SEVEN

117 9 3
                                    

Author POV

"Dia kenapa sih? Kemaren dia baik-baik aja sama gue. Dia ga nolak semua perhatian gue. Tapi kenapa tadi dia kayak ngehindar? Kenapa tadi dia jadi dingin sama gue? Kenapa dia beda sama yang kemaren-kemaren? Gue punya salah sama dia?"
Prasetya bertanya pada dirinya sendiri.

Prasetya membunyikan klakson memberi kode pada satpam untuk membukakan pagar.

Saat memasuki garasi, Prasetya melihat mobil mamanya terparkir rapi.

"Tumben mama pulang cepet."

Setelaasuk ke dalam rumah, Prasetya menemukan seorang wanita berumur 40 an yang lagi duduk santai di sofa sambil membaca sebuah majalah fashion.

Prasetya menghampiri wanita tersebut dan duduk di sampingnya.

"Mama tumben pulang cepet"

"Hari ini pasien mama dikit."
Jawab mamanya lembut.

"Ohhh ma aku ke kamar ya."

"Iya. Oh ya di kulkas ada cake kalau kamu mau."

"Maaa aku udah capek ngebentuk badan aku. Aku ga mau cake"

Mama cuma ketawa sambil megangin perutnya.

'Emang se lucu itu?'

Prasetya berlari kecil menaiki tangga menuju kamarnya. Saat sampai di kamar, Prasetya langsung menghubungi Gita.

Kenapa ia langsung menghubungi Gita? Karena dia adalah salah satu sahabat Prasetya.

'Apa lo gak takut kalau salah satu dari kalian jatuh cinta?'

Banyak yang menanyakan pertanyaan itu dan jawabannya adalah, pernah.

Gita pernah menyukai Prasetya bahkan dia menyatakan perasaannya itu secara langsung kepada Prasetya.

Prasetya sangat terkejut saat itu. Dan hubungan mereka sangat canggung selama beberapa hari.

Sebulan kemudian Gita berkata pada Prasetya jika ia sudah tak lagu menyukai Prasetya. Dia sadar kalau perasaannya hanya sesaat.

Lagipula sekarang Gita sudah memiliki pacar yang sangat menyayanginya.

Oleh karena itu mereka tidak akan takut kalau salah satu dari kita jatuh cinta.

"Git lo tau ga sih? Nge date nya gagal."

"Hah? Kok bisa? Gagal gimana?"

"Dia jadi dingin gitu ke gue. Gue gak tau kenapa. Padahal gue gak punya salah sama dia."

"Hmmm gak tau deh. Bingung juga gue Pras. Mungkin dia masih belom nerima lo. Ya tergantung elo sih. Lo mau tetep ngejar atau nggak?"

"Ya gue tetep pengen ngejar dia."

"Ya udah lo usaha lagi. Tapi cara nya beda."

"Maksudnya?"

"Ya beda. Ya lo pelan-pelan aja. Bikin dia nyaman dan percaya sama lo."

"Ya udah deh. Makasih Gita."

"Hm sama-sama"

Hmmm cara yang beda? Gimana ya?

Yap. Gue ngerti gue harus ngapain.

•••

Happy reading 😊😊😊

Broken Girls Meet PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang