Kalea mengerjapkan matanya berkali-kali kemudian beranjak dari tidurnya untuk segera duduk. Ia menoleh kekanan dan kekiri. Ruangan yang tampak asing kini memasuk kedalam penglihatannya.
Tidak lama kemudian, matanya kini memicing saat ia melihat seorang pria yang tengah memakai kaos berwarna hitam dengan celana boxer bergambar sincan tengah tidur nyenyak diatas sofa.
"Kinnard ?" Kalea turun dari kasur kemudian menghampiri Kinnard yang masih tidur. Ia kini memutuskan untuk keluar dari kamar dan disana ia berjalan menuju ke dapur untuk membuat segelas teh. Karena memang suasana pagi itu cukup dingin.
Namun, setelah ia cari-cari dimana kompornya. Benda itu memang nyata tidak ada didapur, ia bingung dan kemudian ia meletakkan gelasnya diatas meja kemudian menundukkan kepalanya untuk melihat ke kolong meja. Siapa tau disana ada kompor. Tapi tetap tidak ada.
"Kinnard !!" Teriak Kelea jengkel. Bahkan ia sempat merutuki Kinnard karena pria itu membawa Kalea ketempat plosok.
Kinnard yang masih terlelap pun langsung kaget, seakan-akan nyawanya langsung berhamburan pergi meninggalkan tubuhnya. Setelah benar-benar sadar, barulah ia bangun dan keluar dari kamar untuk menuju dapur karena memang asal suara toa' itu ada disana.
"Apaan sih ?! Ganggu orang tidur !!!" Cerocos Kinnard sebal yang masih memejamkan matanya dengan mulut komat-kamit dan tangannya mengusap-usap disudut bibirnya.
"Kamu ngiler ya ?" Tanya Kalea yang langsung memasang tampang jijik.
"Enak aja ! Gatel tau !" Sentak Kinnard yang masih dengan nada kesalnya. Tentu saja ia kesal, ia bahkan masih terlelap dan bermimpi indah dan suara Kalea yang sangat bisa menghancurkan dunia itu pun langsung membuat semua mimpinya pecah berantakkan.
"Bodo amat lah ! Aku cuma mau tanya.. Kompornya kok nggak ada ? Kamu grogotin ?" Tanya Kalea asal.
"Disini nggak ada kompor, bego !! Yang ada kayu bakar.. Jadi kalau mau masak ya pakai kayu.." Kalea memicingkan mata dan berkacak pinggang menatap Kinnard sengit.
"Memangnya kita lagi camping ? Pake kayu bakar segala.. Kalau aku pakai kayu bakar, nanti teh yang aku buat jadi bau sangit dong.." Balas Kalea jengkel.
"I don't care.. Kalau lo masih pengen hidup.. Ya cari kayu bakar sendiri sana.. Gue mau tidur.." Ucap Kinnard yang langsung memutar tubuhnya kemudian memutar knop pntu.
"Cari kayu bakar dimana ?" Tanya Kalea bingung.
"Di hotel !!" Teriak Kinnard dari balik kamar. Perasaan Kinnard dari kemarin ngomong hotel melulu ? Batin Kalea heran.
Namun setelah itu ia langsung keluar dari villa menuju ke hutan yang tidak begitu jauh dari pandangan matanya.
Ia berhenti didekat pepohonan yang tinggi kemudian ia memunguti beberapa ranting kayu yang berjatuhan. Mungkin 10-15 cukup. Karena ia hanya ingin membuat teh lalu ia akan memesan pizza delivery.
Setelah semua sudah cukup, Kalea langsung berjalan dan kembali menuju ke Villa. Ia melihat ada batu bata kemudian ia menyusunnya seperti kompor, yah ia tahu karena ia pernah melihat di tv.
Ia meletakkan semua ranting itu didalam susuan batu bata yang ia buat. Kemudian ia mengambil korek yang terletak diatas rak yang tertempel didinding.
Ia cukup kesal karena kayunya tidak terbakar sama sekali. Lalu ia memutuskan untuk mencari benda plastik yang bisa ia bakar, tidak lama kemudian. Matanya kini mengatah kearah botol yang berisi entah apa.. Kemudian ia membuka tutup botol dan mencium baunya.. Bau yang sangat menyengat dan ia yakin kalau itu adalah minyak tanah.
Ia membawa minyak tanah tersebut dan menuangkan minyak tanah tersebut hingga tersisa setengah botol. Ia menyalakan koreknya dan melemparkannya kearah kayu yang sudah ia baru minyak tanah. Dan tanpa disangka, api itu berkobar sangat besar dan menimbulkan asap yang begitu banyak.
"Kinnard !! Tolong !!" Teriak Kalea panik, namun pria itu tidak kunjung keluar.
"Kinnard !!!" Tetap saja Kinnard acuh pura-pura tidak mendengar. Merasa kesal akhirnya Kalea masuk kedalam melalu pintu belakang dan mengambil satu ember kecil air dan menyiramnya kearah api. Tapi bukannya, mati. Api itu malah menjadi semakin gila.
"Aduh gimana nih ?" Kalea panik. Kemudian ia langsung masuk kedalam kamar dan mengoyak-ayik tubuh Kinnard.
"Kin.. Bangun ! Kebakaran !" Teriak Kalea dan Kinnard tetap diam tak menggubris. Ia malah menghempaskan tangannya kesal kearah Kalea.
"Kin.. Aku serius ! Kebakaran !!" Teriak Kalea dan dengan kesal Kinnard langsung bangun.
"Apaan sih ! Nggak ada puasnya ya lo ganggu gue tidur !"
Kalea jengkel dan begitu juga dengan Kinnard.
"Villanya kebakaran !!!!" Teriak Kalea kesal yang langsung menarik tangan Kinnard untuk keluar dari kamar kemudian berjalan menuju ke halaman belakang.
Seketika, mata Kinnard langsung membulat dan menatap Kalea. "Lo sinting ya ! Ngapain lo bakar-bakaran ? Bau minyak tanah lagi !"
"Udah deh nggak usah banyak cincong ! Cepetan bantuin padamin apinya.. Aku takut." Ucap Kalea dan Kinnard langsung melepas kaosnya kemudian mencelupkannya kedalam bak mandi lalu melemparkannya kearah api. dan tidak lama kemudian api langsung padam.
"Gitu doang caranya ?" Tanya Kalea tidak percaya.
"Lain kali kalau mau masak itu kira-kira.. Apalagi sama minyak tanah, dipikir pakai otak dulu baru dituangin. Nggak asal-asalan ! Nyesel gue nikah sama lo yang begonya ngalahin nobita." Cerca Kinnrad yang langsung berlalu meninggalkan Kalea yang tengah mematung diambang pintu menatap punggung Kinnard yang semakin lama semakin menghilnag ditelan kamar.
Kalea mengusap air matanya, baru pertama kalinya ia dikata-katai seperti itu. Dan tentu saja itu membuat hatinya sakit.
Kata orang.. Menikah itu adalah hal yang sangat membahagiakan, tapi lain denganku.. Pernikahan ini sangat menyakitkan. Tinggal bersama pria dingin dan galak. Itu cukup menguras mental.
Kalea langsung keluar dari villa dan berjalan turun mungkin menurutnya itu adalah jalan menuju ke jalan raya. Ia ingin pulang. Lagi pula, Kinnard sudah mengatakan kalau ia menyesal menikahi Kalea.
__________
Dua part untuk hari ini gaes !!
Jangan lupa + comment.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mr.Cold
Romancekalea, ia terus menangis meraung-raung saat melihat pemandangan hina yang membuatnya benar-benar sakit hati. Joska dan Dora, mereka dengan teganya menghianatinya dengan sebuah ciuman menjijikan yang mereka lakukan. Kalea memutuskan untuk pergi men...