-9- Tiba-tiba

9.4K 532 12
                                    

Terdengar ketukan pintu yang sangat keras membuat Kinnard langsung membuka pintu apartemennya, sesekali ia mengucek-ngucek matanya. kini matanya terbelalak ketika mendapati mamanya yang tengah memakai kebaya berwarna biru.

"Mama kok pakai kebaya ?" Tanya Kinnard heran sambil menatap mamanya dari atas sampai bawah.

"Hari ini 'kan Kalea wisuda.. Kamu harus ikut.." Ucap mamanya yang langsung masuk begitu saja mendahuli Kinnard.

"Terus apa hubungannya sama mama kesini dan pakai kebaya ? Dan kenapa mama harus kesini ? Ini 'kan bukan tempat wisuda.. Terus kenapa aku harus ikut ?" Cerocos Kinnard bingung.

"Kamu kok nggak ngerti-ngerti sih, Kin.. Kalea 'kan calon istri kamu dan mama mertuanya.. Ya jadi jelas dong, kamu harus ikut." Jawab mamanya kesal.

Kinnard menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, sepertinya kabel didalam otaknya belum menancap sempurna maka dari itu otaknya menjadi macet.

"Ma, Kinnard nggak ikut yaa.."

"Nggak.. Kamu harus ikut.. Jadi sekarang kamu harus mandi." Perintah mamanya sambil mendorong Kinnard masuk kedalam kamar mandi, yang di dorong pun langsung mendengus kesal.

"Kinnard bisa jalan sendiri kali, ma.. Memangnya aku troli apa.. Didorong-dorong." Ucap Kinnard kesal dan mamanya pun langsung menghentikan aksinya.

"Ya udah, makanya mandi.." Perintahnya lagi dan Kinnard hanya berdehem saja.

Setelah Kinnard masuk kedalam kamar mandi, mamanya pun langsung masuk kedalam kamar Kinnard. Tepat dimeja belajar, banyak sekali foto-foto Kinnard bersama Nathalie, ada yang digantung dan ada juga yang ditempel di dinding.

Ia langsung menggelengkan kepalanya dan keluar dari Kamar Kinnard. Tidak lama dari itu, ponselnya pun berdering langsung saja ia menggeser tombol warna hijau.

"Ya, Kalea ?"

"Mama lagi dimana ? Ini Kalea mau berangkat.." Ia tersenyum lebar ketika mendengar suara Kalea yang begitu lmbut.

"Mama lagi di apartemen Kinnard, kamu duluan aja.. Nanti mama sama Kinnard nyusul.." Balasnya.

"Oh.. Ya udah kalau gitu.. Kalea duluan ya, ma.."

"Iya sayang."

Tidak lama dari itu Kinnard keluar dari kamarnya dengan mengenakan kemeja warna putih sambil menyampirkan jas hitamnya dibahunya.

"Kok nggak dipake ?" Tanya mamanya heran.

"Gini aja.. Biar keliatan keren.." Jawab Kinnard sambil nyengir kuda, mamanya pun langsung memukul lengan Kinnard dengan kesal.

"Dipake dong.. Biar rapi, nggak berantakan kayak gitu." Ucap mamanya kesal sambil mengambil jas yang ada dibahunya Kinnard. Ia langsung melebarkan jas itu dan Kinnard langsung memasukkan kedua tangannya di bagian lengan.

"Nah.. Gini baru keren. Ayo." Kinnard mengerutkan dahinya sambil menatap meja makan.

"Nggak makan dulu, ma ?" Tanya Kinnard dan mamanya pun menggeleng.

"Nggak, udah telat.. Kamu tidurnya kelamaan sih, jadinya telat nih.. Ayo.." Mamanya pun langsung menarik tangan Kinnard dan keluar dari apartemen.

"Serah mama aja deh.." Balas kinnard malas dan pasrah mengikuti langkah mamanya.

-----

Setelah sampai di kampus, Kinnard tetap memasang wajah datarnya. Tidak pernah sekalipun ia menunjukkan senyum mematikannya di muka umum, ia hanya tersenyum kepada Nathalie. Namun, ia sudah mengucinya. Ia tidak akan lagi tersenyum kenapa wanita penghianat seperti Nathalie.

Hallo, Mr.ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang