12 | Kencan Beneran

21.9K 3.3K 329
                                    

Dira dan Juna berdiri meninggalkan tempat yang mereka tempati. Tangan Juna melingkar di bahu Dira, sedangkan yang dirangkul biasa saja. Tidak menepis atau melakukan penolakan.

Mereka berdua memilih untuk jalan-jalan. "Lain kali, pahanya nggak usah diumbar-umbar," celetuk Juna untuk Dira. Menyindir cewek itu karena memakai celana berbentuk rok yang bisa dibilang cukup pendek.

"Siapa yang ngumbar paha? Ini fashionable tahu!" protes Dira tidak terima dikatakan mengumbar paha. Helo, Dira mau mengumbar pahanya juga bukan masalah. Kecuali kalau pahanya tidak mulus, Dira tidak akan mengumbarnya dan tidak akan mau pakai yang pendek-pendek.

"Coba lain kali pakai celana panjang. Tetep fashionable, kok." Juna kali ini sedang waras. Cowok itu memberikan saran serta kritik yang baik untuk diri Dira. Tapi yang namanya Dira, itu tetap saja suka-suka Dira. Mau Juna itu pacarnya, kalau dia suka pakai rok sama celana pendek ya sudah pakai saja.

"Iya, iya!" Dira hanya mengiyakan. Mencoba mengakhiri pembicaraan mereka yang Dira rasa menyebalkan. Lalu tangan Juna yang awalnya merangkul Dira, kini beralih mengacak rambut Dira sebentar.

"Jun," panggil Dira saat mereka sedang berjalan untuk menuju salah satu gerai pakaian.

"Kenapa?" Juna menjawabnya panggilan Dira. Tangan cowok itu sudah tidak merangkul Dira. Mereka hanya berjalan bersebelahan dengan Dira yang mengikuti Juna.

"Nanti aja, deh." Juna menganggukkan kepalanya.

Kini, mereka masuk ke dalam toko pakaian cowok. Dira melihat-lihat kaos yang tergantung rapi dan berjejer. Ia mengambil salah satu kaos berwarna navy dan memperlihatkannya pada Juna. Juna mendekat ke arah Dira, lalu mengambil kaos itu dan melihatnya.

"Bagus?"

"Bagus, kok."

Juna akhirnya membeli satu kaos itu. Dan setelah selesai masalah pembayaran, mereka langsung keluar. Dira dan Juna melanjutkan acara jalan-jalan mereka yang berakhir ke tempat permainan.

"Junnn, gue pengen mandi bola," kata Dira polos yang membuat Juna langsung menatap Dira galak.

"Dir, matanya dipakai. Itu tulisan segede telur gajah coba dibaca," perintah Juna sembari menunjuk tulisan yang tergantung di atas arena permainan anak-anak itu.

"Maksimal sebelas tahun," ujar Dira saat membaca tulisan yang ditunjuk Juna.

"Nah, itu pinter! Jadi artinya apa, Dir?" tanya Juna dengan nada gemas.

"Nggak boleh." Juna langsung menganggukkan kepalanya. Lalu mengajak Dira untuk membeli koin dan main yang sesuai dengan umur mereka. Pertandingan pertama antara Juna dan Dira itu permainan melempar bola basket.

Mereka berdiri bersebelahan, setelah permainan dimulai, baik Dira maupun Juna berusaha sekuat tenaga mereka untuk melempar bola basket itu supaya masuk ke dalam ring basket. Setelah beberapa menit, pertandingan dimenangkan oleh Juna, tentu saja.

"Shit, gue benci sama lo!" umpat Dira saat tahu dirinya kalah. Juna hanya tersenyum sombong. Memainkan rambutnya sok keren yang membuat Dira berdecih.

"Dasar jelek!" hinanya yang membuat Juna langsung balik menatap Dira.

"Jelek-jelek gini, lo juga mau sama gue." Dira mendengus. Ia sebal karena selalu saja dia kalah kalau adu mulut dengan Juna. Entah apa yang Juna makan sampai omongannya bisa setajam silet cukur itu.

Selanjutnya, mereka melanjutkan ke permainan memukul tikus. Dira dengan semangat melakukan pukulannya diselingi umpatan yang membuat Juna kesal.

"Mampus, Jun!" 

"Mati lo, Junaedi!"

"Enyah, kau, Junaedi!"

Tak hanya sampai di situ, Dira kembali menarik-narik tangan Juna untuk bermain tembak-tembakan di mesin permainan yang menjadi satu deret dengan mobil-mobilan. Juna tentu saja menyetujui permintaan Dira. Tidak perlu ditebak atau apapun, karena Juna pasti pemenangnya.

-ooo-

Kali ini, mereka bermain balapan mobil. Dira dan Juna sudah siap di tempat masing-masing dan langsung memainkan permainan itu. Dira menang untuk kali ini. Tapi itu tidak murni. Juna mengalah. Ia mau melihat senyum serta tawa dari raut wajah pacarnya.

Dan benar dugaan Juna, Dira langsung melonjak-lonjak kesenangan seperti orang utan yang bebas di alam. "Ye, ye, gue menang. Junaedi kalah," katanya seperti anak kecil.

"Gue nggak kenal lo, anju." Juna meninggalkan Dira begitu saja. Pura-pura tidak mengenal Dira karena malu dengan kelakuan cewek itu. Tapi ide nakal muncul di otak Dira, ia berlari menghampiri Juna dan memeluk lengan cowok itu.

"Anjir! Ada orang gila gelendotan sama gue." Bukannya marah, Dira malah tertawa. Dengan kurang ajarnya, Dira malah mendorong kepala Juna.

"Heh! Enggak sopan!" Dira malah cengegesan. Dan mereka melanjutkan lagi permainannya menuju mesin kotak permainan yang cara mainnya dengan menjatuhkan bola ke sebuah lubang.

Juna yang memulainya terlebih dahulu. Cowok itu menunggu lubang bertuliskan jackpot.

"Ayok, Junnn!" teriak Dira semangat. Juna menekan tombol di hadapannya. Bolanya bergerak, dan berakhir masuk ke dalam lubang dengan tulisan 20.

Giliran Dira, Juna tidak heboh seperti apa yang dilakukan Dira. Juna memilih untuk diam dan memperhatikan Dira yang kini berkonsentrasi penuh.

"Mampus! Gue berhasil, Junnn! Ayeay!" ucapan Dira yang spontan itu berhasil menarik perhatian beberapa orang yang ada di sekitar mereka. Ditambah kini Dira sudah joget-joget tidak jelas.

Padahal kalian tahu, Dira hanya berhasil mendapatkan kupon sebanyak 30. Sepuluh lembar lebih banyak dari Juna.

Juna langsung menarik Dira. Mencubit hidung cewek itu hingga Dira tidak bisa nafas. "Nggak usah malu-maluin," katanya.

"Lepas!" Juna melepaskan jepitan tangannya pada hidung Dira. Dan setelah bebas, Dira menatap Juna, memandang cowok itu dan berkata, "Suka-suka gue, wek!" balasnya sembari menjulurkan lidahnya mengejek Juna.

"Sayang Junaediii," imbuh Dira tiba-tiba yang membuat Juna tertawa kecil dan langsung menyentil dahi Dira.

"Anak kecil nggak boleh sayang-sayangan, Dir." Dira terkekeh mendengar perkataan Juna. Selanjutnya, mereka berdua kembali melanjutkan acara kencan tak terduga yang terjadi di hari ini.

Juna dan kejutan tak terduganya adalah hal yang Dira sukai. Karena semua hal yang dilakukan oleh Juna, istimewa di mata Dira.

to be continued

hehe maaf ya baru sempet upload krn baru pegang laptop. tagih aja di kolom komen kalo akunya lupa updet wkwk. makasih buat vote dan komennya. <3

Unexpected RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang