Author POV
"Duh disini ga ada juga"
Sudah setengah jam Qilla mencari earphone kesayangannya. Benda itu sudah tidak ada di sakunya saat ia ingin memakainya.
"Seinget gue tuh terakhir tadi gue pake pas di perpus, kalau emang ketinggalan harusnya ada dong, tadi gue udah nyari tapi ga ada. Masa ada yang nyolong earphone sih"
Qilla memang sudah mencari earphonenya ke banyak tempat. Ke perpus, tas, dompet, tempat pensil, kantin, bahkan kamar mandi. Kalau kalau saja Qilla lupa dan meninggalkan benda itu di salah satu tempat tadi. Karena ia sangat pelupa.
Bahkan ia menanyakannya kepada teman sekelasnya. Namun nihil. Tak ada yang melihat benda itu
"Aduh mau dicari kemana lagi, masa iya gue cari besok lagi sih"
Qilla mendudukkan diri di bangku depan kelasnya.Ai sudah pulang tadi karena ia ada acara. Begitu juga dengan Prasetya, ia harus latihan basket bersama teman-temannya.
Qilla berpikir kembali dan berusaha mengingat-ingat kejadian beberapa jam yang lalu.
Tiba-tiba sebuah tangan terulur di hadapan Qilla.
"Nih punya lo"
Senyuman terbit di wajahnya. Itu adalah benda yang sudah sedari tadi ia cari.
Qilla melompat senang.
"Makas-"
Ucapan Qilla terpotong karena mengetahui siapa yang telah mengembalikan earphonenya.
"Sama-sama. Lain kali jangan teledor"
Ucap orang tersebut sambil berlalu dari hadapan Qilla.
Orang itu adalah Andika.
~
Andika sedang berjalan bersama teman-temannya menuju perpustakaan. Ia berencana mengembalikan buku.Sesudah menandatangani tanda pengembalian buku, Bu Rani -penjaga perpus- meminta Andika untuk mengembalikan buku tersebut ke tempat semula.
Andika berjalan melalui beberapa rak dan berhenti di rak nomor 5.
"Ketemu juga"
Ucap Andika pelan.Saat hendak berbalik, matanya menangkap sesuatu yang tidak asing. Sebuah earphone. Earphone milik Qilla.
Ia segera mengambil benda tersebut dan memasukkan ke saku bajunya.
Satu hal yang ia tahu pasti
Ia masih ingat segala hal tentang Qilla.
~Qilla terus tersenyum sepanjang perjalanan pulang. Sampai sampai mamanya menanyakan apa yang membuat ia terus tersenyum.
Qilla hanya menjawab
"Ada deh"Qilla sedang mengetik sesuatu di ponselnya. Ia mengajak Ai untuk pergi berjalan-jalan.
Karena kemarin mereka gagal jalan sekaligus Qilla ingin menceritakan kejadian tadi.
"Ma Qilla mau ke mall ya bareng Ai"
Qilla berjalan turun ke lantai 1."Yaudah. Uangnya ada?"
Tanya mama Qilla yang sedang duduk di sofa sembari menonton televisi."Ngga hehe"
Qilla menengadahkan tangannya di hadapan mamanya."Dasar, yaudah nih. Jangan dihabisin ya, ditabung"
Mama Qilla memang selalu menasihati Qilla untuk menabung uang jajannya."Iya mama. Udah ya Qilla berangkat. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
•••
"Jadi Andika tadi ngembaliin earphone lo?"
Tanya Ai sambil memakan makanannya."Iya. Gue bener-bener gak nyangka dia nyimpen dan ngembaliin earphone gue"
Ai dan Qilla sedang makan di sebuh restoran di salah satu mall.
Qilla juga sudah menceritakan semua kejadian pulang sekolah tadi.
"Qill abis ini kita nonton yuk"
"Ayoo"
Seperti yang telah direncanakan, mereka sedang mengantri tiket di bioskop.
"Studio 2 ya mbak"
Ucap Ai."Silahkan mau duduk dimana? Tinggal yang tengah doang kakak yang kosong"
"Oh iya disini aja mbak"
Tunjuk Ai pada 2 kursi yang tepat berada di tengah.Setelah membayar tiket masuknya, Qilla dan Ai mencari tempat untuk duduk dan memesan popcorn.
"Hahaha kamu usil banget deh. Udah duduk disitu aja yuk"
Qilla mengenal suara itu. Ia menoleh ke kanan dan kiri. Hingga akhirnya ia melihat ke bangku tunggu samping kanannya.
Itu Andika dan Keisya.
Mengapa mereka harus berada disini?
Batin Qilla"Qill nih pop-"
Ai menyadari apa yang sedang Qilla saksikan.2 sejoli yang sedang bercanda tawa dan terlihat bahagia.
Seketika tangan Ai terkepal.
"Ayo Qill gue gak jadi nonton deh kayaknya. Ayo kita ke tempat lain aja"
Ai sedikit menaikkan suaranya."Shht shht Ai jangan keras-keras ah"
Qilla berbisik pada Ai.Andika dan Keisya melihat ke arah mereka.
Saat Keisya ingin menyapa, Andika langsung menarik Keisya untuk masuk ke studio yang baru saja dibuka.
"Ai udah gapapa. Kita nonton aja. Gue baik-baik aja kok. Sayang duitnya"
"Qill gue tau perasaan lo. Tadi pas pulang sekolah, dia baik banget sama lo. Dan sekarang? Dia ketawa-ketawa sama pacarnya. Lo itu kayak ditarik ulur tau ga sih"
Ai kesal sendiri."Udah udah, gue yang terlalu berharap Ai. Lagipula harusnya wajar kalau dia ngembaliin sesuatu yang dia temuin ke orangnya. Udah ayo kita nonton aja"
"Qill tapi dia tu aneh dia tu-"
"Udah udah ayo ah. Keburu mulai filmnya"
Ai menghela nafas pasrah. Ia benar-benar kasihan pada sahabatnya ini. Ia tau apa yang Qilla rasakan, dan ia tau Qilla sedang tidak baik-baik saja. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Apapun yang ia lakukan pasti akan Qilla cegah.
"Tadi kita di kursi mana Ai?"
"Nih disini"
Ai menunjuk deretan kursi di sebelah kanan."Akhirnya duduk juga"
Ucap Qilla.Deg.
Ini tidak baik. Benar-benar tidak baik. Mereka duduk tepat di belakang 2 orang yang sangat Qilla hindari, mereka tepat di belakang Andika dan Keisya.
•••
Halo semuaaa🙅🙆
Gimana BGMP nya ni?
Maaf ya kalau kitang bagus atau rada gak jelas. Author masih belajar juga soalnya.Happy reading ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Girls Meet Playboy
Teen FictionKarena pada dasarnya, gue yang terlalu bodoh. Kenapa gue bisa dengan mudahnya sayang sama lo, tanpa pernah lo ngelirik perasaan gue. Lo sayang dia, kan? Dan, gue cuma bisa nunggu lo kembali. Meskipun, lo gak akan mungkin kembali. -Ai Karena lo pusa...