-6- Jadi obat nyamuk

8.7K 580 3
                                        

Kalea duduk dipinggir ranjang sambil menguap, ditatapnya Kinnard yang tengah melipat kedua tatangan didepan dada.

"Kenapa bangunin aku sih ?" Tanya Kalea sebal.

"Gue udah bilang sama lo.. Kalau malam ini kita beli cupcake." Kata Kinnard santai.

"Mandi dan ganti baju yang rapi, gue nggak mau kalau banyak orang yang nyangka gue jalan sama orang gila.." Kata Kinnard sambil berjalan tanpa menatap Kalea dan Kalea disana malah mendengus kesal.

"Dan itu, air liur lo... Lain kali kalau tidur jangan ngiler." Kata Kinnard dan setelah itu pintu kamar Kalea tertutup sempura. Reflek Kalea langsung berdiri didepan cermin, ia menghapus bekas air liurnya ditepi bibirnya.

"Benar juga katanya... Kenapa harus ngiler sih ? Malu-maluin." Kata Kalea. Ia malah jadi sebal pada dirinya sendiri, dan setelah itu ia masuk kedalam kamar mandi.

----

Setelah Kalea benar-benar sudah memakai pakaian serapi mungkin, Kinnard langsung mengajaknya masuk kedalam mobil. Pria itu sama sekali enggan untuk menatap Kalea sekejap saja. Ia malah lebih memilih fokus menyetir, sedangkan Kalea disana merasa bosan karena mereka berdua hanya diam layaknya patung.

"Kenapa kamu ngajakin aku beli cupcake ?" Tanya Kalea, ini dengan maksud untuk membuka pembicaraan saja, agar suasana tidak hening layaknya dikuburan.

"Pengen aja." Itu jawaban yang sangat membuat Kalea kesal, tapi mau bagaimana lagi. Ia harus menanggapinya dengan biasa aja.

"Kenapa pengen ?" Kinnard menoleh kearah Kalea sebentar dan setelah itu ia kembali menatap jalan raya.

"Bisa diem dulu nggak ?" Tanya Kinnard dan Kalea tentu saja langsung diam, Kinnard adalah orang yang tidak pernah asyik untuk diajak bicara dan ini pertama kalinya Kalea bicara dengan manusia kaku seperti Kinnard.

Sesampainya mereka disebuah toko cupcake, masih dengan perasaan kesal Kalea mengikuti langkah Kinnard. Pria itu sama sekali tidak menyuruh Kalea untuk berjalan tepat disampingnya, ia malah membiarkan Kalea berjalan dibelakarangnya layaknya bodyguard.

Kalea memicingkan matanya ketika ada orang yang melambaikan tangan sambil tersenyum. Gadis itu mengenakan dress putih dan tas samping berwarna silver.

"Nathalie ?" Kalea berguman sendiri.

Tepat dihadapan gadis itu Kalea menghelakan nafas beratnya, ternyata Kinnard hanya ingin ditemani saat dimobil saja. Tau begitu, Kalea menolak saja kan tadi. Namun sudah terlanjur, tepat dibelakang sepasang lovebird itu, Kalea berjalan mengikuti langkah mereka.

Kalea jadi iri sendiri ketika melihat Kinnard merangkul pundak Nathalie. Selama Kalea dan Kinnard dekat, meraka tidak pernah saling rangkul merangkul layaknya pasangan tunangan beneran. Malah mereka saling acuh.

"Kal, kok lo jalannya dibelakang sih.. Sini disampingnya gue.. Nanti disangka lo itu pengawal kita loh." Kata Nathalie sambil menengok belakang dan Kalea mengangguk. Mereka bertiga berjalan bersama, namun tangan Kinnard tidak sampai merangkul pundak Kalea juga.

Tepat didepan cupcake coklat, mata Kinnard langsung berbinar. Kalea jadi tau makanan kesukaan Kinnard. Cupcake rasa coklat.

"Kamu mau yang mana, sayang ?" Tanya Nathalie dan Kinnard langsung menunjuk cupcake coklat bertopingkan irisan coklat diatasnya.

"Mbak Fira.." Nathalie sedikit berteriak untuk memanggil sang penjaga toko cupcake. Tidak lama mereka menunggu, akhirnya orang yang disebut Mbak Fira tadi tadang dan tersenyum lebar.

"Ada yang bisa aku bantu ?" Tanya Mbak Fira.

Nathalie mengangguk.

"Aku mau cupcake yang ini 10 ya mbak.. Lalu yang toppingnya cerry juga 10." Kata Kinnard sambil menunjuk cupcake bertoppingkan cerry. Kalea menelan ludahnya, sebegitu sukanya kah Kinnard dengan cupcake ? pikir Kalea keras.

Hallo, Mr.ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang