"Iya...ya. Nggak kemana - mana sih. Palingan juga di perpustakaan," sahut Fira sambil ikutan nimbrung.
"Ngapain?" tanya Bella lagi. Fira hanya angkat bahu sambil tersenyum.
"Oh ya, beberapa waktu ini kita perhatiin loe deket sama Kevin ya. Tu anak perasaan kalau lagi deket sama loe mendadak normal. Pasti ada apa - apannya. Jangan - jangan kalian pacaran ya?" tanya Arina langsung.
Fira tidak lantas menjawab. Sepertinya kecurigannya beberapa waktu yang lalu benar. Dia tiba - tiba di cari pasti ada apa apanya. Cuma Fira tidak menyangka kalau ia akan di interogasi begitu. Tambahan lagi, ia baru menyadari kalau sepertinya Arina itu emang tipe orang yang langsung to the point ya. Nggak perlu basa basi kalau ada apa apa.
"Apaan sih? Nggak kok," elak Fira tanpa menoleh.
"Eh dianya ngeles. Udah ngaku aja. Kemaren dulu gue liat loe ngobrol sama dia di kantin. Terus waktu itu di kelas juga."
"Lah cuma ngobrol emangnya ada yang aneh. Kan dia temen sekelas kita."
"Harusnya emang nggak ada yang aneh. Tapi itu kalau anak anak yang lain. Ini mah Kevin, sejak kapan doi mau ngobrol sama orang. Lagian loe nggak usah ngelak gitu deh. Beberapa waktu ini kita sering liat loe pulang bareng sama dia. Pake bus lagi. Hari gini, seorang Kevin gitu lho. Naik bus? Kan mencurigakan."
Fira ingin membantah tapi urung. Ia tau itu percuma. Lagian kalau di pikir - pikir apa yang mereka katakan memang fakta. Tapi kalau masalah Kevin, ia kan tidak berbohong. Mereka memang tidak pacaran.
"Udah deh ngaku aja. Kalian pacaran kan? Tenang aja, kita nggak ngelarang kok. Justru kita malah seneng. Kali aja ntar setelah pacaran sama loe tu anak bisa balik lagi kayak dulu," Vindi menambahkan.
"Sumpah, gue nggak pacaran."
Keempat temannya saling pandang. Masih merasa ragu, tapi ketika melihat raut Fira yang begitu meyakinkan sepertinya tebakan mereka memang salah. Mungkin keduanya memang belum pacaran. Tapi...
"Tapi, loe suka sama dia kan?"
"Apaan sih?"
"Ih dia malu - malu. Ngaku aja deh. Lagian kita yakin kok, si Kevin kayaknya juga pasti suka sama loe. Secara kalau di perhatiin tatapanya ke elo keliatan beda," Bella ikutan menambahkan.
"Nggak usah sok jadi peramal cinta deh."
"Kita serius Fira. Dua rius deh biar loe percaya. Kalian berdua itu udah kayak orang pacaran. Tapi versi backstreet. Gue nggak tau sih alasannya kenapa gitu. Yang jelas kita ngerasa loe juga suka sama dia. Tatapan loe kedia aja keliatan beda," Vindi menegaskan.
Fira menatap teman temannya satu persatu yang kini juga sedang menatapnya. Kecuali Yuni, yang sepertinya sedang asik dengan kwaci yang ia makan. Baru kemudian Fira tertunduk malu - malu. Suka sama Kevin?Emp, gimana ya? Ia sendiri masih ragu dengan hal itu. Kalau deket deket Kevin terus terang ia merasa senang. Tapi masalah Kevin suka sama dia? Fira ragu. Kevin memang pernah bilang kalau ia itu menarik. Tapi cuma itu, nggak lebih. Jadi Irma tidak mau terlalu berharap. Nanti jangan jangan cuma PHP, dianya yang kege-eran.
"Kalian salah. Gue itu nggak suka sama Kevin. Dan gue yakin dia juga gitu."
"Akh, masa?" Arina tanpak tak percaya.
"Serius deh. Buat gue Kevin itu cuma inspirasi gue untuk nulis. Nggak lebih," sambung Fira lagi. Dan itu tak sepenuhnya bohong. Kevin memang sosok yang selalu memberikan inspirasi untuknya. Fira sangat menyadari kalau selama ini, hanya dengan membayangkan sosok itu ia bisa mengetikan jutaan kata.
"Inspirasi loe untuk nulis?" ulang Vindi heran. "Maksut loe?"
"Ehem, aduh gimana ya jelasinnya. Jadi gini. Gue itu sebenernya demen nulis. Bukan penulis buku beneran sih, gue cuma nulis cerita yang kemudian gue posting di blog pribadi gue. Bahkan tadi itu sebenernya pas di perpus juga gue sedang nulis. Nah, gue ngerasa kalau Kevin itu sedikit unik. Dia itu beda dari cowok kebanyakan lainnya. Makanya itu kemudian gue jadi terinspirasi buat nulis sosok kayak dia. Nggak lebih. Lagian ni ya...."
"Eh Fira, Roti ini enak lho. Beneran. Loe coba deh."
Penjelasan Fira terpotong tiba - tiba berkat ulah Bella yang tiba - tiba menjejalkan roti kemulutnya. Membuat Fira tak urung merasa kesel. Bukan saja karena penjelasannya di potong padahal ia tadi yang di interogasi duluan, tapi juga karena di jejali makanan dengan tiba - tiba. Lagian ngapain juga coba melakukan hal itu. Kalau ia memang mau kan ia tinggal ngambil sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
You are Beautiful
RomanceSeorang murid baru yg bernama Fira, ia adalah murid pindahan. Fira mengaku kalau ia belum pernah merasakan pacaran dia hanya pernah merasakan "SUKA" saja. Penasaran,Apakah Fira akan menemukan cintanya?? Simak langsung saja guyss