-11- Nggak mau pulang

9.2K 584 11
                                    

Kalea terus mengetuk-ngeguk jarinya dimeja belajar dengan satu tangannya yang menompang dagunya. Pikirannya masih melaju kearah dimana saat ia bertemu Kinnard di starbucks.

"Ngalamunin apa ?" Kalea sedikit terkejut dan menoleh kearah pintu yang baru saja terbuka dan disana juga terlihat Mamanya yang tengah berjalan, kemudian duduk disampingnya.

"Mikirin Kinnard ya ?" Tanya Mamanya lagi dan Kalea menggelengkan kepalanya pertanda tidak.

"Tuh, ditungguin Kinnard dibawah." Sontak Kalea menoleh menatap Mamanya dengan tatapan tidak percaya. Bagaimana bisa di es batu Kinnard ada dibawah, bukannya dia sudah pergi entah kemana.

"Mau ngapain dia kesini ?" Tanya Kalea heran.

"Ya mau ngajak kamu kencan lah.. Apa lagi ?" Kencan ? Dengan berat hati Kalea menuruti perkataan Mamanya dan ia langsung turun kelantai dasar.

Ia berhenti sejenak dianak tangga bagian tengah, disana memperlihatkan punggung seoarang pria yang tengah duduk tegak. Masa itu Kinnard sih ?

"Kinnard ! Woy !" Teriak Kalea. Dan yang dipanggil pun langsung menoleh dengan tatapan datar, namun selang beberapa detik saja saat Mamanya Kalea turun barulah Kinnard memberikan senyum khasnya pada Kalea. Dasar drama king, umpat Kalea dalam hati.

"Hai, sayang." Pakai sayang-sayang lagi. Kalea tersenyum dan menghampiri Kinnard, kemudian memeluk pria itu dengan sangat erat.

"Kamu hutang penjelasan sama aku." Ucap Kalea berbisik, kemudian ia melepaskan pelukkannya dari Kinnard.

Kinnard menatap Kalea kesal sejenak, kemudian ia tersenyum.

"Mau Mama buatin minum apa, Kin ?" Tanya Mamanya Kalea.

"Eh, nggak usah, Ma.. Kinnard mau ajak Kalea dinner diluar. Boleh kan ?" Tanya Kinnard dan wanita setengah baya itu langsung mengangguk setuju.

"Tapi, Kalea.. Kamu ganti baju dulu gih." Perintah Mamanya, namun saat Kalea ingin menjawab malah keduluan Kinnard "Nggak usah ganti baju, gitu aja.. Kalea tetap cantik kok.. Kami permisi dulu yaa, Ma.." Langsung saja Kinnard menarik tangan Kalea layaknya sedang menarik tali tambang.

Sesampainya mereka didalam mobil, Kinnard langsung menyalakan mesin kemudian melajukan mobilnya menjauh dari komplek perumahaan Kalea.

"Kamu mau ngajakin aku kemana, sih ?" Tanya Kalea cukup kesal. Masa iya, dia akan pergi dinner bersama cowok ganteng cuma memakai hotpants dan kaos kebesaran warna kuning. Kan nggak lucu.

"Hotel !" Pun mata Kalea langsung membulat sempurna.

"Ngapain ? Kamu mau macem-macem ya sama aku ?! Turunin aku disini." Pekik Kalea kesal sambil memukuli lengan Kinnard dan orang yang dipukuli pun langsung tertawa terbahak-bahak.

"Ngapain ketawa ? Nggak lucu !"

"Eh, becanda kali.. Siapa juga yang mau bawa lo ke hotel.. Dasar geer banget." Umpat Kinnard geli dan bisa dilihat kalau pipi Kalea sudah semerah tomat karena menahan malu. Bisa-bisanya dengan bodohnya ia percaya dengan ucapan Kinnard kalau pria menyebalkan itu akan membawanya ke hotel. Nggak mungkinlah...

Tidak lama, mobil Kinnard berhenti disebuah tempat yang sepi dan tidak ada orang yang berlalu lalang sekali pun, Kalea terus mengintip dari kaca mobil sambil memicingkan matanya. Namun, tiba-tiba pintu mobil langsung terbuka yang membuat Kalea langsung jatuh.

Membuka mata, ia baru sadar kalau tubuhnya tidak menatap rerumputan, lalu ia memutuskan mendongak dan disana Kinnard sedang memeluknya. "Makanya hati-hati. Nempel-nempel di kaca, mau ngapain coba ? Mau cium kaca mobil ?" Tanya Kinnard yang langsung menyuruh Kalea berdiri dan mengajak Kalea berjalan entah kemana.

"Kan aku penasaran.. Sebenarnya kamu itu mau ngajakin aku kemana sih ? Atau—"

"Cari angin doang." Potong Kinnard cepat yang langsung duduk ditepi danau. Kalea ikut duduk disamping Kinnard.

Hening.

Kalea terus melirik kearah Kinnard yang tengah fokus menatap kearah danau yang begitu tenang. "Kin.." Panggilan Kalea hanya dibalas dengan deheman saja.

"Pulang yuk.. Aku takut."  Ajak Kalea dan langsung saja Kinnard menghelakan nafas beratnya, kemudian ia memeluk Kalea dari samping agar gadis itu tidak ketakutan lagi. Namun, berbeda dengan Kalea yang cukup terkejut atas tindakan Kinnard padanya. Bahkan kini ia sedang mengatur deru detak jantungnya agar berjalan normal.

"Bilang aja kalau pengen dipeluk. Susah amat." Maki Kinnard tanpa menoleh kearah Kalea.

Kalea cukup bersyukur karena tempat itu cukup gelap, jadi Kinnard tidak akan melihat semburan merah yang memenuhi pipinya itu.

"Gimana kalau kita tidur disini ?" Lagi, otak gendeng Kinnard langsung membuat Kalea membulatkan matanya.

"Nggak mau ! Aku mau pulang." Tolak Kalea mentah-mentah yang langsung beranjak dari duduknya.

"Nanti aja pulangnya.. Gue males pulang." Dengan terpaksa Kalea duduk kembali.

Ia menatap lekat kearah Kinnard yang sepertinya pria itu sedang menahan beban pikiran yang banyak. 

"Kin, bukannya kamu bilang ada urusan penting dan kamu harus pergi, ya ? Kok—."

"Gue batalin semuanya." Potong Kinnard dan setelah itu ia menoleh menatap Kalea.

"Kenapa ?" Tanya Kalea bingung. Ia jadi heran, kenapa si es batu itu cepat sekali merubah keputusan.

"Nggak kenapa-kenapa." Jawab Kinnard dan sangat mudah ditebak kalau Kinnard sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

Kalea  memutuskan untuk memalingkan wajahnya dan menatap kearah danau. Rasa kantukpun menyeruk pada dirinya dan ia langsung memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya dibahu Kinnard.

"Gue suka sama lo, Kal." Suara itu begitu pelan dan lirih. Kinnard menoleh kearah Kalea yang tengah memejamkan mata. Dipindahkannya kepala Kalea dipundaknya menuju ke pangkuangnnya.

Ditatapnya wajah Kalea yang begitu tenang dan damai. Ia tersenyum lebar menatap gadis itu. Cantik.

__,_______________

Sorry, update nya lama..

Author lagi refeshing otak.

Wkwk

Happy reading dan jangan marah.

Hallo, Mr.ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang