You are Beautiful

Ternyata dia!

"Iya nggak papa. Tapi lain kali kalau jalan jangan sambil melamun ya."

Maaf, gue beneran nggak senga...ja," ucapan Fira melemah seiring dengan keterpakuannya. Bukan hanya terpaku karena tau kalau sosok yang ia tabrak adalah Kevin, teman sebangkunya. Tapi juga karena kini, senyuman manis yang benar benar terlihat manis tersaji kurang lebih berjarak dua jengkal dari dirinya. Fira benar benar ragu kalau Kevin yang kini tersenyum padanya adalah Kevin yang sama dengan temen sekelasnya.

"Loe..."

"Kenalin, gue Kevin," potong Kevin sambil mengulurkan tangannya.

Kali ini. Sumpah, beneran. Fira sangat bernapsu untuk memaki Yuni saat itu juga. Secara bukannya membalas uluran tangan Kevin, Fira justru malah diam membeku. Mendadak lemot, yang ia yakini karena tertular dari rekan yang baru di kenalnya hari itu. Karena Fira masih ingat. Sebelumnya ia tidak pernah begitu. Kan nggak mungkin hanya karena sebelumnya di cuekin terus kemudian dikasih senyuman dan di ajak kenalan tiba - tiba ia jadi nggak bisa berpikir. Bahkan kini, jantungnya juga ikut berdebar keras. Sangat tidak wajar.

"Gue..."

"Arianti Elfira Nasyifa, cewek jomblo yang belum pernah pacaran. Merasa miris dengan cerita anak SMP yang udah nekat pacaran tapi begitu putus nggak bisa move on."

"Loe tadi nguping pembicaraan kita?" tuduh Fira kaget. Telunjuk gadis itu terarah lurus ke wajah Kevin. "Itu nggak sopan tau."

"Nggak sopan mana sama tangan loe yang nunjuk tepat ke muka gue gini? Maju sedikit lagi bisa gue gigit lho."

Mendengar itu secara refleks Fira langsung menurunkan tangannya. Ia tau pasti wajahnya memerah, ia sama sekali tak menduga, Kevin mendegarkan pembicaraan mereka. Tepatnya ia sedang membicarakan dirinya. Padahal kan saat itu pria itu duduk agak jauh dari dirinya ditambah...

Bukannya tadi loe dengerin musik? Kok loe bisa tau pembicaraan kita?" tanya Fira seolah baru menyadari sesuatu.

Kevin hanya angkat bahu sambil bangkit berdiri. Buku buku yang tadi berserakan kini juga sudah tersusun rapi.

"Gue emang pake headset, tapi itu bukan berarti gue mendengarkan sesuatu kan?" bukannya menjawab Kevin justru malah balik bertanya. Kemudian dengan santai ia balik melangkah.

Tanpa di suruh Fira berjalan mengikuti sambil membawa sebagian buku yang ia kumpulkan tadi. Berusaha berjalan beriringan bersama Kevin. Pria itu memang tidak bilang mereka akan kemana, tapi Fira sudah bisa menebak kalau ia akan kekelas. Terlebih buku yang Kevin bawa adalah buku tugas fisika milik teman - temannya. Fira tau karena dari beberapa buku yang jatuh tadi ia melihat nama beberapa teman yang di ingatnya. Dan jadwal pelajaran setelah istirahat kedua ini juga memang fisika. Cuma yang ia herankan kenapa jadi Kevin yang membawanya?