Author POV
"I miss you my beloved bed"
Qilla merebahkan dirinya di atas kasur.
Hari yang sangat melelahkan bagi Qilla.
Tanpa Qilla sadari ia sudah terlelap menuju dunia dimana semua bisa terjadi, dunia mimpi.
---
Tepuk tangan terdengar riuh di kelas XI IPA 2. Prasetya dan Ai baru saja selesai menampilkan duet yang telah mereka persiapkan.
Ya hari ini adalah hari sabtu di minggu kedua sejak masuk sekolah. Hari ini adalah hari pelaksanaan Pekan Seni.
"Selanjutnya dipersilahkan maju ke depan, Maysa Aqilla Anindya dan Indah Diana"
Suara Bu Imas terdengar menggema di ruangan."Qill semangat"
Ai menyemangati.Indah sudah bersiap di depan mikrofonnya.
Qilla mulai memencet tuts piano.Intro lagu All I Ask mulai melantun indah.
Indah mulai menyanyikan lagunya.
I will leave my heart at the door.
I won't say a word they've all been said before you know.
So why don't we just play pretend.
Like we're not scared of what's coming next.
Or scared of having nothing left.
Look dont, get me wrong i know there is no tomorrow.
All i ask is if this is my last night with you.
Hold me like i'm more than just a friend.
Give me a memory i can use.
Take me by the hand while we do what lovers do.
It matters how this ends.
Cause what if i never love again.
Qilla mengakhiri lagu tersebut dengan indah. Semua ikut terbawa susana. Semua tenggelam dalam atmosfer yang Qilla dan Indah ciptakan.
Qilla dan Indah membungkukkan badan mengucapkan terimakasih dan kembali ke tempat duduk mereka.
"Qill sumpah permainan piano lo keren banget. Lo juga Ndah, menghayati banget"
Ai menyambut mereka dengan berbagai pujian."Qill ini line lo kan?"
Tanya seorang gadis."Iya Syif itu line gue, kenapa?"
"Ok thanks"
Syifa berbalik meninggalkan Qilla..
*Line*
Ponsel Qilla berdering.
"Duh siapa sih, lagi ngerjain PR juga"
Qilla mengambil ponselnya.Arkan.
Hey
Lo Qilla kan? Anak SMA Nusantara kelas XI IPA 2
"Hah? Siapa ni?"
Arkan.
Hey
Lo Qilla kan? Anak SMA Nusantara kelas XI IPA 2
Iya, ini siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Girls Meet Playboy
Teen FictionKarena pada dasarnya, gue yang terlalu bodoh. Kenapa gue bisa dengan mudahnya sayang sama lo, tanpa pernah lo ngelirik perasaan gue. Lo sayang dia, kan? Dan, gue cuma bisa nunggu lo kembali. Meskipun, lo gak akan mungkin kembali. -Ai Karena lo pusa...