Kalea mengerjapkan matanya berkali-kali, mencoba menyesuaikan cahaya yang ada dari tembusan lubang-lubang gorden.
Ia mengusap kasar wajahnya sambil duduk dan menyandarkan punggungnya diranjang.
Matanya berputar kesana kemari, ia sedang mencari. Namun, apa yang ia cari tidak ada, pria itu sudah pergi meninggalkannya karena kebodohannya.
Ia langsung turun dari ranjang dan masuk kedalam kamar mandi.
20 menit berlalu ia keluar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Ditatapnya ponsel yang berada diatas nakas dan setelah itu ia keluar dari kamar menuju kedapur.
"Sandwitch.." Guman Kalea dan menghelakan nafas panjang.
Ia mulai membuat sandwitch dengan lihai. Setelah selesai, ia mulai melahap sandwitch buatannya itu.
Sekelabat ingatan mengenai Kinnard muncul begitu saja dipikirannya saat ia membuatkan jus jeruk pada pria itu.
Kalea menggelengkan kepalanya seraya memejamkan matanya "Biarin dia pergi.. Nggak perlu mikirin dia lagi.." Seperti sebuah mantra yang selalu diucapkan Kalea selama bayangan Kinnard mengintarinya.
Kalea menatap browsur yang terletak diatas meja makan. Ia masih ingat betul mengenai browsur itu, yang isinya tentang macam-macam es krim. Ia tersenyum miring dan setelah itu ia berlari menaiki anak tangga.
Ia langsung menyambar tas kecilnya dimeja belajar. Dirapikannya rambutnya yang sedikit berantakan dan setelah itu ia mengambil kunci mobil diatas nakas.
"Daripada mikirin beruang kutub.. Mending beli es krim.." Ucapnya sambil berjalan santai.
Tidak lama dari itu ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal.
Sesampainya di Kemang, ia turun dari mobilnya dan menyambar tas sampingnya. Ia berjalan santai memasuki Mall tersebut.
Tepat dikedai es krim yang mengadakan promo, akhirnya Kalea memesan es krim rasa strawberry, pisang, dan coklat.
"Asyik, dari pada mikirin si beruang kutub nggak jelas itu, lebih baik makan es krim, 'kan ?" Ia langsung duduk didekat jendela kaca.
Sambil melahap eskrimnya dimangkuk. Ia memandangi para pejalan kaki dimall tersebut sambil memakan es krimnya.
Tidak lama dari itu, mata Kalea langsung menyipit begitu saja ketika melihat Nathalie dan juga... Siapa dia ? kali ini bukan Kinnard.
Kalea keluar dari kedai es krim sambil membawa mangkuk yang berisikan es krim juga.
Ditepuknya pelan pundak Nathalie dan wanita itu menoleh menatap Kalea kaget. Tepat sekali. Pria itu bukan Kinnard.
"Kalea.." Guman Nathalie tidak percaya, ia merasa kalau kini ia salah memilih mall untuk ia kunjungi.
"Dia siapa, Nat ?" Tanya Kalea sambil melahap es krimnya.
"Ka—"
"Aku pacarnya." Kalea langsung membelakkan matanya ketika mendengar penuturan pria itu. Pacarnya dia bilang ? Jadi, Nathalie selingkuh, begitu ? Bagus !
"Em.. Yah, dia pacarku." Dan pada akhirnya Nathalie mengakuinya juga, namun setelah itu Nathalie menarik tangan Kalea untuk menjauh dari pacarnya itu.
"Kok lo bisa disini ?" Tanya Nathalie kesal.
Kalea langsung menoleh kekedai es krim dan memajukan dagunya untuk menunjukan kenapa ia berada di Kemang.
"Kal, gue minta tolong sama lo.. Jangan ngadu ke Kinnard ya kalo gue lagi jalan sama cowok lain.." Nathalie memohon kepada Kalea, namun Kalea acuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mr.Cold
Romantizmkalea, ia terus menangis meraung-raung saat melihat pemandangan hina yang membuatnya benar-benar sakit hati. Joska dan Dora, mereka dengan teganya menghianatinya dengan sebuah ciuman menjijikan yang mereka lakukan. Kalea memutuskan untuk pergi men...