Part.Ending (2)

15 6 0
                                    

"Fira?"

Samar, Fira menyadari ada yang memanggil namanya. Bahkan sepertinya ia mengenali suara dan nada itu. Suara yang selama seminggu kebelakang sama sekali tidak pernah di dengarnya lagi. Tidak disekolah, apalagi disini. Membuat gadis itu hanya mampu memejamkan mata. Gagal menjadi sumber infpirasi, apa kini Kevin akan menjelma dalam dunia khayal.

"Loe ngapain disini?"

Oke, ini terlalu berlebihan jika di sebut khayalan. Fira membuka matanya dan menoleh, gadis itu hanya bisa terpaku tak percaya ketika melihat Kevin berdiri tepat di hadapanya.

"Kevin?"

Hanya satu kata itu yang mampu melewati tenggorokannya. Fira hanya mampu merutuki dirinya sendiri. Apa jangan - jangan lemot yang di deritanya sudah benar - benar akut?

"Loe ngapain disini?" Kevin mengulangi ucapannya. Kali ini sambil duduk disampingnya. Persis.

Fira hanya mengeleng tidak tau. Karena kenyataanya ia memang tidak tau kenapa ia bisa ada disitu.

Kevin pun tidak bertanya lagi, pria itu hanya menatap lurus kedepan. Kearah air yang memancarkan sinar keemasan. Efek dari sinar mentari sore. Untuk beberapa saat suasana hening. Masing - masing tengelam dalam pikirannya sendiri.

"Jadi loe suka nulis?" setelah sekian lama terdiam, akhirnya Kevin kembali buka bicara.

Tidak tau apakah Kevin melihatnya atau tidak, Fira hanya membalas dengan anggukan sembari menunduk. Sama sekali tidak berani menoleh.

"Dan loe jadiin gue sebagai sumber inspirasinya?" tanya Kevib lagi. Lagi - lagi Fira hanya mengangguk.

"Cuma itu?" Kali ini Fira menoleh. Menatap lurus kearah Kevin yang ternyata sedang menatapnya. "Jadi gue cuma sekedar sumber inspirasi?" sambung pria itu menegaskan.

Fira membalas tatapan Kevin tanpa berkedip. Dari nadanya Fira menyadari kalau pria itu terlihat kecewa. Tapi terus terang, saat ini ia juga sama. 'Cuma'? Jadi menurut Kevin, menjadi inspirasi seseorang itu hanya sekedar 'Cuma'? Fira sangat yakin. Ia berani bertaruh kalau pria yang kini ada di hadapannya sama sekali tidak tau dunia tulis menulis.

'Bisa menjadi sumber inspirasi seseorang, itu bukan sekedar 'cuma'. Sehebat apapun orang itu, ia tidak akan bisa menjadi sumber inspirasi bagi orang lain sekiranya ia tidak berarti untuknya. Seseorang bisa menjadi sumber inspirasi itu karena ia berharga. Karena ia bisa menarik perhatian. Karena ia selalu bermain dalam pikiran. Karena itulah, begitu banyak fanfic - fanfic yang bertebaran di dunia maya yang mengambil tokoh utama para idolanya. Karena selama ia menulis, ia selalu membayangkan sosok tersebut dalam dunia khayalnya. Dan itu bukan sekedar 'cuma'.

"Jadi loe jadiin gue inspirasi karena loe selalu mikirin gue?"

Mendengar kalimat tanya yang terlontar dari mulut Kevin barusan segera menyadarkan Fira. Ternyata tidak hanya mengucapkan dalam hati tapi baru saja ia telah melontarkan pendapatnya dengan suara lantang.

You are Beautiful Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang