14 | Tamu Juna

21.4K 2.8K 169
                                    

Mama Juna menyambut kedatangan Kemal, sahabat Juna, dengan senang hati.

"Eh, Kemal," sapanya sembari tersenyum sumringah.

"Halo, Tante Dana. Juna-nya ada, Tan? Oya, Instagram Tante Dana udah aku follback, ya," kata Kemal sembari tertawa saat mengingat beberapa hari lalu ada notifikasi masuk kalau Mama Juna minta follback pada kolom komentar di salah satu fotonya.

"Makasih, Kemal. Ada, kok. Langsung masuk ke kamar Juna aja. Barusan pulang juga anaknya." Kemal menganggukkan kepalanya. Cowok itu langsung tersenyum dan pamit untuk ke kamar Juna.

Tanpa mengetuk kamar Juna, Kemal langsung masuk begitu saja. Membuat Juna yang tengah bobok-bobok ayam di atas kasurnya langsung melirik siapa pembuka pintu kamarnya.

"Anjrit! Kalau gue lagi nonton bokep gimana?" semprot Juna kepada Kemal.

"Gue foto. Kirimin ke Dira," balas Kemal santai. Cowok itu langsung menghampiri dan ikut tidur di ranjang Juna.

Juna menyingkirkan Kemal menggunakan kedua tangannya. "Minggir, elah! Kayak homo aja lo deket-deket gue." Bukannya menjauh, Kemal malah memeluk Juna. Membuat cowok itu langsung menyingkirkan Kemal yang kini tertawa dengan kencang.

"Gimana acara jalan-jalan lo sama Diraku?" tanya Kemal lagi. Kini posisi cowok itu sudah berada di tepi ranjang Juna. Tidur berjauhan dari cowok itu lauaknya cewek kalau lagi musuhan.

Juna melemparkan gulingnya yang mengenai muka Kemal karena mendengar cowok itu mengatakan Diraku. Setelahnya, Juna menjawab, "Ya, begitu. Dia seneng. Gue juga seneng, sih, cuma gitu aja Dira udah excited. Meskipun gue tahu kadang dia muak sama gue."

Kemal menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Juna. Ia sendiri juga setuju, untungnya Dira tidak memutuskan Juna di saat hari jadi mereka. Dia saja yang sahabat Juna kadang muak sama cowok itu.

"Gue aja yang temenan doang sama lo muak banget. Gimana Diraku yang jadi pacar lo?" Kemal dari dulu memang suka memanggil Dira dengan Diraku. Selain Dira itu pacar terlama serta tercantik Juna, membuat Juna sedikit misuh-misuh itu juga mengasyikkan.

"Babi!" maki Juna membalas ejekan Kemal.

"Apa, Sayang?" balas Kemal menggunakan suara yang dibuat kemayu.

"Astagfirullah! Gue enggak doyan cowok! Mati pasaran gue kalau doyan sama lo, Mal!"

"Gaya lo pasaran! Udah mati dari dulu aja belagu! Pelet lo masang di dukun mana, deh? Bagi tips-lah biar dapet cewek cantik," ujar Kemal semakin ngawur yang membuat Juna langsung menjenggung kepalanya.

Tapi setelahnya, dua teman itu menghabiskan waktu bersama dengan agenda main PS bareng dan sekitar pukul sepuluh, Kemal pulang karena sadar diri.

-ooo-

Di sisi lain, Dira masih berkutat dengan tugas sekolahnya. Tugas bahasa inggris yang baginya cukup mudah karena dia lumayan menyukai pelajaran itu dan sejak kecil, ia sudah diajarkan bahasa inggris meskipun sangat simpel, seperti nama buah, hewan dan transportasi umum.

Selagi mengerjakan tugasnya, Dira mengintip sosial medianya. Tidak ada pesan dari Juna. Dira membiarkannya dan mengembalikannya ponselnya.

Tak lama kemudian, Dira kembali melirk ponsel miliknya saat sebuah notifikasi mengenai spam likes yang diberikan oleh akun seseorang membuat Dira kepo.

Dira membuka akun cowok itu, melihat siapa gerangan di balik seseorang bernama Aje.

Ternyata, Aje itu kakak kelas Dira. Dira tahu. Dira pernah melihat wajahnya. Tetapi Dira tidak mengenalnya karena dia tidak begitu punya banyak kenalan kakak kelas. Sampai akhirnya, ada direct messages masuk dari cowok bernama Aje itu.

Alfath Julio Endrawan : hi, dir. gue aje, kakak kelas lo. boleh minta id line? gue mau nawarin projek buat lo.

Dira membaca pesan itu. Lalu mengirimkan ID LINE-nya kepada Aje. Tidak lama setelah itu, satu chat masuk dari Aje. Tanpa basa-basi, Aje langsung mengutarakan maksudnya. Ia mengatakan bahwa ia mengajak Dira untuk menjadi model pada brand pakaian milik Kakak Aje yang merupakan salah satu anak FEB dan sedang merintis usaha di bidang clothing line.

Dira menjawab untuk meminta waktu berpikir terlebih dahulu. Setelahnya, Aje menyetujui permintaan Dira dan dia kembali menatap tugasnya. Pikirannya berkelana untuk menerima atau menolak tawaran Aje.

Di lain sisi, ia mau. Tapi, di sisi yang satunya ia juga ragu.

Bagaimana kalau dia tidak bisa? Dira memang suka difoto, tapi ia tidak pernah kepikiran buat jadi model atau mendapatkan tawaran seperti ini. Dan belum tentu, orangtuanya maupun Juna setuju dengan tawaran yang diberikan Aje. Karena menurut mama serta papanya, lebih baik Dira fokus belajar saja.

Juna? Cowok itu pasti juga akan melarangnya. Dira kenal Juna dan sifat posesifnya yang terkadang menyebalkan.

Sampai akhirnya, notifikasi pesan dari Aje kembali muncul.

Aje :: gue tunggu kabar baiknya ya.

Dan Dira semakin galau.

to be continued

ada apa dengan wattpad? kok pada heboh? maap saya kudet.

Unexpected RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang