Author POVSaat perjalanan ke kantin, banyak murid perempuan yang menatap iri ke arah Ai dan Qilla.
Bagaimana tidak? Mereka berdua berjalan sambil digandeng oleh anak baru yang tampan dan baru saja masuk pada hari itu juga. Prasetya yang sudah terbiasa dengan suasana seperti ini berjalan dengan percaya diri dan kepala yang tegak lurus. Sedangkan Ai dan Qilla yang belum terbiasa merasa sangat risih akan hal ini.
"Pra udah dong gandeng nya. Gue malu diliatin banyak orang. Lo sih enak udah terbiasa. Lah gue sama Qilla? Kita ga pernah kayak gini." Bisik Ai kepada Pra.
"Kalau gitu lo harus membiasakan diri dengan situasi kayak gini. Udah santai aja."
Ucap Pra sambil setengah berteriak.Ai membelalakkan matanya. Sedangkan Qilla ia jauh lebih tenang. Ia hanya mengerutkan keningnya tanda bahwa ia tak mengerti dengan ucapan Prasetya.
Banyak bisikan-bisikan yang dapat di dengar sepanjang perjalanan menuju ke kantin. Seperti ini kira-kira.
"Oh my god. Itu anak baru? Kok ganteng banget sih."
"Hah? Anak baru? Kok gak ada beritanya ya. Mana ganteng lagi."
"Ya ampun koleksi cogan nambah."
"Hah itu Ai sama Qilla kan? Oh my god mereka beruntung banget bisa digandeng sama cogan."
Begitu juga dengan teriakan-teriakan yang kira-kira seperti ini.
"Oh my god Prasetya... My Prince..."
"Prasetya kok ganteng banget sih."
"Gila Prasetya cool banget!!"
"Prasetya follback ig gue dong."
Aku dan Qilla hanya bisa menahan tawa saat teriakan-teriakan tersebut terdengar. Sedangkan Prasetya hanya diam sambil tetap berjalan dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
Saat tiba di kantin, tawa Ai dan Qilla pecah.
"Hahahaha anjir Pra. Gue ngakak sama yang minta follback ig. Gila ya. Udah dapet ig lo aja mereka." Kata Ai sambil tertawa memegangi perutnya.
"Gila Pras. Lo keren." Ucap Qilla sambil menatap Prasetya takjub.
"Ntah lah. Gue kaget. Dapet ig gue darimana coba." Kata Prasetya heran.
"Pada mau makan apa nih? Sini biar gue pesenin." Tanya Qilla.
"Gue nasi goreng deh Qill sama es teh manis satu." Jawab Ai.
"Gue samain aja sama Ai." Ucap Prasetya.
Qilla hanya mengangguk kemudian berjalan menuju warung yang menjual nasi goreng.
Setelah memesan Qilla kembali ke meja dengan 2 nasi goreng dan 3 es teh manis.
Saat sedang asyik makan, Ai memulai percakapan.
"Oh iya Pra, lo sama gue sekelompok buat tampil di pekan seni"
"Ohh oke. Lo mau latihan kapan?"
Tanya Pra sambil menyendokkan nasi goreng ke dalam mulutnya."Terserah, tapi jangan weekend"
"Oke"
•••
Setelah selesai makan malam, Ai langsung melesat menuju ke kamar dan mencari handphone miliknya yang belom ia pegang sama sekali sejak pulang sekolah.
Saat Ai sedang memeriksa line, ada sesuatu yang berhasil membuat Ai terkejut bukan main. Ada satu pesan dari Prasetya.
'Darimana dia dapet line gue?'
Batin Ai.Prasetya : "Ai(?)"
Ai pun langsung membalas
Tarisya W : Iya. Ini gue . Lo dpt ID line gue dari mana?
Prasetya W : Akhirnya di read juga
Prasetya W : Ada deh. Lagi apa Ai?
Tarisya W : Ya ampun Pra itu pertanyaan gitu amat 😅
Prasetya W : Hehe abisnya bingung mau nanya apa
Prasetya W : BTW nama line kita mirip ya sama2 ada 'W' nya
Tarisya W : Ya kan nama kita juga mirip
Prasetya W : Ai lo deket banget sama Qilla?
Tarisya W : Iya. Gue sama dia sahabatan sejak SMP. Kenapa lo nanyain dia? Lo suka?
Prasetya W : Anjir, ngga lah. Gue penasaran aja. Soalnya lo main bareng dia mulu.
Tarisya W : Ya gitu deh. Gue ga gampang deket sama orang.
Prasetya W : Berarti lo belom pernah pacaran?
'Kenapa dia harus nanya tentang ini?'
Lirih Ai.Gue udah berusaha ngelupain semuanya, tapi kenapa dia harus ngingetin tentang itu lagi.
Batin Ai.Di sisi lain...
"Kok dia balesnya lama sih."
Prasetya terus memandangi ponselnya."Apa gue salah nanya."
Kata Prasetya sambil mengetik sesuatu.Prasetya W : Ai? Lo masih disana? Kenapa? Pertanyaan gue salah?
Tarisya W : Iya gue masih disini
Tarisya W : Pra udah ya, gue ngantuk mau tidur
Prasetya W : Oh ok, sleep tight Ai
Ai meletakkan handphonenya di atas nakas.
"Kenapa dia harus nanya tentang itu? Sesuatu yang udah gue kubur dalam-dalam. Seuatu yang hampir berhasil gue lupain."
Ucap Ai lirih.Sedangkan di tempat lainnya...
'Gue rasa ada sesuatu yang belom gue tau tentang dia.'
Batin Prasetya.Prasetya pun segera menelpon seseorang dan menyambar kunci motor kesayangannya. Lalu pergi menemui salah satu kenalan yang bisa ia andalkan.
•••
Well selamat membaca 🙆🙆🙆
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Girls Meet Playboy
Ficção AdolescenteKarena pada dasarnya, gue yang terlalu bodoh. Kenapa gue bisa dengan mudahnya sayang sama lo, tanpa pernah lo ngelirik perasaan gue. Lo sayang dia, kan? Dan, gue cuma bisa nunggu lo kembali. Meskipun, lo gak akan mungkin kembali. -Ai Karena lo pusa...