Istirahat kedua, Fira sengaja memisahkan diri dari ke empat temannya. Bukan karena ia merasa tidak cocok dengan mereka, tapi karena kebetulan Yuni , Arina, Vindi dan Bella, beralasan sedang halangan sehingga Fira terpaksa sendirian berjalan kearah Mushala sekolah. Mengikuti beberapa anak anak lain yang akan menuju tempat yang sama, Fira akhirnya sampai pada tempat yang di tuju. Setelah mengambil air wudhu, gadis itu menunaikan sholat Zuhur.
Sepuluh menit kemudian, Fira kembali melipat rapi Mukena yang baru saja di kenakanya baru kemudian kembali ia masukan kedalam tas ranselnya. Sengaja ia bawa sendiri dari rumah walau ia sudah menebak kalau di mushala itu sudah tersedia. Bukannya apa, ia hanya merasa tidak nyaman saja. Biasalah, mukena itu kan di gunakan bersama. Walau mungkin jika di sekolah sudah ada yang merawat nya, Fira tetap takut kalau kasusnya sama seperti yang sering ia temui di Mall mall besar saat ia lupa membawanya. Kotor dan tak terawat. Padahal itu kan untuk ibadah.
Setelah mengenakan kembali sepatunya, Fira kembali melangkah menuju kekelas. Sebelum itu matanya menoleh kesekeliling, sepi. Sepertinya jam istirahat sudah mau selesai. Bisa di maklumi, soalnya tadi begitu bel Fira tidak langsung ke Mushala tapi mampir dulu keruang guru. Sekedar mengantarkan berkas kepindahanya yang lupa ia berikan kemarin. Sambil terus melangkah Fira melirik jam yang melingkar di tanganya. Selain terlihat burem, jarumnya juga tidak bergerak. Membuat gadis itu menghentikan langkahnya sambil menatap benda antik itu dengan heran, baru kemudian...
"Astaga," Fira menepuk keningnya sendiri. "Gue beneran ketularan lemotnya Yuni. Haduh, mati deh jam gue karena kemasukan air," gumam gadis itu lagi. Dengan berlahan ia melepaskan jam yang sedari kemaren ia kenakan. Sambil kembali melangkah ia terus menatap benda itu dan mengoyang - goyangkanya. Berharap dengan begitu benda mungil tersebut bisa kembali berfungsi. Wajar saja sih jika benda itu mati. Saat wudhu tadi ia lupa melepaskannya. Apalagi jam itu memang ia beli di emperan toko kaki lima. Harganya juga cuma 35 ribuan.
Karena keasikan memperhatikan jam yang ada di tangannya, Fira sama sekali tidak memperhatikan jalannya. Tepat saat ia melewati ruang guru, disaat yang sama ada sosok yang keluar dengan membawa setumpuk buku. Tak bisa di cegah, tubrukan pun terjadi. Dan buku - buku kini berserakan di lantai. Bahkan jam tangan Fira sendiri mental entah kemana.
"Aduh, sory sory. Gue nggak sengaja," kata Fira merasa bersalah. Dengan segera ia kembali mengumpulkan buku - buku yang berserakan. Dalam hati gadis itu terus merutuk. Hari ini dia kenapa sih? Kok bisa jadi ceroboh gitu?

KAMU SEDANG MEMBACA
You are Beautiful
RomanceSeorang murid baru yg bernama Fira, ia adalah murid pindahan. Fira mengaku kalau ia belum pernah merasakan pacaran dia hanya pernah merasakan "SUKA" saja. Penasaran,Apakah Fira akan menemukan cintanya?? Simak langsung saja guyss