Terlalu berlebihan!

13 5 0
                                    

"Ih, loe apaan sih Bella," gerut Fira kesel.

"Iya nih, Bella kurang kerjaan. Lagian kalau Fira emang mau dia kan bisa ngambil sendiri," Arina yang duduk disamping Irma juga ikut protes. Vindi mengangguk membenarkan. Lagi pula ia juga penasaran dan baru tau kalau Fira  ternyata seorang penulis.

Bella tidak menjawab, gadis itu hanya memberi isarat yang tak jelas apa maknanya. Membuat ketiga orang gadis yang ada di hadapannya menatap heran.

"Akh, kalian pada lemot sih. Makanya jangan suka ngatain gue lemot. Akhirnya kena karma kan? Bella itu tadi bukan kurang kerjaan. Dia cuma ngasi kode agar si Fira diem. Secara kalian nggak liat sih, gimana wajah shocknya Kevin tadi," untuk pertama kalinya Yuni sedari tadi sibuk dengan kwacinya kini buka mulut.

"Kevin?!" ulang Arina, Fira dan Vindi secara bersamaan. Secara serentak mereka bertiga memutar kepalanya kebelakang. Walau tidak melihat wajahnya, dan hanya punggungnya yang mulai melangkah menjauh, tapi ketiganya tau pasti kalau itu memang Kevin.

"Ya ampun, itu beneran Kevin?" gumam Arina kaget. Perhatiannya ia alihkan ke Fira yang kini masih terdiam dengan tatapan tetap terjurus kearah Kevin yang bahkan sudah menghilang dari pandangan.

"Loe kenapa nggak bilang dari tadi?" tanya Vindi kearah Bella dengan nada menyalahkan.

"Gue juga baru liat. Secara tu anak tiba - tiba nongol. Kayaknya dia juga sedari tadi duduk disekitar sini deh. Lagian tadi itu makanya gue cepet cepet nutup mulutnya Fira," kata Bella  menjelaskan.

Vindi dan Arina hanya mengangguk perlahan. Kemudian secara berlahan mereka menatap kearah Fira. Gadis itu hanya menunduk. Entah apa yang sedang di pikirkannya.

"Fira, sory. Maafin kita," kata Bella dengan hati hati.

Kali ini Fira mengangkat wajahnya. Dan teman - temannya segera menyadari kalau wajah gadis itu terlihat pucat. "Nggak papa kok. Kalian nggak salah. Kenapa harus minta maaf," gumam Fira mencoba tersenyum paksa.

"Fira, mendingan loe kejar Kevin deh. Loe jelasin kedia, dari pada ntar dia salah paham," tambah Arina kemudian.

Kali ini Fira mengeleng. Nggak ada alasan kenapa ia harus menjelaskan pada pria itu. Secara, memangnya dia siapa? Siapa siapanya juga bukan. Lagipula Kevin juga tidak pernah bilang suka pada dirinya kan?

"Oh ya, kita kekelas yuk. Kayaknya bentar lagi bel deh," ajak Fira sambil bangkit berdiri. Teman - temannya saling pandang baru kemudian mengangguk setuju.

"Fira, loe yakin loe nggak mau jelasin ke Kevin. Atau apa perlu kita yang ngomong?" tanya Vindi  yang masih merasa bersalah.

"Nggak usah. Nggak perlu. Lagian gue bukannya nggak mau jelasin, gue cuma butuh alasan," sahut Fira  lirih.

"Maksut loe?" kening Arina mengernyit bingung. Fira  hanya angkat bahu dan berjalan mendahului. Membuat teman - temannya hanya mampu saling pandang tak mengerti.

You are Beautiful Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang