[2] My Husbando ✔

10

AKU BENAR BENAR KESAL PAGI INI!

Aku benar benar tidak habis pikir dengan mereka, bukan, bukan mereka yang aku maksud adalah Elit Mucikari, tetapi Tim Hacker. Pagi pagi jam 8 mereka mengirimiku sebuah kue. Dan setelah ku bongkar didalam nya, mereka memberikan ku sebuah flashdisk. Kupikir aku akan mendapat kerjaan meng hack dengan tingkat yang lebih sulit. Tapi setelah ku periksa di komputer Akira, ternyata isi nya sebuah video dari mereka.

Mereka bilang pada ku bahwa mereka telah menyusun rencana tanpa sepengetahuan ku. Dan masalah Baruni kemarin adalah termasuk rencana mereka. Pantas saja sudah berminggu-minggu mereka tidak memberikan ku tugas apapun. Ternyata diam diam mereka telah melangkah lebih jauh.

Pertama, Baruni memang sengaja menulis cerita itu, dan menerbitkan nya. Tapi memang tidak sengaja ke kantor Akira, dia tidak tahu masalah itu. Tujuan nya menulis dan menerbitkan cerita nya adalah untuk memancing Elit Mucikari untuk lebih giat mencari ku. Ya memang selama ini Elit Mucikari hampir kendor untuk mencari Nikki yang  hilang, yaitu aku.  Dan yah, akhirnya salah satu dari mereka mengetahui keberadaan ku. Dave, ia adalah salah satu orang dari mereka. Aku cukup terkejut ketika mengetahui fakta bahwa Dave adalah keponakan dari ketua Elit Mucikari. Pantas saja kemarin Dave bisa bertemu dengan ku. Rupanya dia sudah terpancing dengan novel itu. Baruni sudah menebak aku akan bertindak dan akan menghapus, atau membatalkan cerita itu. Maka dari itulah Baruni berani mengirim ke penerbit. Karena diapun yakin, cerita nya akan batal, karena aku pasti akan bertindak.

Ya Tuhan, padahal aku sudah kesal sekali dengan dia. Tapi, ternyata dia bersama dengan Tim Hacker untuk melakukan ini semua.

Kedua, Aku harus menyerahkan diri, melalui Dave. Setelah itu aku pasti akan dibawa ke kantor pusat. Tim Hacker telah menyewa sebuah pasukan. Dan pasukan plus Tim Hacker akan diam diam membuntuti ku ke kantor pusat. Setelah itu, mereka akan menyabotase seluruh gedung itu. Menyekap si ketua, lalu aku akan digiring ke pusat data, dimana perjanjian berupa video, foto, dan kertas perjanjian leluhur dulu ada. Aku akan memusnahkan semua.

Kupikir ini adalah rencana yang simple.

Masalah menyewa pasukan, diam diam mereka mengumpulkan uang dari para bos bos atau petinggi yang meminta jasa mereka untuk meng hack data. Tetapi tentu saja aku marah. Aku bakal bermain banyak hal di rencana itu dan membahayakan. Bagaimana bila pasukan itu kalah dalam menyabotase gedung? Bukan kah aku tetap saja tertangkap kemudian aku akan disetubuhi secara bergilir. Mengerikan. Kenapa mereka tidak berdiskusi dulu dengan ku? Diam diam mengambil langkah sendiri, dan sudah sejauh ini.

Ya memang, seharusnya aku berterimakasih kepada mereka. Mereka begitu semangat nya untuk membebaskan keluarga Nikki dari tindakan yang kurang beradap. Para Nikki itu seperti dijual. Bagiku, Tim Hacker dan Baruni sudah seperti keluarga.

.

Okebaiklah, sekarang Akira sedang pergi menonton bioskop katanya. Mereka bilang aku akan merencanakan aksi ku itu besok siang.

Sekarang begini, aku tidak mengerti dan tidak tau apa yang akan terjadi kedepan nya. Maka dari itu, bukankah hari ini adalah hari terakhirku menghabiskan waktu bersama Akira?

Ya tentu saja.

***

Hari ini Akira sudah berangkat ke kantor nya. Aku sedih, karena aku tidak tau akankah aku bisa kembali padanya, menjalani pernikahan ini lebih lanjut tanpa beban misi membebaskan Nikki, atau malah, aku meninggalkan nya dan terperangkap di kantor pusat.

Semalam aku memberinya kesempatan terakhir. Memang tujuan ku dipernikahan adalah menyerahkan kesucian ku. Namun dalam kasus ini, aku rela untuk menunggu nya, menunggu Akira. Tadi malam aku melakukan nya lagi, memakai lingrie dan meminta pada Akira. Sejujurnya ini bukan tentang misi ku menjadi wanita terhormat, namun lebih pada aku menghargai Akira sebagai suami ku, memberi nya kesempatan terakhir untuk menerima hak nya yang selama ini tertunda. Tak banyak memang yang terjadi malam itu, mungkin bagi nya itu cukup. Aku tidak menuntut lebih, aku menghargai nya mau menyentuhku sampai mana.