritas.

"Sana-ya, kajja." ucap Jungkook menyadarkan Sana.

***

Sekarang mereka sedang duduk disebuah meja makan. Disana ada eomma dan appa Jungkook. Sana juga baru mengetahui bahwa Jungkook memiliki dongsaeng bernama Jeon Wonwoo.

'Ayo Sana beraktinglah dulu, kau bisa meratapi sakitnya nanti. Fighting!' batin Sana.

"Annyeonghaseyo eommonim, aboeji. Maaf karena baru bisa memperkenalkan diri sekarang. Minatozaki Sana imnida." Ucap Sana berdiri sambil membungkukkan badannya.

"Jadi kau kekasih baru Jungkook? Apa kebetulan kau berasal dari Jepang?" Tanya Tn.Jeon.

"Ne aboeji. Ayahku bersalah dari Jepang dan ibuku berasala dari Korea." Ucap Sana.

"Kau terlihat lebih cantik jika berpakaian seperti ini. Berbeda dengan tadi saat aku menemuimu." Ucap Ny.Jeon.

"Omo kamsahamnida eommonim, kau juga terlihat menawan." sanjung Sana.

"Hoksi uri hyung, ternyata kau menyukai tipe wanita cantik dan elegan seperti ini. Sama seperi sebelumnya." Ucap Wonwoo langsung mendapat pukulan dikepalanya oleh Ny. Jeon.

"Yak! Inom-ma tidak perlu membawa wanita itu kedalam pertemuan ini. Jelas saja dia berbeda dengan Sana." Jelas Ny. Jeon.

"Jadi sudah berapa lama kalian berhubungan." Tanya Tn. Jeon.

"Emmh sudah kurang lebih 2 tahun appa." Ucap Jungkook, Sana sendiri terdiam. Itu adalah waktu dirinya bekerja bersama Jungkook, mana bisa berubah menjadi istilah kekasih.

"Wah sudah lama begini kau baru memberitahukannya pada kami hyung? Apa yang membuatmu menunggu sangat lama? " tanya Wonwoo.

"Tidak ada hanya saja aku tidak ingin terburu-buru. Aku ingin lebih memastikan agar tidak terjadi hal yang sama." jelas Jungkook.

"Tadi kau bilang dimana kalian bertemu? Dan kenapa di acara tadi kau memanggil Jungkook 'timjang-nim'?" tanya Ny. Jeon.

"Ahh kami bertemu di tempat kerja eommonim, aku adalah sekretaris Jungkook dan kenapa aku memanggilnya seperti itu karena kita harus bersikap profesional di tempat kerja bukan? Hehehe. " ucap Sana dengan hati-hati.

"Kau benar Sana-ssi. Aku mulai menyukaimu. Hahaha jadi apa pekerjaan orang tua mu?" tanya Tn. Jeon, pertanyaan ini sedikit menggangu Sana. Bagaimana tidak orang tuanya sudah lama meninggal dan kini ia hanya sendirian.

"Ahh appa adalah seorang pengacara dan eomma hanya ibu rumah tangga biasa. Tapi, mereka kini sudah bersama di tempat yang jauh dan lebih Indah dari disini." Jelas Sana memperlihatkan senyum canggung nya.

"Ahh kami minta maaf Sana-ssi. Kami tidak bermaksud. Yeobo cepat minta maaf." ujar Ny. Jeon.

"Joesonghamnida."

"Ahh tidak aboeji tidak apa." kata Sana.

"Jadi kapan kalian menentukan tanggal pernikahannya? " Ucap Ny. Jeon.

"Mwo?" kata Sana dan juga Jungkook bersamaan.

"Iya pernikahan, kalian sudah lama bersama dan kau juga sudah harus segera menikah Jeon Jungkook, kau tidak semakin muda. Dan kami menyukai Sana. Apa kau ingin eomma yang mencarikan tanggal nya?" ucap Ny. Jeon

"Anni, eomma tidak kah ini terlalu terburu-buru? Aku dan Sana masih harus bekerja dan masih banyak yang ingin kita lakukan. Apa tidak terlalu cepat?" ucap Jungkook panik.

"Aku rasa ini sudah cukup. Tapi baiklah apabila kalian tidak mau terburu-buru, bagaimana untuk tunangan dahulu? Ne? Anni...hanya saja eomma tidak mau hal yang sama terulang lagi. Eomma tidak mau melihatmu depresi lagi, sangat sulit bagi eomma melihatmu begitu. Setidaknya jika kalian sudah bertunangan kalian akan terikat. Othe?" ucap Ny. Jeon membuat Sana dan Jungkook panik.

"Bagaimana Sana?" tidak ada jawaban dari Sana. "Baiklah eomma akan mengatur semuanya jadi kalian bisa fokus saja bekerja. Kajja kita makan." sambung Ny. Jeon.

Sana masih terdiam. Jungkook melihat kearah Sana dan mendapati Sana yang terlihat shock. Bagaimana tidak, dirinya saja tidak tahu apakah Sana menyukai Jungkook apa tidak, tapi dia malah ikut terlibat dalam semua sandiwara ini. Belum lagi Sana sekarang sudah mulai mampu membuka kembali hatinya untuk Kai. Bagaimana mereka harus bereaksi didepan keluarga Jeon yang sepertinya sudah sangat bersemangat mengenai tunangannya. Apa yang akan Sana dan Jungkook lakukan?

To be continued 😉

You're My Mr.Right (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang