Itu ceritanya

22 6 0
                                        

Fira tidak menjawab. Gadis itu lebih memilih angkat bahu sementara matanya sendiri lebih tertarik untuk mengamati kearah sosok yang baru masuk dari pintu kantin yang kini duduk didekat pintu. Selang dua meja dari dirinya. Sosok yang sejak pagi ini menjadi teman sebangkunya. Begitu memesan makananya pria itu kembali terdiam. Sekilas Fira  mendapati kalau headset masih bertenger di kedua telinganya.

"Jangan di pelototin gitu ntar loe naksir."

"Eh?" Fira menoleh. Tatapan Vindi langsung menyambutnya. Belum sempat gadis itu membantah, Arina sudah terlebih dahulu buka mulut.

"Namanya Kevin. Lengkapnya Kevin Chandra . Dia anak orang kaya. Papanya pengusaha apa gitu. Gue udah sekelas sama dia sejak SMP. Dulu sih dia nggak gitu. Anaknya baik, asik, pinter, cakep lagi. Terus juga pinter olah raga. Tapi sejak kedua orang tuanya bercerai, ya dia jadi gitu. Berubah 180 derajat. Jadi pediem, males, penyendiri dan suka asal asalan. Jujur, gue rada kasian sama nasip loe karena duduk sebangku sama dia," terang Arina tanpa di minta, Vindi  hanya membalas dengan anggukan. Sementara Yuni dan Bella bertahan sebagai pendengar.

"Jadi dia gitu karena perceraian kedua orang tuanya?" tanya Fira menegaskan.

Arina mengeleng. Takut Fira  salah mengartikan gelenganya ia kembali menjelaskan. "Bukan cuma itu. Pas orang tuanya pisah, saat itu, ia juga di putusin sama pacarnya, adek kelas gue. Selain cantik, tu cewek juga pinter. Bahkan kita semua ngerasa mereka itu beneran pasangan serasi. Sejenis 'Romeo and Juliet' gitu. Apalagi kayaknya Kevin juga tulus sayang sama dia. Eh tau taunya malah tu cewek selingkuh. Sama temen deketnya Kevin lagi, Fero jilid satu. Dan dia...."

Namanya beneran Fero jilidsatu?" tanya Fira menginterupsi.

"Iya. Kabarnya tu nama ada historinya. Nama Fero di ambil dari doa emaknya yang waktu masih dalam kandungan kalau sekiranya anaknya cowok. Katanya sih biar anaknya kelak ganteng kayak orang - orang eropa. Sedangkan 'jilidsatu' diambil dari hoby bokapnya yang demen baca buku. Tapi tu bokap sukanya buku yang jilidnya cuma satu doank. Terkesan agak aneh sih, tapi ya emang gitu lah. Tapi tunggu dulu, ini kenapa kita jadi ngomongin selingkuhannya ya?" Ana pasang pose bingung. Yang mendengarkan ikut mengeleng. Merasa heran juga dengan perpindahan topik yang semena - mena gitu. " Yah intinya, Kevin berubah karena ceweknya selingkuh sama si Fero ini. Nah, sejak itu deh tu anak berubah. Bukan cuma menutup diri dari dunia luar, tapi juga hatinya. Padahal banyak lho cewek cewek yang suka sama dia."

"Kesian ya?" gumam Yuni  ikutan nimbrung. Yang lain pada mengangguk.

Iya, kesian. Miris banget," Fira  ikut membenarkan. "Gue nggak bisa bayangin, anak SMP udah cinta - cintaan pake patah hati sampe segitunya. Itulah salah satu alasan kenapa gue nggak mau pacaran," sambung Fira lagi.

"HA...?" suara koor kembali terdengar disertai tatapan heran yang tertuju kearah Fira. Tak ada lagi yang bisa gadis itu lakukan selain membalas dengan tatapan sama herannya.

"Ya karena masih SMP udah pacaran lah," balas Fira tegas yang makin membuat orang - orang di hadapannya melongo. "Lagian namanya juga masih SMP. Anak ABG, cabe cabean. Ya wajar lah kalau masih gampang pindah kelain hati. Lah kan malah ribet kalau sampai cintanya mereka beneran. Bayangin aja, masih SMP. Terus lanjut ke SMA. Ya masih mending kalau pacarannya taraf wajar wajar aja. Jalan bareng, paling banter pegangan tangan. La nanti kalau malah kebablasan. Terus menjurus ke hal hal yang lebih dewasa, kan malah bahaya. Tanpa pengawasan orang tua lagi. Shh... gue nggak berani bayangin," tambah Fira sambil bergidik.

"Gue sekarang beneran percaya kalau loe nggak pernah pacaran." Kata Vindi sambil mengangguk-angguk. Fira hanya mampu menatap heran. Ini yang lagi diomingin kasusnya Kevin, kenapa jadi status nya yang di bawa-bawa.

"Miris," komentar koor Vindi, Bella dan Arina sambil mengelengkan kepala membuat Fira  semakin tidak mengerti. Matanya menatap kearah Yuni, seolah meminta penjelasan karena hanya gadis itu yang terdiam. Tapi ketika melihat sorot yang hampir sama seperti dirinya, Fira pasrah. Mungkinkah penyakit lemot itu bisa menular?

You are Beautiful Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang