Part 20

8.2K 496 9
                                    

Langsung ku putuskan sambungan telpon ini. Dan aku mulai berjalan ke pintu rumah dengan tergesa-gesa. Tanpa menghiraukan Nathan yang memanggilku berkali-kali sehingga Dia mengikuti ku berjalan ke arah pintu rumah.

Sudah cukup drama murahan ini! Akan ku selesaikan masalah Nicho hari ini juga.

TOK!!TOK!!TOK!!
Suara Pintu rumah di ketuk keras.Nicho brengsek,dia sama sekali tidak memiliki sopan santun.Sialnya Peter pergi,dia ijin katanya ingin refreshing.Anehnya kenapa Nicho bisa melewati pagar Rumah?kemana Security ku?apa dia bolos/ketiduran ARGHH!!

Saat ku buka pintu rumah inj lebar-lebar. Bodohnya lagi dia masih melakukan gerakan mengetuk pintu sambil memandang ke segala arah. Padahal aku sudah membuka pintu ini dengan lebar-lebar.

"Eheemm".Deham ku. Membuat gerakannya terhenti. Terlihat wajahnya yang memerah karena malu mungkin.

"Mau apa kau kesini! ".ujarku malas

Tanpa aba-aba dia langsung memeluk ku erat. Membuatku sulit bernafas.

"Aku mencintaimu.. Aku mencintaimu... Aku mencintaimu.... ".ujar nya terus sampai-sampai tak terhitung berapa kali dia mengatakan 'aku mencintaimu'.

"Akhh.. Ni...cho.. Lepaskan a.. Ku.. Tidak bis.. aa bernafas".suaraku terputus-putus akibat kesulitan bernafas.

Dan dia melonggarkan pelukannya. Padahal aku berharap kalau dia melepaskan pelukannya bukan melonggarkannya.

"Mau kah kau menjadi pendamping hidupku".ucapnya bodoh memandang ke arahku. Terasa sekali nafasnya di permukaan wajahku

Yang benar saja! Apakah dia benar- benar ingin melamar ku.kurang romantis sekali!. Tidak seperti film romantis yang pernah kutonton yang menyatakan cinta pada malam hari disertai alunan musik yang indah dan ohh jangan lupa dengan hiasan lilin yang berbentuk love itu. Oh shit kenapa aku jadi membayangkan hal seperti itu. LUPAKAN!

"Tidak! ".ujar ku singkat & datar.

"KENAPA!! KENAPA!! BAHKAN KAU BELUM MEMIKIRKANNYA! ".Geramnya. Dan memegang kedua bahuku erat. ITU SAKIT SEKALI!

"Awww.. Sakit nicho".rintihku

Dan tak lama datanglah Nathan..

"LEPASKAN DIA! ".Teriaknya. Hendak menggapai tubuhku. Namun nicho langsung mendorong tubuh Nathan kuat sampai terjatuh ke lantai.

"FUCKKKK! ".erang Nathan kemudian mengelusi pantat nya yang berisi itu. LUPAKAN!

"Kau kasar sekali! Sikap mu ini jugalah yang membuatku muak denganmu".ucapku. Berusaha untuk melepaskan tanggannya yang masih bertengger di kedua bahuku.

Nathan bangkit berdiri dan meninju rahang Nicho kuat. Bisa ku lihat darah yang mengucur di ujung bibirnya.

"BRENGSEKKK!!! ".Murka nicho.

Dan akhirnya terjadilah pertengkaran yang sengit di antara mereka berdua.. Nicho menendang perut Nathan dan Nathan meninju pipi nicho.. Begitulah seterusnya dan tanpa pikir panjang langsung ku lerai pertengkaran mereka. Tapi nihil. Karena tidak tahu bagaimana lagi caranya untuk melerai mereka aku berteriak kencang ke arah mereka berdua.

"STOP!! JIKA KALIAN MASIH BERTENGKAR AKAN KU PASTIKAN KALIAN TIDAK AKAN MELIHATKU SEUMUR HIDUP KALIAN!!! ".mereka pun berhenti brrtengkar. YES AKHIRNYA!

"Aawwhh".

"Arrghhh".

Rintih mereka berdua bersamaan. Mungkin baru terasa perihnya saat emosi mereka menurun.

"Jika kalian ingin melanjutkan pertarungan kalian. Lakukan di ring tinju jangan dirumahku. MENGERTI! ".ujarku sedikit emosi

"Silahkan lanjutkan pertengkaran kalian. Aku ingin bersantai dulu".lanjutku lagi hendak berjalan kembali masuk ke rumah.namun langkah ku berhenti.

"TUNGGU! ".ujar Nathan dan Nicho berbarengan. Mereka berdua mencoba berjalan ke arahku. Namun secara bersamaan lagi tubuh mereka berdua roboh ke lantai. MEREPOTKAN.

PLEASEE jangan bilang kalau mereka berdua pingsan! Kalau itu benar-benar terjadi aku juga bisa ikutan pingsan karena tidak kuat mengangkat tubuh mereka berdua.

Aku berjalan menghampiri mereka berdua. Hufftt untung saja mereka berdua tidak pingsan.

"Ayoo bangun akan ku bersihkan luka luka kalian".ujarku kepada mereka berdua.

Dengan susah payah mereka bangkit berdiri. Namun yang paling sulit berdiri ku rasa Nathan. Karena dia yang paling banyak kena pukulan. Maklum lah Nicho itukan Bodyguard jadi dia jago untuk bela diri.untuk itu aku memutuskan untuk membantu Nathan.

"Sini biar ku bantu".ujarku. Merangkul pundaknya. Agar Nathan mudah berdiri dan juga menuntunnya masuk ke rumahku.

"Aduhh.. Aduhhhh... Kaki ku sakit".keluh nathan dan lihat itu ekspresi kesakitan yang terlihat di buat-buat. Siapa yang peduli!

Aku mengacuhkannya dan menuntun nathan masuk ke rumahku.

"Sialan kau! Suara Nicho dari kejauhan.

Aku membawa Nathan ke ruang tamu untuk mengobatinya.

"Duduklah.tunggu sebentar!".ujarku padanya.

Aku mengambil kotak P3K setelah itu kembali ke ruang tamu.

"Ini akan sakit".ujarku pada nathan dan mengolesi obat merah ke wajahnya

Tak lama datang lah nicho dan langsung duduk di kursi bersebrangan dengan Nathan.

"Aku jugaa mauu".rengeknya. SEPERTI BOCAH SAJA!

"Obati saja sendiri! ".ketusku

Nathan tersenyum ke arah Nicho. Bukan senyuman tulus tetapi senyuman untuk mengejek seseorang saat aku mengucapkan seperti itu pada nicho. Entahlah aku tidak tahu maksud senyuman itu apa.

Aku langsung mengolesi obat merah ke perut Nathan dengan perlahan.

"Kau tidak memakai baju? Apa yang kalian perbuat barusan! ".ujar Nicho tajam

"Kami tidur bersama di kamar, kenapa?apa kau merasa terganggu? ".ucap Nathan

"YAA!! AKU MERASA TERGANGGU!!JACK ITU HANYA MILIKKU".teriak Nicho

Nathan tersenyum miring dan menatap Nicho tajam."Dia bukan milik siapa-siapa.Kau tahu!kurasa kau memiliki sainggan terberat.kita lihat saja.kau yang menang atau kau yang kalah untuk mendapatkan hati Jack".

ASTAGA!

**

MAKASIH BUAT YANG UDAH BACA ,COMMENT & VOTE....

NGEMENG-NGEMEN ANE BAKAL OFF SEBENTAR, SOALNYA UDAH MULAI SIBUK.

JADI UDAH GA RAJIN UPDATE CERITA LAGI KAYA KEMARIN-KEMARIN.

TAPI BAKALAN TETAP UPDATE KOK CERITANYA.. ☺





HELLO BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang