5.Menyebalkan

8.6K 593 4
                                    

Kalea mengendarai mobilnya kembali setelah ia menghabiskan beberapa cub es krimnya. Ia berfikir sejenak untuk memikirkan tempat mana lagi yang akan ia kunjungi.

Dufan.

Tanpa babibu ia langsung mengarahkan mobilnya menuju Dufan.

Sesampainya ia ditempat tujuan, Kalea tersenyum tipis, Dufan mungkin bisa memberikan sedikit kenyamanan dan ketenangan untuknya dengan menjajal beberapa wahana yang menyenangkan.

Sesudahnya ia membayar tiket masuk dan inilah dia Dufan. Tempat dimana banyak para manusia yang bercanda, bermain bersama kekasih dan keluarga. Ngomong-ngomong masalah kekasih ? Kalea tertawa tipis, tidak ada kekasih tidak masalah. Toh, hidupnya sekarang bebas tidak ada yang memerintahkannya lagi, tidak ada yang cerewet lagi. Yang ada ia sekarang bebas, bebas dan sebebas-bebasnya sebelum ia menikah nanti. Maka dari itu ia ingin menikmati masa lajangnya didetik-detik terakhir sebelum menikah.

"Ini kah Dufan ?"Ia bergeriming sendiri sambil tersenyum sumringah, memang baru pertama kalinya ia berkunjung di Dufan, jadi jangan salahkan dia kalau bertingkah seperti orang yang tidak tahu apa-apa.

Matanya kini menangkap kearah komedi putar, ia berlari kecil menuju tempat tersebut.

Berputar-putar diatas kuda. Ya memang kudanya bukan kuda sungguhan, tapi ya sudahlah yang penting kuda, lagi pula Kalea juga tidak masalah, ia malah terlihat lebih ceria dari sebelumnya yang memang setelah kejadian itu ia terlihat agak murung.

Selama menghabiskan beberapa menit, ia sangat merasa bosan dan kini memutuskan untuk membeli gulali kapas. Ia menghampiri penjual gulali kapas.

"Gulali kapas yang warna pink.." Sang penjual mengangguk dan setelah itu memberikan gulali kapas pada Kalea.

Kalea duduk dikursi panjang yang memang itu terlihat kosong, ia memandangi beberapa wahana yang sudah tercipta di Dufan sambil mencomot gulali kapasnya.

Ia memicingkan matanya saat melihat sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta berjalan "Kinnard.." Ia mulai berguman pelan, dengan cepat ia mulai membuntuti pria itu.

Ia hanya ingin tahu kenapa si Kinnard es batu beruang kutub itu bisa ada di Dufan. Memang sih itu kan hak mereka masing-masing, tapi pikiran Kalea tetap saja masih bertanya-tanya kenapa pria itu bisa terdampar di Dufan. Bukankah dia beruang kutub ? Tempatnya kan di kutub utara.. Kenapa bisa di Dufan ? Bodoh, Kalea menampar dirinya sendiri. Kinnard kan juga manusia dan lahir di Indonesia. Sifatnya saja yang dingin tak tersentuh seperti es batu dan kadang ia juga terlihat seperti beruang kutub yang manis dan menggemaskan, tapi dibalik itu semua Kinnard ingin mencabik-cabik tubuh Kalea bak mangsanya sendiri karena Kalea itu cerewet dan tukang protes.

"Ngapain si es batu beruang kutub di Istana boneka ?" Kalea mulai bertanya-tanya sendiri sekarang dan kadar ingin tahunya semakin meninggi.

Ia langsung masuk kedalam istana boneka untuk mengikuti Kinnard, dari pada diam kayak orang gila lebih baik membuntutin orang.

Sesampainya dia didalam istana boneka, matanya bergerilya kemana-mana mencari sosok Kinnard dan Nathalie kembali, namun tidak ada. Di kereta pun tidak ada. Ia menggaruk-garuk kepalanya sendiri seperti monyet.

Karena jengkel ia memutuskan untuk bertanya "Permisi, pak. Bapak lihat cowok pakai kaos silver dan cewek pakai dress silver ?"

"Oh, mereka nggak jadi masuk, dek."

"Kenapa ?"

"Ya saya nggak tau.." Mata Kalea kini kembali berputar mengelilingi istana boneka, memang mereka berdua sudah tidak ada. Pupus sekarang harapannya untuk membuntuti pasangan love bird itu.

Hallo, Mr.ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang