-3- Pernyataan pahit

12.5K 693 26
                                    

Mata Kalea memandangi orang-orang yang ada dihadapannya, ia tidak mengeluarkan sepatah katapun dan sedangkan Kinnard mulai membuka mulutnya.

"Kami setuju atas perjodohan ini.." Kata Kinnard santai dan tentu saja itu membuat hati Kalea sedikit tercubit. Ia belum sepenuhnya menerima perjodohan konyol itu, tapi mau bagaimana lagi. Demi kebahagiaan kedua orangtuanya.

"Bagus.. Kalau gitu, 3 hari lagi kita adakan pertunangan.." Kata Mamanya Kinnard sambil tersenyum sumringah yang diikuti oleh semua orang kecuali Kinnard dan Kalea.. Mereka hanya tersenyum paksa.

Terlalu cepat memang, tapi Kalea dan Kinnard tidak bisa membantah. Mereka tidak ingin menjadi anak yang pembangkang.

-----

Esoknya.

Kalea menatap ponselnya, ia membaca pesan singkat yang dikirim oleh Kinnard.

From : Kinnard

Nanti gue jemput jam 7..

Ia mulai bersiap memakai kemeja putih dengan celana jeans dan tidak lupa juga ia membawa tas ranselnya, rambutnya ia biarkan tergerai. Ia turun menururi beberapa anak tangga dan setelah itu berjalan menghampiri kedua orangtuanya.

"Tumben pagi berangkatnya ? Ada kelas pagi ?" Tanya Papanya sambil menyeruput kopi hitamnya.

"Enggak sih.. Tapi tadi katanya Kinnard mau jemput aku jam 7, Pa." Kata Kalea santai sambil mengingit roti coklatnya dan sedangkan Papanya hanya mangut-mangut saja.

Tidak lama dari itu suara bel rumah menyeruakki seluruh ruangan dengan cepat Kalea bangkit dari duduknya dan berjalan untuk membukakan pintu.

Disana terdapat Kinnard yang tengah menggunakan Kaos polos berwarna silver. Dia terlihat tampan bahkan mata Kalea tidak berkedip sama sekali.

"Kenapa ?" Suara dingin itu membuat Kalea sadar dari alam lamunannya.

"Ya ?" Kalea menatap Kinnard dengan heran, namun Kinnard menghiraukan tatapan Kalea yang terlihat bodoh. Kinnard berjalan mendahului Kalea, sedangkan Kalea yang dibelakangnya hanya mendengus kesal.

"Kinnard.." Mamanya selalu mulai heboh ketika melihat Kinnard. Entahlah, sepertinya Mamanya sangat tertarik dengan Kinnard karena memang pria itu sangat tampan.

"Sudah sarapan ?" Tanya Mamanya Kalea sambil tersenyum.

"Sudah kok, Ma.. Saya kesini cuma mau izin ngajak Kalea ke butik milik Mama, katanya harus coba kebaya buat acara pertunangan nanti." Jelas Kinnard dan Mama Kalea mengangguk mengerti.

"Ya sudah, hati-hati." Kata Mama Kalea sambil tersenyum.

Mereka berdua langsung mencium tangan kedua tangan Mama dan Papa.

Setelah itu mereka berlalu, Kinnard masuk kedalam mobil miliknya dan Kalea juga mengikuti langkah Kinnard.

Selama perjalanan menuju butik, mereka sama sekali tidak membuka mulut mereka masing-masing.

Kalea menatap Kinnard yang masih fokus menyetir.

"Kin.." Kalea memanggil, namun Kinnard tidak menanggapinya sama sekali.

"Kin.." Kalea memanggil Kinnard kembali dan Kinnard menoleh sebentar menatap Kalea, setelah itu ia kembali fokus menatap lurus.

"Apa sih ? Nggak liat kalau gue lagi fokus nyetir ?" Tanya Kinnard kesal.

"Maaf.." Setelah mengucap kata maaf, Kalea pun langsung diam.

Sesampainya mereka dibutik milik mamanya Kinnard. Kalea pun langsung tersenyum hangat setelah matanya menangkap Mamanya Kinnard yang sedang berjalan menghampiri mereka berdua.

Hallo, Mr.ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang